
Technology
22 Sep 2021
Fungsi, Kelebihan, dan Cara Kerja Power Steering Elektrik atau EPS
Fungsi, Kelebihan, dan Cara Kerja Power Steering Elektrik atau EPS
By adminConnect
Electric Power Steering (EPS) atau power steering elektrik merupakan salah satu jenis power steering yang banyak dipakai mobil modern, termasuk pada produk Toyota terbaru.
Berbeda dengan power steering hidraulis, EPS mengandalkan motor listrik untuk meringankan beban pada tangan pengemudi saat memutar setir.
EPS menggunakan sensor yang membaca input dari pengemudi kepada setir lalu mengirim sinyal kepada motor listrik untuk memutar batang setir di dalam rumah kemudi.
Fungsi dan Kelebihan dari Power Steering Elektrik
Sejarahnya, EPS diciptakan untuk menyederhanakan sistem power steering hidraulis yang membebani putaran mesin sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar.
Tidak heran bila power steering elektrik diyakini mampu membantu efisiensi bahan bakar yang lebih baik pada mobil.
Tidak hanya itu, EPS juga tidak lagi menggunakan fluida sehingga hampir bebas perawatan dan ringkas secara mekanikal.
Power steering hidraulis membutuhkan ganti oli power steering secara berkala di bengkel resmi Toyota dan ada risiko seal getas yang menyebabkan kebocoran.
Cara Kerja EPS
Electric Power Steering menggunakan motor elektrik yang berhubungan langsung dengan batang setir (steering column) untuk membuat ringan putaran setir.
Biasanya motor penggerak EPS diletakkan di bawah dasbor atau di ruang mesin layaknya power steering hidraulis.
Perintah kerja motor EPS diberikan oleh komputer yang melihat respons pengemudi terhadap setir dan kinerja mesin seperti kecepatan aktual.
Begitu mesin dihidupkan, noise suppressor langsung memberikan informasi pada control module.
Control module kemudian mengaktifkan sistem EPS dan kopling langsung menghubungkan motor EPS dengan batang setir.
Sementara itu, informasi arah dan kecepatan putaran setir disampaikan torque sensor ke control module.
Dengan informasi dari torque sensor tadi, komputer mengatur besarnya arus listrik ke motor agar bisa berputar sesuai arah dan kecepatan yang diminta.
Selain itu, EPS juga dibekali speed sensor yang membaca kecepatan kendaraan.
Jadi ketika mobil mencapai kecepatan tertentu (biasanya di atas 80 km/jam) maka ia akan menginformasikan control module untuk menonaktifkan EPS.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga dapat menambah kestabilan dan menjaga safety berkendara.
Terakhir, control module juga bertugas mendiagnosa jika ada kerusakan atau malfungsi pada sistem EPS.
Jika terdeteksi ada kerusakan, maka lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala atau berkedip sesuai kerusakan yang terjadi.