
Automotive
19 Jan 2023
Beda Material dan Teknik Pembuatan, Mari Belajar Jenis Pelek Mobil Supaya Tidak Salah Pilih
Beda Material dan Teknik Pembuatan, Mari Belajar Jenis Pelek Mobil Supaya Tidak Salah Pilih
By salsa
Mengganti pelek mobil tidak sekadar berdasarkan desain, namun ada aspek teknis yang harus diperhatikan. Pelek akan mempengaruhi kinerja mobil kamu, seperti pengereman, akselerasi, dan pengendalian mobil.
Berikut adalah jenis pelek sebagai pertimbangan awal untuk memutuskan mengganti pelek mobil.
Pelek Mobil Berdasarkan Bahan Material
Ada berbagai jenis bahan atau material pembentuk pelek yang akan mempengaruhi kinerja, berat, dan daya tahan pelek. Berat akan berpengaruh pada performa mobil, baik handling, akselerasi ataupun pengereman. Pelek mobil berdasarkan bahan material adalah sebagai berikut.
Pelek Baja (Steel)
Jenis pelek yang terbuat dari besi ini lebih dikenal dengan sebutan pelek kaleng karena bentuknya mirip kaleng. Pelek baja merupakan salah satu jenis terkuat meskipun berimbas pada berat yang mempengaruhi performa mobil. Selain itu, pelek ini memiliki fleksibilitas desain yang minim sehingga tidak jauh dari bentuk kaleng yang berlubang-lubang.
Pelek Aluminium (Alloy)
Merupakan jenis bahan yang populer saat ini menggantikan pelek jenis baja yang identik dengan mobil klasik atau retro.Pelek aluminium (alloy) terdiri dari paduan aluminium, magnesium dan nikel yang memungkinkan ketahanan lebih kuat dengan bobot yang lebih ringan.
Selain itu, pelek jenis ini lebih mudah dibentuk menjadi berbagai pola desain. Faktor ketahanan dan desain menjadikan pelek alloy menjadi jenis yang populer, baik pelek pabrikan maupun aftermarket.
Pelek Magnesium
Pelek dengan bahan utama magnesium ini merupakan salah satu pelek yang jarang dijumpai. Padahal, pelek jenis ini lebih kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan alumunium.
Selain itu, pelek magnesium juga lebih mampu meredam guncangan dan panas dari rem. Masalahnya, bahan jenis ini lebih rentan terhadap korosi sehingga lebih banyak dipakai untuk balapan.
Pelek Carbon
Inilah kasta tertinggi dari jenis pelek berdasarkan materialnya. Carbon fiber sudah lama dikenal sebagai material yang ringan dan kuat di mana sering menjadi material sasis serta bodi supercar. Proses pembentukan carbon fiber memang tidak semudah dan secepat logam seperti alumunium dan besi, ditambah harganya mahal.
Pelek Mobil Berdasarkan Teknik Pembuatan
Pelek dibuat dengan menggunakan beberapa teknik yang berbeda.Masing-masing teknik tersebut akan berpengaruh pada kualitas, berat, kekuatan, dan harga jual.
Casting
Teknik ini merupakan teknik yang sangat umum digunakan dalam membuat pelek. Pada teknik casting, material pelek dipanaskan sampai meleleh lalu dituangkan ke dalam cetakan pelek. Setelahnya dilakukan finishing, yaitu membersihkan permukaan yang kasar kemudian mengaplikasikan cat.
Keuntungannya adalah proses yang lebih cepat dan harga yang lebih murah. Tetapi pelek yang dihasilkan lebih berat dibandingkan menggunakan teknik lainnya. Selain itu kualitas dan desainnya pun lebih terbatas.
Flow Forming
Teknik ini memiliki proses awal yang sama dengan casting. Tapi material pelek di cast hanya untuk tahap awal saja dengan bentuk yang padat.
Tahap selanjutnya, pelek diputar menggunakan mesin, dipanaskan dan dibentuk sesuai dengan desain, mirip membuat guci dari tanah liat. Kelebihan teknik ini adalah pelek lebih kuat dan ringan dibandingkan dengan teknik casting.
Selain itu, spesifikasi seperti lebar atau offset pelek bisa lebih variatif.
Forging
Dalam forging, tidak digunakan casting atau melelehkan material pelek terlebih dahulu. Melainkan material awalnya menggunakan blok material padat yang kemudian dipanaskan dan langsung dibentuk sesuai desain.
Pertama-tama, blok material dipress dengan tekanan yang ekstrim. Kemudian blok yang sudah dipress tersebut dibentuk dengan menggunakan teknik flow forming yaitu diputar sambil dipanaskan dan dibentuk sesuai desain. Hasilnya adalah pelek dengan material yang padat, rapat, sangat kuat dan ringan.Tentunya pelek yang dibuat dengan menggunakan teknik ini dijual dengan harga yang lebih mahal. Pembuatannya melibatkan proses yang lebih rumit serta peralatan yang mahal.