
05/02/2025
Phantom Traffic: Fenomena ‘Hantu’ yang Bikin Jalan Tiba-tiba Macet Tanpa Sebab yang Jelas, Pahami Cara Mencegahnya
Phantom Traffic: Fenomena ‘Hantu’ yang Bikin Jalan Tiba-tiba Macet Tanpa Sebab yang Jelas, Pahami Cara Mencegahnya
Apakah Anda pernah terjebak dalam kemacetan di jalan tol tanpa mengetahui penyebabnya? Uniknya, setelah itu lalu lintas ‘cair’ seperti tidak ada masalah. Diberitakan oleh Kompas.com, Anda mungkin telah mengalami fenomena yang dikenal sebagai phantom traffic.
Singkatnya, phantom traffic adalah kondisi di mana arus lalu lintas tiba-tiba melambat atau bahkan berhenti, meskipun tidak ada hambatan yang jelas, seperti kecelakaan atau kendaraan terhenti di depan. Kemacetan semacam ini bisa terjadi meskipun kondisi jalan terlihat lancar, tanpa ada halangan fisik yang mengganggu arus lalu lintas.
Bukan hantu di jalan tol, kejadian ini sering dipicu oleh perilaku mengemudi yang tidak konsisten di jalan tol. Misalnya, pengemudi yang mendadak mengerem atau melakukan akselerasi secara berlebihan dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam arus lalu lintas.
Phantom traffic adalah perilaku berlalu-lintas di tol yang menghambat tujuan utama dari keberadaan jalan tol itu sendiri. Jalan tol dirancang untuk kelancaran arus lalu lintas, di mana kecepatan kendaraan seharusnya lebih tinggi dibandingkan jalan raya dan harus tetap konstan.
Sayangnya, saat ini perilaku lalu lintas di Indonesia, khususnya di jalan tol, sering kali tidak sesuai dengan harapan. Bahkan, kadang-kadang jalan tol lebih macet daripada jalan biasa karena tata tertib berlalu lintas yang masih kurang diterapkan.
Salah satu contoh konkret adalah mobil yang melaju dengan kecepatan di bawah yang seharusnya. Jalan tol untuk luar kota minimal harus melaju pada kecepatan 80 km/jam. Jika ada kendaraan yang melaju di lajur ketiga tetapi kecepatannya di bawah itu, maka kendaraan yang berada di belakangnya akan melambat.
Pasalnya, jika mobil melaju 70 km/jam, maka kendaraan di belakangnya mungkin hanya mampu melaju 65 km/jam. Proses ini terus berlanjut hingga kendaraan di belakangnya bisa berhenti di kecepatan 0 km/jam. Padahal, tidak ada hambatan apapun yang terlihat di depan.
Mobil yang menggunakan bahu jalan dapat memicu phantom traffic. Karena ada halangan di depan, pengemudinya akan memaksa untuk kembali ke lajur normal. Situasi ini akan membuat mobil di lajur lambat mengurangi kecepatan bahkan berhenti. Efeknya langsung akan terasa ke mobil di belakangnya.
Pernahkah Anda melihat ada kecelakaan di jalur lawan arah namun jalur Anda ikut macet? Ini juga merupakan efek dari phantom traffic akibat mobil-mobil di depan mengurangi kecepatan untuk sekadar menonton atau update social media.
Intinya, ketika satu kendaraan memperlambat kecepatannya, pengemudi di belakangnya secara otomatis akan mengurangi kecepatan, dan fenomena ini dapat memicu reaksi berantai. Hal ini menyebabkan lalu lintas melambat atau bahkan berhenti tanpa alasan yang jelas, meskipun tidak ada obyek atau hambatan nyata di jalan.
Phantom traffic sering kali muncul di jalan-jalan yang padat, terutama pada jam sibuk. Fenomena ini dapat membuat pengemudi merasa frustrasi, seolah-olah mereka terjebak dalam kemacetan yang seharusnya tidak ada.
Melalui pemahaman mengenai fenomena ini, diharapkan pengemudi dapat lebih berhati-hati dan mempertahankan kecepatan yang konsisten demi kelancaran arus lalu lintas. Khususnya dengan menjaga kecepatan mobil di atas kecepatan minimal dan melaju di lajur yang sesuai peruntukannya.
Tidak perlu mengabadikan kecelakaan dan cukup fokus pada jalur Anda. Jaga pula kondisi mobil dengan servis berkala di bengkel resmi Toyota. Mobil yang dalam kondisi prima dapat melaju dengan baik, seperti saat ingin menambah kecepatan atau melakukan pengereman.