New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp582.200.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp630.300.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp410.800.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp243.000.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp297.200.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

news_6655TIPS

Phantom Traffic: Fenomena ‘Hantu’ yang Bikin Jalan Tiba-tiba Macet Tanpa Sebab yang Jelas, Pahami Cara Mencegahnya

Phantom Traffic: Fenomena ‘Hantu’ yang Bikin Jalan Tiba-tiba Macet Tanpa Sebab yang Jelas, Pahami Cara Mencegahnya

Apakah Anda pernah terjebak dalam kemacetan di jalan tol tanpa mengetahui penyebabnya? Uniknya, setelah itu lalu lintas ‘cair’ seperti tidak ada masalah. Diberitakan oleh Kompas.com, Anda mungkin telah mengalami fenomena yang dikenal sebagai phantom traffic.

Singkatnya, phantom traffic adalah kondisi di mana arus lalu lintas tiba-tiba melambat atau bahkan berhenti, meskipun tidak ada hambatan yang jelas, seperti kecelakaan atau kendaraan terhenti di depan. Kemacetan semacam ini bisa terjadi meskipun kondisi jalan terlihat lancar, tanpa ada halangan fisik yang mengganggu arus lalu lintas.

Bukan hantu di jalan tol, kejadian ini sering dipicu oleh perilaku mengemudi yang tidak konsisten di jalan tol. Misalnya, pengemudi yang mendadak mengerem atau melakukan akselerasi secara berlebihan dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam arus lalu lintas.

Phantom traffic adalah perilaku berlalu-lintas di tol yang menghambat tujuan utama dari keberadaan jalan tol itu sendiri. Jalan tol dirancang untuk kelancaran arus lalu lintas, di mana kecepatan kendaraan seharusnya lebih tinggi dibandingkan jalan raya dan harus tetap konstan.

Sayangnya, saat ini perilaku lalu lintas di Indonesia, khususnya di jalan tol, sering kali tidak sesuai dengan harapan. Bahkan, kadang-kadang jalan tol lebih macet daripada jalan biasa karena tata tertib berlalu lintas yang masih kurang diterapkan.

Salah satu contoh konkret adalah mobil yang melaju dengan kecepatan di bawah yang seharusnya. Jalan tol untuk luar kota minimal harus melaju pada kecepatan 80 km/jam. Jika ada kendaraan yang melaju di lajur ketiga tetapi kecepatannya di bawah itu, maka kendaraan yang berada di belakangnya akan melambat.

Pasalnya, jika mobil melaju 70 km/jam, maka kendaraan di belakangnya mungkin hanya mampu melaju 65 km/jam. Proses ini terus berlanjut hingga kendaraan di belakangnya bisa berhenti di kecepatan 0 km/jam. Padahal, tidak ada hambatan apapun yang terlihat di depan.

Mobil yang menggunakan bahu jalan dapat memicu phantom traffic. Karena ada halangan di depan, pengemudinya akan memaksa untuk kembali ke lajur normal. Situasi ini akan membuat mobil di lajur lambat mengurangi kecepatan bahkan berhenti. Efeknya langsung akan terasa ke mobil di belakangnya.

Pernahkah Anda melihat ada kecelakaan di jalur lawan arah namun jalur Anda ikut macet? Ini juga merupakan efek dari phantom traffic akibat mobil-mobil di depan mengurangi kecepatan untuk sekadar menonton atau update social media.

Intinya, ketika satu kendaraan memperlambat kecepatannya, pengemudi di belakangnya secara otomatis akan mengurangi kecepatan, dan fenomena ini dapat memicu reaksi berantai. Hal ini menyebabkan lalu lintas melambat atau bahkan berhenti tanpa alasan yang jelas, meskipun tidak ada obyek atau hambatan nyata di jalan.

Phantom traffic sering kali muncul di jalan-jalan yang padat, terutama pada jam sibuk. Fenomena ini dapat membuat pengemudi merasa frustrasi, seolah-olah mereka terjebak dalam kemacetan yang seharusnya tidak ada.

Melalui pemahaman mengenai fenomena ini, diharapkan pengemudi dapat lebih berhati-hati dan mempertahankan kecepatan yang konsisten demi kelancaran arus lalu lintas. Khususnya dengan menjaga kecepatan mobil di atas kecepatan minimal dan melaju di lajur yang sesuai peruntukannya.

Tidak perlu mengabadikan kecelakaan dan cukup fokus pada jalur Anda. Jaga pula kondisi mobil dengan servis berkala di bengkel resmi Toyota. Mobil yang dalam kondisi prima dapat melaju dengan baik, seperti saat ingin menambah kecepatan atau melakukan pengereman.


Back to top