Konsekuensi Pakai Roof Box Untuk Bawa Barang Saat Balik Lebaran, Harus Lebih Fokus dan Sabar di Jalan

Biasanya ketika perjalanan balik Lebaran, pemudik akan membawa pakaian kotor yang tidak dibereskan dan oleh-oleh dari kampung halaman. Alhasil, barang bawaan akan semakin banyak dan berisiko tidak muat dibawa ke dalam mobil.

Dikutip dari Kompas.com, perilaku salah kerap ditemukan saat mudik dan balik lebaran, di mana  pengemudi membawa barang bawaan di atap mobil yang ditutup terpal dan diikat tali tambang. Tindakan itu berbahaya sebab barang-barang bisa berhamburan.

Satu-satunya cara aman membawa barang di atap mobil ialah menggunakan roof rack dan beserta roof box. Roof rack merupakan rak tempat menaruh roof box alias boks penyimpanan barang. Dengan adanya roof box, maka barang-barang jadi aman dari sengatan matahari dan air hujan.

Kendati demikian, memakai roof box mempunyai konsekuensi tersendiri. Jika memakai roof box, kecepatan mobil tidak bisa terlalu kencang. Kecepatan mobil harus dibatasi sebab roof box menjadi penahan angin. Jika mobil terlalu kencang maka akan goyang karena roof box dipaksa "membelah angin."

Kemudian, memakai roof box juga membuat keseimbangan mobil ikut berubah. Hal ini terjadi karena center of gravity yang berubah. Kondisi ini membuat Anda seperti mengendarai mobil besar sehingga harus lebih waspada dan fokus di jalan.

Anda tidak boleh melakukan manuver sembarangan seperti pindah lajur tiba-tiba karena mobil jadi lebih mudah limbung. Pun ketika akselerasi mendahului kendaraan lain, beban aerodinamika dan bertambahnya bobot membuat akselerasi mobil lebih sulit.

Penambahan berat mobil akibat roof rack dan roof box, membuat proses mengurangi kecepatan mobil akan membutuhkan jarak lebih panjang. Mobil akan lebih rendah dari biasanya karena beban berat yang dipikul sehingga membuat karakter suspensi menjadi terlalu empuk.

Walaupun sudah memakai roof box, Anda tidak bisa serta merta menaruh semua barang di atas. Tetap ada batasan berat yang disarankan agar tidak mengganggu pengendalian mobil. Anda bisa mengeceknya di buku manual roof box tersebut. Termasuk, mobil sendiri memiliki daya angkut maksimal yang harus dipatuhi.

Membawa barang bawaan sembarangan di atap meningkatkan potensi kecelakaan lalu lintas. Yang pasti dengan berat yang bertambah maka handling mobil juga akan berkurang, konsumsi bahan bakar juga akan lebih boros karena beban mobil yang lebih berat.

Sudah menjadi kebiasaan menggunakan mobil tanpa roof box, Anda tidak memikirkan keamanan saat melintas portal gerbang tol otomatis (GTO). Perhitungkan tinggi mobil setelah dipasang roof box. Kalau ternyata melebihi batas tinggi portal, artinya harus antre bersama kendaraan besar di lajur tanpa portal.

Sebisa mungkin tidak perlu menaruh barang bawaan di atap, bila memang sudah tidak muat jangan paksa dibawa, utamakan keselamatan dalam berkendara itu jadi prioritas utama. Anda bisa memanfaatkan jasa ekspedisi untuk mengantarkan oleh-oleh buat keluarga di rumah.