02/02/2024
Mengemudi Malam Tanpa Marka Jalan Jadi Dobel Risikonya, Apa yang Harus Dilakukan?
Mengemudi Malam Tanpa Marka Jalan Jadi Dobel Risikonya, Apa yang Harus Dilakukan?
Berkendara di malam hari merupakan tantangan tersendiri bagi Anda. Suasana jalan yang gelap karena minim lampu penerangan, membuat perjalanan semakin menantang. Kalau salah menyikapinya, berkendara di malam hari bisa berbahaya.
Dikutip dari Detik.com, masalah berlipat ganda karena jalan tidak ada marka jalan dan tanpa lampu penerangan jalan. Kondisi seperti itu yang harus disikapi dengan benar karena dapat memicu kecelakaan jika kurang hati-hati.
Situasi paling berbahaya adalah lampu dari kendaraan lain di arah berlawanan yang menyilaukan. Padahal Anda kesulitan melihat jalan dan sekitarnya karena gelap. Menyikapi hal itu agar tidak menyilaukan, Anda bisa memperhatikan marka jalan yang tercetak di aspal.
Ketika ada lampu kendaraan dari lawan arah yang menyilaukan, biasakan mengarahkan mata ke marka jalan, bisa ke sebelah kiri atau tengah. Tujuannya adalah supaya tidak menangkap cahaya dari depan. Karena mata lebih mudah terpancing kalau ada cahaya datang yang akhirnya bikin silau.
Membiasakan diri untuk melihat ke marka jalan sebetulnya mudah, tapi belum menjadi kebiasaan banyak orang. Malah banyak orang membalasnya dengan menyalakan lampu jauh atau lampu dim karena merasa kesal, padahal lebih baik menjaga mobil supaya tetap aman di jalan.
Lantas, bagaimana jika ternyata di jalan tidak ada garis marka sebagai panduan? Anda bisa menciptakan garis imajiner atau imajinasi. Garis imajiner itu dibayangkan sebagai pengganti marka jalan di tengah dan tepi jalan.
Anda bisa mempelajari reference point kendaraan, seperti berapa lebar dan panjangnya. Garis imajiner itu membelah dua lajur, sehingga dapat memosisikan kendaraan di posisi yang aman. Untuk itu, pengemudi harus mampu beradaptasi dengan dimensi mobil dan lebar jalan.
Saat melewati jalan tanpa marka, hal paling penting lainnya adalah tetap berada di jalur semestinya yakni di sisi kiri jalan. Karena jalanan dua arah, jangan terlalu ke bagian tengah, apalagi berada di sisi kanan jalan (berlawanan arah).
Cara paling mudah adalah memperhatikan bagian tepi jalan. Biasanya akan terlihat jelas beda antara badan jalan dan bahu jalan. Anda dapat mengikuti tepi jalan untuk menjaga posisi mobil supaya tidak sampai turun ke bahu jalan, serta tetap aman saat berpapasan dengan mobil lain.
Begitu mendekati jalan menikung, Anda harus bisa memperkirakan posisi mobil dan tidak mengambil jalur berlawanan meski sedang berbelok. Kurangi kecepatan saat hendak memasuki jalanan menikung, terutama jika tikungannya punya sudut mati, di mana ada sebagian jalan yang tidak terlihat.
Kuncinya, hindari menikung dengan kecepatan tinggi karena akan memakan banyak ruang di jalan untuk dapat melewati tikungan. Selain itu, Anda bisa lebih mudah mengantisipasi berbagai potensi bahaya yang bisa terjadi kapan saja.