
Tips
22 Dec 2019
Peran Radiator Coolant di Sistem Pendingin Mesin Mobil
Peran Radiator Coolant di Sistem Pendingin Mesin Mobil
By IndraKeren
Radiator memiliki cara kerja dengan mengalirkan cairan pendingin dengan memanfaatkan pompa yang mengalirkan air ke mesin.
Air tersebut akan menyerap panas melalui jalur di dalam blok mesin dan panas dilepaskan ke tabung radiator di gril depan.
Selanjutnya, air yang sudah didinginkan tersebut kembali dialirkan ke dalam blok mesin untuk selanjutnya menyerap panas dan melepaskannya kembali ke pendingin radiator.
Radiator coolant atau cairan pendingin radiator punya peran sangat penting untuk menjaga agar radiator sanggup bekerja secara optimal.
Dengan begitu, panas mesin dapat dilepaskan dan tidak terjadi overheat yang bisa merusak komponen mesin.
Kalau coolant di dalam radiator kurang, maka bisa mengakibatkan mesin overheat atau panas berlebihan.
Seiring waktu, cairan pendingin juga akan rusak akibat oksidasi.
Yang sering terjadi adalah timbulnya karat atau kerak.
Karat bisa menyebabkan sistem pendingin bocor dan tersumbat karena permukaan logam terkelupas.
Sementara kerak akibat menumpuknya lumpur juga bisa menyumbat sistem pendingin.
Jika dibiarkan, sirkulasi pendingin tidak bisa berjalan dengan baik dan mesin bakal overheat.
Overheat merupakan penyakit mesin yang harus dihindari.
Overheat bisa merusak komponen mesin, seperti membuat setang piston bengkok.
Sampai itu terjadi, maka mesin mobil kamu harus diturunkan dan diganti baru, dan itu biayanya tidak murah.
Sebaiknya cairan pendingin radiator diganti setiap 40.000 km dan tabung cadangan air radiator dicek setiap minggu.
Segera isi hingga batas maksimal kalau kosong.
Jika terlalu sering kosong, artinya kamu harus cek sistem pendingin mesin.
Segera perbaiki jika ada kebocoran sehingga cairan radiator tidak sampai habis dan membuat mesin mobil kamu kepanasan.