
16/04/2025
Perlu Dicermati, Ini Risiko dan Tips Sebelum Beli Ban Mobil Bekas
Perlu Dicermati, Ini Risiko dan Tips Sebelum Beli Ban Mobil Bekas
Memilih ban mobil bekas bisa jadi opsi yang cukup menghemat biaya, terutama buat pemilik kendaraan yang perlu ganti ban dalam waktu cepat tapi terbatas budget. Meski terlihat ekonomis, ternyata ada beberapa hal yang harus benar-benar dicermati sebelum memutuskan membelinya. Kalau asal ambil, bukan cuma dompet yang jadi korban, tapi juga kenyamanan dan keselamatan di jalan.
Risiko Membeli Ban Mobil Bekas
Beli ban mobil bekas memang menggoda karena harganya bisa jauh di bawah ban baru. Tapi, ada sejumlah risiko tersembunyi yang nggak bisa dianggap sepele:
1. Kualitas Tapak Sudah Berkurang
Tapak atau alur ban adalah bagian penting yang menentukan daya cengkeram ban di jalan. Kalau tapaknya sudah menipis, potensi slip di jalan basah jadi lebih tinggi.
2. Umur Produksi yang Sudah Lama
Ban yang terlihat mulus belum tentu masih bagus secara struktur. Umumnya ban punya masa pakai maksimal 5-6 tahun dari tanggal produksinya. Setelah itu, karet bisa mengeras dan kehilangan fleksibilitas.
3. Ban Pernah Tambal atau Vulkanisir
Beberapa ban mobil bekas dijual setelah ditambal atau melalui proses vulkanisir. Ini bisa menurunkan kekuatan ban, terutama jika tidak dilakukan dengan standar pabrikan.
4. Risiko Tidak Terlihat dari Luar
Kerusakan internal seperti kawat putus atau dinding ban retak tidak selalu tampak. Tapi efeknya bisa terasa saat berkendara, terutama di kecepatan tinggi.
Tips Ban Bekas Agar Tetap Aman Digunakan
Kalau tetap ingin mempertimbangkan ban mobil bekas, pastikan untuk tahu tips ban bekas yang aman agar tidak salah langkah.
1. Periksa Kedalaman Tapak Ban
Gunakan alat pengukur atau koin untuk memastikan kedalaman alur ban masih layak. Minimal kedalaman ideal sekitar 2 mm agar ban masih punya grip yang baik.
2. Cek Tanggal Produksi
Tanggal produksi biasanya tertera di sisi ban dalam format 4 digit, misalnya “3019” artinya diproduksi minggu ke-30 tahun 2019. Hindari ban yang sudah lebih dari 5 tahun.
3. Amati Dinding Ban
Lihat apakah ada benjolan, retakan halus, atau kerusakan di sisi luar ban. Ini bisa jadi tanda struktur ban sudah tidak aman untuk digunakan.
4. Pilih Ban dari Merek Terpercaya
Lebih baik ambil ban mobil bekas dari merek yang sudah dikenal kualitasnya. Walau bekas, ban dengan standar pabrik yang baik biasanya lebih tahan lama dan aman.
5. Hindari Ban yang Pernah Ditambal
Tips ban bekas penting lainnya adalah menghindari ban yang sudah pernah ditambal terutama di bagian samping. Struktur samping ban sangat vital dan lebih mudah rusak.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Ban?
Kalau ban sudah terasa keras, muncul suara aneh saat berbelok, atau mobil mulai terasa licin saat hujan, bisa jadi itu tanda kamu perlu ganti ban. Apalagi kalau indikator keausan pada alur ban sudah menyentuh batas.
Meskipun ban mobil bekas bisa jadi alternatif, tetap utamakan aspek keselamatan. Jangan tunggu sampai ban benar-benar rusak baru ganti.
Alternatif Hemat Selain Ban Bekas
Jika alasan utama beli ban bekas adalah penghematan, pertimbangkan juga promo ban baru di toko resmi atau marketplace. Kadang ada diskon yang membuat selisih harganya tidak terlalu jauh dengan ban bekas, tapi jauh lebih aman untuk jangka panjang.
Selain itu, kamu juga bisa cek program tukar tambah ban atau cicilan ringan di beberapa toko otomotif. Ini bisa jadi solusi cerdas ketimbang ambil risiko dengan ban lama.
Kesimpulan
Beli ban mobil bekas memang bisa jadi alternatif untuk penghematan, tapi tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan periksa kondisi ban dengan teliti, mulai dari alur, umur produksi, sampai histori penggunaannya. Dengan mengikuti tips ban bekas yang tepat, risiko bisa ditekan dan mobil tetap nyaman dikendarai. Ingat, ban adalah satu-satunya bagian mobil yang langsung bersentuhan dengan aspal — jangan anggap remeh keamanannya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai otomotif lainnya atau kebutuhan lainnya, kamu bisa mengunjungi website Toyota.