
Tips
09 Dec 2021
Upaya Toyota dalam Mengurangi Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Upaya Toyota dalam Mengurangi Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
By adminConnect
Emisi gas buang adalah sisa pembakaran yang terjadi di dalam mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine.
Dalam emisi gas buang terdapat sejumlah unsur kimia, seperti air (H2O), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), dan hidrokarbon (HC).
Selain air, keempat unsur lain memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.
Butuh Kontribusi Semua Pihak
Kontribusi semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor.
Masyarakat bisa memulainya dari hal kecil, seperti menggunakan transportasi publik, melakukan uji emisi kendaraan secara berkala, servis berkala sesuai rekomendasi pabrikan, dan memilih kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan elektrifikasi.
Pemerintah juga telah menegaskan komitmen untuk mencapai target net-zero emission (NZE) pada 2030.
Melalui Perjanjian Paris, pemerintah juga berjanji akan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030.
Saat berbicara pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa salah satu upaya untuk mencapai target tersebut adalah dengan pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan tiga juta unit populasi kendaraan listrik di Indonesia pada 2030.
Dengan target itu, tingkat CO2 diprediksi bakal turun hingga 4,6 juta ton.
Toyota Mengakselerasi Kehadiran Kendaraan Ramah Lingkungan
Demi mendukung komitmen tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) ikut ambil bagian.
Toyota senantiasa mendukung keinginan positif pemerintah mengakselerasi kehadiran kendaraan-kendaraan ramah lingkungan.
Toyota telah melakukan gerakan pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor jauh sebelum regulasi-regulasi yang berkaitan dengan itu ditetapkan pemerintah.
Langkah tersebut antara lain mengadopsi teknologi-teknologi rendah emisi, seperti Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-I), dan Dual VVT-I.
Kendaraan Elektrifikasi Toyota di Indonesia
Sejalan dengan perkembangan teknologi, Toyota di Indonesia juga menghadirkan kendaraan elektrifikasi yang mengusung teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Vehicle (PEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Saat ini Toyota memiliki 55 lini kendaraan elektrifikasi secara global dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit setiap tahun.
Kontribusi tersebut diperkirakan telah mengurangi total kumulatif emisi karbon sebesar 140 juta ton dalam waktu lebih dari 20 tahun.
Di Indonesia, Toyota pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010.
Hingga 2021, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi, mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.
Dari 10 model ini, Toyota berhasil dan membukukan penjualan hampir 5.000 unit.
Pada Maret 2021, Toyota juga sudah menghadirkan EV Smart Mobility di Nusa Dua, Bali.
Dua model BEV Toyota, yaitu C+Pod dan COMS, digunakan menjadi satu ekosistem BEV lengkap agar masyarakat bisa memiliki pengalaman bermobilitas dengan kendaraan elektrifikasi yang berada di kompleks area wisata serta mendukung langkah wisata ramah lingkungan.
Ke depannya, Toyota akan membangun fasilitas serupa di kawasan wisata lainnya di Indonesia.