Cara Mudah Cek Takaran Oli Mesin Mobil Ketika Bosan Work From Home

Submitted bysalsa onWed, 04/01/2020 - 11:39

Namanya juga tidak boleh pergi keluar rumah, kamu pasti bosan mengerjakan rutinitas hanya dari rumah.

Nah, buat kamu yang masih punya banyak waktu luang, bisa gunakan untuk memeriksa takaran oli mesin.

Caranya cukup mudah, tidak perlu ke bengkel, dan hanya butuh waktu sekitar lima menit saja cukup manfaatkan tongkat pengukur atau dipstick.

Kamu bisa lihat level ketinggian dipstick, keberadaannya bisa ditemui saat buka kap mesin yang biasa menempel di samping atas mesin yang bisa dibuka tutup.

Pada ujung tongkatnya ada dua garis takaran untuk lihat volume oli, biasanya ada tanda F dan E pada ujung yang memiliki arti full dan empty.

Urutan Mengecek Oli Mesin Mobil

1. Sebaiknya mobil diparkir dalam kondisi yang rata, dan saat akan memeriksa juga disarankan mesin dalam kondisi dingin dan tidak pada keadaan menyala.

2. Saat pertama mencabut dipstick, bersihkan dulu ujungnya lalu celupkan kembali ke dalam mesin.

3. Setelah itu cabut kembali, dan lihat di antara tanda F dan E tadi untuk mengetahui ketinggian oli.

F berarti full atau penuh dan E artinya empty alias kosong.

4. Bila berada di posisi antara F dan E, kondisi volume oli dalam mesin masih normal.

5. Tambahkan oli mesin secukupnya sesuai dengan spesifikasi oli mesin yang biasa dipakai.

Jangan sampai penuh, tuangkan secara bertahap sembari di lihat ketinggiannya di dipstick.

6. Tapi kalau ada di bawah E itu tandanya kurang, lebih baik besoknya langsung ke bengkel atau menghubungi bengkel untuk ke rumah agar dilakukan pemeriksaan.

Akibat Oli Mesin Kurang

Kekurangan oli bisa berakibat fatal bagi mesin mobil.

Dalam kondisi berkurangnya oli, pemilik mobil juga tidak disarankan untuk langsung menambah sendiri, karena perlu analisa lebih lanjut mengenai penyebab oli berkurang.

Kurang oli bisa saja karena penguapan, meski jarak servis berkala masih jauh, tapi karena ada penguapan oli bisa berkurang, apalagi buat mobil yang aktif.

Tapi untuk lebih jelas, pemilik baiknya ke bengkel resmi Toyota karena khawatir ada masalah lain, misalnya ada kebocoran.

Tips

Periksa 7 Cairan Mobil Ini Saat Work From Home Karena Wabah Corona

Submitted bysalsa onWed, 04/01/2020 - 11:38

Adanya wabah corona membuat kamu harus menahan diri keluar rumah dan melakukan work from home.

Nah, selagi ada waktu luang, kamu bisa periksa 7 cairan penting yang ada di mobil kamu ini.

Mungkin karena kesibukan, kamu lupa memeriksanya, dan saat ini merupakan waktu yang pas untuk mengecek kondisinya.

1. Air Radiator

Risiko kalau sampai air radiator habis, mesin mobil kamu bisa jebol karena overheat dan harus turun mesin.

Buka tutup atas radiator dan perhatikan batas ketinggiannya.

Periksa juga tabung peyimpanan cadangan air radiator, kalau kurang, isi hingga batas atas.

2. Oli Mesin

Pastikan volume oli mesin sesuai takaran dengan mengeceknya via tongkat pengukur ketinggian oli mesin alias dipstick.

Kalau di bawah batas maksimal, segera tambah.

Saking sibuk, bisa saja kamu alpa mengganti oli mesin padahal seiring waktu peforma oli mesin bakal menurun.

Jika dibiarkan, maka oli mesin akan rusak dan tidak lagi mempunyai kemampuan dasar sebagai pelumas.

Namun bukan berarti mobil yang jarang dipakai terhindar dari potensi masalah lantaran sifar kimia oli mesin akan berubah seiring waktu.

Belum lagi ada risiko terkontaminasi dengan uap air yang dibawa oleh udara dan bisa menimbulkan karat di ruang mesin.

3. Air Pembersih Kaca

Air pembersih kaca fungsinya tidak sepenting dua cairan di atas, namun jangan pernah dianggap sepele.

Pastikan air wiper selalu ada agar bisa membantu membersihkan kaca mobil kamu sehingga tidak menyulitkan saat turun hujan.

4. Minyak rem

Perhatikan ketinggian tabung penyimpan minyak rem, kalau berkurang segera tambah.

Berkurangnya minyak rem menandakan bahwa ketebalan kampas rem mulai menipis, dengan catatan tidak terjadi kebocoran pada sistem rem.

5. Air Aki

Banyak mobil sudah menggunakan aki kering yang bebas ritual mengisi air aki.

Terdapat pula aki maintenance free (MF) yang masih mengandalkan air aki namun sistemnya dibuat tertutup sehingga volume air aki tidak berkurang.

Tapi, ada indikator yang harus Kamu perhatikan agar aki MF tetap berfungsi dengan baik.

Di lain pihak, beberapa mobil masih menggunakan aki basah konvensional.

Untuk yang ini, silakan cek posisi ketinggian air aki dan tambah jika berkurang.

6. Minyak Power Steering

Teknologi Electric Power Steering (EPS) membuat power steering hidrolis mulai dilupakan, namun masih ada mobil yang mengandalkan sistem hidrolis.

Terdapat tabung cadangan tempat mengisi ulang minyak power steering.

Letak pompa power steering yang di bawah berisiko memercikkan minyak ke knalpot.

Sama dengan cairan kimia lainnya, minyak power steering juga memiliki titik bakar yang cukup rendah sehingga mudah menyala.

7. Freon AC

Jangan pernah sepelekan tugas AC saat mobil di wilayah Indonesia dengan iklim tropis yang sangat panas seperti saat ini.

Kamu bisa mengintip via sight glass di ruang mesin.

Nyalakan mesin dan AC. Saat idle akan terlihat bening, dan saat digas, akan timbul sedikit gelembung udara.

Jika saat idle terdapat gelembung udara, artinya freon berkurang.

Tips

10 Langkah Mengganti BPKB Mobil Kamu yang Hilang

Submitted bysalsa onWed, 03/25/2020 - 17:32

BPKB atau Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor merupakan surat penting yang wajib kamu simpan baik-baik dan jangan sampai hilang.

Berbeda dengan STNK, BPKB tidak perlu dibawa berkendara sehingga risiko hilang juga kecil.

Lalu bagaimana jika BPKB ternyata hilang?

1. Kamu harus melengkapi dokumen yang dibutuhkan seperti formulir permohonan BPKB yang harus diisi saat mengurus ke kantor SAMSAT.

2. Berikutnya adalah menyiapkan identitas diri (KTP/SIM).

Jika kamu tidak bisa hadir untuk mengurus BPKB yang hilang, maka bisa diwakilkan dengan membawa surat kuasa yang telah diberi materai.

3. Jangan lupa bawa surat pernyataan BPKB yang hilang dan diberikan materai serta tanda tangan kamu sebagai pemilik mobil.

4. Lampirkan pula bukti pemasangan iklan mengenai kehilangan BPKB lewat media massa, termasuk surat keterangan BPKB tidak dalam jaminan agunan bank.

5. Sertakan juga BAP (berita acara pemeriksaan) dari Bareskrim, STNK asli dan fotokopi, serta catatan pajak yang berlaku.

6. Jangan lupa pula membawa fotokopi BPKB yang hilang.

7. Pastikan bahwa iklan BPKB hilang yang kamu buat sudah tayang sekurang-kurangnya selama 2 pekan.

8. Silakan isi formulir permohonan BPKB serta hasil cek fisik kendaraan, dan serahkan seluruh persyaratan yang sudah lengkap ke loket BPKB.

9. Sertakan bukti pembayaran ke loket BPKB, lalu kamu akan menerima bukti telah menyerahkan berkas persyaratan.

Simpan bukti tersebut untuk menebus BPKB baru

10. Proses pembuatan BPKB baru memerlukan waktu hingga satu minggu, kamu tinggal mengambilnya sesuai waktu yang ditentukan pihak Samsat terkait.

Tips

Syarat dan Langkah Yang Harus Kamu Lakukan Jika STNK Mobil Hilang

Submitted bysalsa onWed, 03/25/2020 - 17:31

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) merupakan salah satu perlengkapan wajib yang harus kamu bawa saat berkendara.

STNK sangat berguna saat kamu terkena masalah seperti kecelakaan, karena tanpa STNK posisi kamu lemah saat berhadapan dengan pihak ketiga dan berisiko ditolaknya klaim asuransi.

Masalahnya, karena sering dibawa kemana-mana, ada risiko STNK hilang.

Kalau sudah begini kamu harus membuat STNK baru.

Syarat Bikin STNK Baru

Yang terutama adalah, kamu harus punya fotokopi STNK sebagai syarat pengurusan dan simpan minimal 1 buah di rumah.

Atau kalau mau sedikit repot, kamu bisa scan STNK bersama surat-surat penting lain seperti KTP, BPKB, SIM, dan NPWP.

Segera buat laporan kehilangan STNK di kantor polisi terdekat yang akan dibuatkan surat keterangan kehilangan.

Sebelum mengurus, siapkan berkas kelengkapan sebagai persyaratan administratif seperti KTP pemilik kendaraan (asli dan fotokopi), fotokopi STNK yang hilang, surat keterangan kehilangan STNK dari kepolisian (Polsek atau Polres setempat), dan BPKB (asli dan fotokopi).

Langkah Bikin STNK Baru

Jika berkas untuk melengkapi persyaratan administratif sudah ada di tangan, kamu tinggal membawanya ke Kantor SAMSAT (Sistem Manunggal Satu Atap).

SAMSAT merupakan tempat penerbitan/pengesahan STNK oleh tiga instansi, yakni Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja.

1. Cek fisik kendaraan sekaligus gesek nomor rangka dan mesin.

Setelah selesai, hasil cek fisik tersebut bisa difotokopi.

Pastikan kamu mengisi formulir dengan lengkap dan benar, untuk kemudian diserahkan ke Loket STNK hilang.

2. Kamu mesti mengurus surat keterangan STNK hilang dari SAMSAT, yang berisi keterangan keabsahan STNK terkait, misalnya tidak dalam kondisi diblokir atau dalam pencarian.

Untuk ini, kamu harus melampirkan hasil cek fisik kendaraan.

3. Untuk mengurus pembuatan STNK baru sebagai pengganti STNK lama yang hilang, kamu harus menyerahkan semua berkas kelengkapan dan surat keterangan hilang dari SAMSAT di loket BBN (Bea Balik Nama) II.

4. Jangan lupa untuk membayar pajak tahunan kendaraan jika kamu belum melakukannya karena permohonan STNK baru kamu tidak akan bisa diproses jika terdapat tunggakan pajak.

5. Lanjut, kamu tinggal bayar biaya pembuatan STNK pengganti.

Untuk kendaraan bermotor roda 2, roda 3, atau angkutan umum dikenakan Rp 50.000, dan roda 4 atau lebih Rp 75.000.

6. Jika semua langkah sudah selesai dilakukan, kamu tinggal menyerahkan bukti pembayaran dari kasir ke bagian pengambilan STNK baru dan tunggu panggilan untuk mengambil STNK dan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang sudah jadi.

Tips

Alasan Kamu Tidak Boleh Asal Derek Mobil Matik

Submitted bysalsa onSun, 03/15/2020 - 09:53

Kamu harus tahu bagaimana memperlakukan mobil matik saat mobil ini mogok dan harus diderek.

Kamu tidak boleh salah mengangkat bagian mobil (depan atau belakang) karena akan membuat komponen transmisi bisa mengalami gangguan.

Seperti contoh Toyota Avanza matik dengan sistem penggerak roda belakang, jangan sampai di derek dengan cara diangkat bagian depan, sehingga roda belakang yang berputar di jalan.

Dalam kondisi ini, seharusnya roda belakang yang diangkat dan roda depan yang berputar, atau diderek mundur sebagai gambaran.

Beda perlakuan terhadap Toyota Sienta yang menggunakan sistem penggerak roda depan, yang diangkat adalah bagian depan.

Komponen Transmisi Bisa Rusak

Jika hal tersebut diabaikan, komponen bagian dalam pada transmisi akan terganggu, karena diputar paksa secara terbalik, apalagi diderek dengan kecepatan tinggi.

Normalnya, mesin yang memutar transmisi, kemudian berlanjut ke roda penggerak.

Tapi kalau pada kasus mobil diderek, roda penggerak tersebut yang jadinya memutar transmisi, melalui propeller shaft, yang di dalamnya ada komponen one way clutch yang dipaksa memutar balik.

Kondisi ini cukup riskan dan berbahaya bagi mobil transmisi matik.

Ditambah, posisi antara mesin dan transmisi matik selalu terhubung dengan adanya kopling bermodalkan fluida (torque converter).

Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan transmisi matik.

Beda dengan transmisi manual yang koneksi mesin dan transmisi bisa sepenuhnya bebas di area kopling.

Angkat Roda Penggerak

Sebaiknya ketika akan menderek mobil matik, roda penggeraklah yang diangkat.

Namun, jika ragu, akan lebih baik lagi kalau mobil digendong saja.

Tetapi kalau memang kondisi darurat dan posisi roda penggerak harus menyentuh aspal, kecepatan derek jangan sampai melebihi 30 km/jam.

Oh ya satu lagi, pastikan posisi tuas transmisi di N untuk menetralkan hubungan antara mesin dan transmisi.

Tips

Jangan Sampai Keliru, Ini Arti Huruf dan Angka di Tuas Transmisi Mobil Matik

Submitted bysalsa onSun, 03/15/2020 - 09:52

Tuas transmisi otomatis atau matik biasanya terdiri dari deretan huruf dan angka seperti P – R – N – D – 3 – 2 – 1/L.

P (parking) adalah posisi tuas transmisi saat mobil diparkir.

Saat di P, transmisi akan mengunci dan tidak bisa didorong.

Ini juga merupakan posisi wajib saat mobil dinyalakan atau dimatikan.

Karena dikunci, mobil tidak ada risiko menyentak maju atau mundur seperti bila kamu salah memposisikan tuas di D atau R.

R (reverse) adalah posisi untuk memundurkan mobil.

Sebagai pengaman supaya tidak salah memindahkan gigi, ada tombol yang harus kamu tekan saat memindahkan dari P ke R atau dari N ke R.

Kalaupun tidak ada, kamu harus menekan pedal rem saat memindahkannya.

Aturan injak rem juga berlaku saat kamu menyalakan mesin.

Untuk N (netral), rasanya kamu sudah tahu. Ini adalah posisi netral dan banyak dipakai saat berhenti sesaat seperti di lampu merah.

Jangan lupa tarik rem parkir supaya mobil tidak bergerak sendiri.

Demikian pula untuk D (drive).

Pindahkan tuas ke D dan mobil siap berjalan.

Kode Angka Transmisi Matik

Kalau ada angka di tuas transmisi, itu berarti rasio gigi maksimal yang akan dipakai saat mobil berjalan.

Contoh, untuk mobil dengan 4-speed, jika ada angka 3 berarti maksimal transmisi akan berada di posisi gigi 3.

Posisi ini biasa dipakai bila kamu ingin mengail torsi mobil, seperti saat menyalip.

Daripada memanfaatkan efek kickdown dengan menekan pedal gas lebih dalam, pindah ke gigi 3 membuat transmisi downshift dan kamu bisa mengolah torsi.

Posisi gigi ini juga bisa dipakai di jalan dengan kontur naik turun panjang tapi landai. Ia menjaga torsi saat naik dan memberi efek engine brake ketika jalan menurun.

Tombol Overdrive dan Gigi Low

Sebenarnya ada mobil yang menggunakan tombol O/D (overdrive)untuk menahan posisi gigi lebih rendah 1 step.

Biasanya pula, respons transmisi juga lebih sigap di posisi ini.

Hal serupa berlaku saat tuas kamu posisikan di 2 ataupun 1.

Angka 1 sering diganti oleh L (low) untuk menandakan posisi gigi tertinggi saat tuas transmisi berada di angka tersebut.

Posisi gigi ini banyak dipakai di jalan perbukitan.

Harapannya, mobil tetap mendapatkan torsi saat menanjak karena transmisi tidak berada di posisi paling tinggi.

Sementara saat jalan menurun, harapannya supaya mobil tidak meluncur tanpa kendali karena berada di posisi gigi paling tinggi untuk mendapatkan sedikit efek engine brake.

Di kondisi jalan mendaki atau menurun yang lebih curam, posisi tuas bisa di 1 bila muatan mobil cukup banyak atau kondisi jalan kurang bersahabat.

Transmisi CVT

Beda dengan transmisi CVT milik Toyota Sienta, Yaris, dan Vios.

Angka-angka tersebut tidak ada dan digantikan oleh M (manual) dan + serta -.

Ini memberikan kendali penuh buat kamu untuk memindahkan gigi transmisi sendiri ala transmisi manual namun tidak perlu menginjak pedal kopling.

Plus untuk naik dan minus untuk downshift.

Sebenarnya, ketimbang repot bermain gigi, kamu bisa memanfaatkan kickdown.

Cukup tekan pedal gas lebih dalam secara tiba-tiba, maka transmisi akan turun sesuai kondisi jalan.

Masalahnya, saat mobil sudah mendapatkan torsi dan melaju dengan kencang, transmisi secara otomatis akan terus naik ke posisi paling tinggi.

Padahal kamu masih butuh torsinya dan berharap bisa ditahan di gigi lebih rendah.

Makanya, sebagian pengemudi lebih suka memindahkan gigi sendiri supaya bisa mengendalikan aliran tenaga dengan baik.

Technology

Tips Cara Cegah Mobil Kamu Nyelonong di Jalan Menurun

Submitted bysalsa onTue, 03/10/2020 - 17:00

Jalan menurun tidak kalah menyulitkan dari jalan menanjak untuk sebagian pengemudi yang belum terasah jam terbangnya.

Kalau mobil tidak kuat nanjak bakal turun, mobil yang tidak diatur lajunya saat turun bisa nyelonong tidak terkendali.

Kamu wajib tahu trik atau cara aman melintas di jalan menurun.

Tidak boleh asal karena pengaturan penempatan transmisi juga sangat berpengaruh pada keamanan berkendara pengguna jalan lainnya.

Mobil Transmisi Manual

Perlakuan untuk mobil manual dan matik berbeda.

Untuk transmisi manual, jika jalan menurun sebaiknya menggunakan gigi rendah seperti gigi tiga kalau tidak terlalu curam dan dua kalau lumayan curam dan panjang.

Tujuannya agar terjadi efek engine brake dan mobil tidak langsung melaju dengan cepat karena ada kecepatannya tertahan putaran mesin.

Apalagi jika jalannya kosong, untuk menghindari kecepatan tinggi maka jangan gunakan gigi empat atau lima, mobil akan melaju lebih kencang lagi ketimbang menggunakan gigi dua atau tiga.

Selain tidak memiliki efek pengereman mesin, penggunaan gigi tinggi membuat mobil jadi meluncur liar dan tak terkendali.

Dan ini sangat berbahaya.

Mobil Transmisi Matik

Selanjutnya, trik buat kamu sebagai pemilik mobil dengan transmisi matik.

Caranya tidak jauh berbeda dengan manual, kamu hanya perlu memindahkan posisi tuas transmisi dari D ke D3 atau D2.

Tapi melihat karakter transmisi otomatis yang lebih sulit mengail engine brake, sebaiknya di D2.

Ketika tuas transmisi digeser ke D2, transmisi akan bekerja secara otomatis hanya pada gigi 1 dan 2 dan tidak naik ke 3 apapun yang terjadi.

Bahkan kalau terpaksa, seperti ketika menemukan turunan sangat curam, geser tuas transmisi ke D1 sehingga posisi gigi tidak bisa beranjak ke 2.

Praktis transmisi otomatis akan membantu menahan laju mobil dari potensi meluncur tidak terkendali.

Setelah itu, jika kamu bertemu dengan jalan yang normal atau lurus tanpa ada tanjakan atau turunan lagi, kembalikan posisi transmisi ke D agar dapat melaju normal.

Tuas D pada mobil matik tidak memberikan efek engine brake sehingga mobil bisa melaju dengan lebih cepat jika melintasi jalan menurun.

Mobil Transmisi CVT

Beberapa mobil matik tidak ada pilihan D3, D2, atau[un D1, ini biasa terlihat di mobil dengan transmisi otomatis CVT.

Di sini dibutuhkan kepiawaian kamu dalam mengatur pengereman agar mobil tidak meluncur.

Tapi kalau di rasa mobil tidak akan sanggup ditahan lajunya, kamu bisa pindahkan gigi ke M atau manual.

Turunkan gigi ke posisi yang kamu mau dengan mendorong transmisi ke posisi – (minus), maka efek engine brake akan kamu dapatkan.

Sebenarnya transmisi manual dan matik pada seluruh model Toyota sendiri sudah sangat canggih dan mumpuni di jalan menurun atau menanjak.

Sehingga yang paling penting adalah pengetahuan atau cara berkendara kamu.

Tips

Aturan Prioritas Saat Mobil Berlawanan Arah Berpapasan di Jalan Menanjak

Submitted bysalsa onTue, 03/10/2020 - 16:59

Menghadapi jalanan menanjak butuh konsentrasi lebih saat berkendara, apalagi jalan tersebut dua arah dan hanya dibatasi oleh garis jalan.

Ada kemungkinan kamu akan berpapasan dengan kendaraan yang bergerak turun dari arah sebaliknya.

Jadi berbahaya jika jalan dua arah itu tidak memiliki luas yang cukup, sehingga berisiko ketika berpapasan dengan kendaraan dari arah lain.

Belum lagi jika ada kendaraan besar, seperti bus atau truk yang melintas, tentunya membuat jalan semakin sempit.

Pahami Aturan Undang-Undang Lalu Lintas

Bila kamu menemukan kasus seperti ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 111.

UU tersebut menguraikan, pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk saling berpapasan, pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang mendaki.

Secara logika, kendaraan yang menanjak membutuhkan usaha lebih banyak daripada yang menurun.

Selain itu, ruang gerak kendaraan dan jarak pandang pengemudi yang menanjak lebih terbatas.

Oleh karena itu, kendaraan menanjak seharusnya mendapatkan prioritas untuk memakai jalan terlebih dahulu.

Namun, jika pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas dan terhalang oleh suatu rintangan atau pengguna jalan lain di depannya, wajib mendahulukan kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

Hal ini tertuang dalam UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 110 ayat 1 dan 2.

Bagaimana di Persimpangan?

Lalu, bagaimana jika ada belokan atau persimpangan? Kendaraan mana yang harus didahulukan?

Pada UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 112 ayat 1 dijelaskan, pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbalik arah wajib mengamati situasi lalu lintas di depan, di samping, dan di belakang kendaraan serta memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan.

Setelah itu, pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas sebagaimana dikatakan oleh UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 113 ayat 1, pengemudi wajib memberikan hak utama kepada:

(a) Kendaraan yang datang dari arah depan dan/atau dari arah cabang persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan;

(b) Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi tersebut datang dari cabang persimpangan yang lebih kecil atau dari pekarangan yang berbatasan dengan jalan;

(c) Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan sebelah kiri jika cabang persimpangan 4 (empat) atau lebih dan sama besar;

(d) Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak lurus; atau

(e) Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang lurus pada persimpangan 3 (tiga) tegak lurus.

Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali lalu lintas yang berbentuk bundaran, pengemudi harus memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang datang dari arah kanan.

Hal ini diatur oleh UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 113 ayat 2.

Untuk itu, jika kamu sudah membaca atau mengetahui tentang UU yang ditetapkan ini, ada baiknya untuk mentaati peraturan yang berlaku untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara di jalan raya.

Ingat, tak jarang terjadi kecelakaan saat di tanjakan, seperti karena kendaraan tidak kuat menanjak atau saat berpapasan dengan kendaraan lain.

Tips

Jangan Panik, Lakukan Ini Saat Mobil Kamu Gagal Menanjak

Submitted bysalsa onTue, 03/10/2020 - 16:58

Apa yang bisa kamu lakukan saat mobil tidak bisa melanjutkan perjalanan di tengah jalan menanjak?

1. Yang terpenting adalah jangan panik.

Begitu panik, kamu tidak akan tahu apa yang harus dikerjakan dan itu bisa membahayakan.

2. Segera injak pedal rem supaya mobil tidak meluncur turun.

Untuk mobil manual, tidak masalah kamu alpa menginjak pedal kopling dan mesin mati karena bisa membantu daya pengereman.

3. Tarik tuas rem parkir atau rem tangan sampai benar-benar habis.

4. Perlahan cobalah angkat kaki kanan dari pedal rem untuk melihat apakah mobil akan bergerak turun.

5. Jika sudah aman, posisikan tuas transmisi ke N atau netral sembari kembali menekan pedal rem.

6. Nyalakan mesin kalau mati. Matikan AC mobil untuk mendapatkan ekstra daya.

7. Tenangkan diri dan cobalah untuk mulai berpikir urutan kerja yang akan dilakukan selanjutnya.

Yakini bahwa urutan tersebut sudah benar.

8. Posisikan tangan kiri di tuas rem tangan dan tangan kanan di kemudi, sementara kaki kanan tetap menekan pedal rem.

9. Untuk mobil manual, silakan masukkan gigi 1.

Pindahkan kaki kanan ke pedal gas dan tambah perlahan putaran mesin hingga sekitar 2.000 rpm.

10. Perlahan angkat kaki kiri dari pedal kopling sampai terasa ada koneksi antara mesin dan transmisi.

11. Sejurus kemudian ikuti dengan melepas tuas rem tangan. Jangan sekaligus tapi perlahan hingga terasa ban menggigit aspal.

12. Terus lepas pedal kopling hingga mobil sedikit mundur. Jangan panik dan tambah sedikit injakan pedal gas dan diikuti dengan proses menurunkan tuas rem tangan secara gradual agar ban tidak selip.

13. Saat mobil sudah mendapatkan traksi secara utuh dan bergerak naik, lepas sepenuhnya tuas rem tangan.

14. Jaga injakan pedal gas sekitar setengah atau putaran mesin sekitar 3.000 rpm.

Biasanya, mobil bensin torsi puncak berada di 4.000 rpm.

15. Tambah injakan pedal gas perlahan bila dirasa tenaga menurun dan kurangi perlahan saat kembali mendapatkan limpahan torsi.

Terus jaga irama hingga lepas dari tanjakan.

Bagaimana Mobil Matik?

Untuk transmisi matik lebih simpel.

1. Kamu tinggal posisikan gigi transmisi di L atau 1. Jika tidak ada, perhatikan mode berkendaranya.

2. Posisikan di S atau Sport dan aktifkan kontrol traksi bila ada.

3. Kalau ada fitur Hill Start Assist, proses bergerak kembali bakal jauh lebih mudah karena fitur ini menjaga mobil untuk tidak bergerak mundur saat start.

4. Minus pedal kopling, kendali sepenuhnya berada di tuas rem tangan.

5. Injakan pedal gas dijaga sekitar setengah saja, biasanya putaran mesin akan naik ke kisaran 1.500 – 2.000 rpm.

6. Turunkan perlahan rem tangan hingga terasa ada gigitan ban di aspal jalan.

Biasanya ditandai dengan mobil sedikit bergerak mundur.

7. Jangan panik, sembari menambah sedikit injakan pedal gas disertai terus menurunkan tuas rem parkir secara perlahan.

Setelah mendapatkan traksi, mobil akan bergerak naik.

8. Saat mobil sudah mulai bergerak maju, lepaskan sepenuhnya tuas rem tangan.

9. Atur irama seperti pada mobil manual dan segera pindah ke gigi D saat selesai menanjak supaya mesin dapat bernafas kembali.

Travel

Cara Lewat Tanjakan Ekstrem Untuk Mobil Matik Gerak Roda Depan

Submitted bysalsa onTue, 03/10/2020 - 16:56

Saat menanjak, otomatis distribusi beban langsung pindah ke belakang.

Semakin curam tanjakannya, semakin turun posisi mobil di belakang.

Hal ini jelas menyulitkan mobil masa kini yang rata-rata menggunakan sistem penggerak roda depan lantaran ban depan jadi mudah kehilangan traksi.

Meski begitu, ini malah jadi makanan empuk mobil penggerak roda belakang seperti Toyota Avanza lantaran daya cengkeram bertambah dengan pindahnya titik berat ke belakang.

Oleh sebab itu, kamu harus bisa mengail torsi dengan baik dan menjaga agar mobil tidak kehabisan momentum di tengah tanjakan.

Terutama untuk mobil matik yang punya mechanical lost cukup tinggi.

Untuk mobil matik konvensional, cara menjaga torsi terbilang mudah.

1. Cukup arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1, maka gigi transmisi akan bertahan di gigi 1.

2. Matikan AC agar beban mesin lebih ringan.

3. Selanjutnya kamu tinggal menekan pedal gas secara halus dan biarkan ban mobil mulai mencari daya cengkeram.

Jangan ditekan habis karena mobil akan kian mendongak karena gaya dorong ke belakang dan ban depan semakin sulit mendapatkan traksi.

4. Jaga injakan pedal gas sekitar setengah dan biarkan mobil terus meluncur memanfaatkan momentum.

Tambah sedikit kalau dirasa mulai kekurangan daya dan kurangi bila daya luncurnya semakin kuat.

5. Tetap sabar dan jaga irama mesin hingga tanjakan berakhir.

6. Segera pindah tuas transmisi ke D bila sudah melalui tanjakan untuk memberikan transmisi mobil kamu kesempatan untuk “bernafas”.

Bagaimana Dengan Matik CVT?

Beberapa mobil CVT masih bisa menggunakan pola serupa.

Bedanya, kamu harus lebih sabar saat start karena respons transmisi sabuk baja ini relatif lebih lambat.

Kuncinya adalah ban depan mobil kamu harus mendapatkan traksi yang optimal.

1. Jika mobil kamu sudah ada mode berkendara dan tidak ada pilihan gigi L atau 1, posisikan tuas transmisi di S atau Sport.

2. Aktifkan kontrol traksi agar torsi mobil diberikan pada ban dengan traksi paling optimal.

3. Lakukan kickdown untuk memberi arahan pada komputer bahwa kamu butuh torsi besar dan menjaga transmisi tetap berada di gigi rendah atau gigi 1.

4. Saat mobil berjalan, jaga irama seperti di matik konvensional.

Sementara jika ada mode manual, kamu tinggal arahkan transmisi ke gigi 1 dan perlakukan mobil seperti arahan di atas.

Tetap Bisa di Posisi Gigi D

Sebenarnya kamu tetap bisa menanjak dengan tetap memposisikan tuas transmisi di D.

Tinggal kickdown, dan ikuti petunjuk di atas.

Masalahnya adalah kamu harus paham karakter perpindahan gigi mobil kamu.

Salah menjaga irama, gigi akan pindah ke posisi lebih tinggi dan mobil kehilangan momentum.

Selain sabar, hal lain yang tak kalah penting adalah jangan grogi.

Karena bila grogi, maka segala teori yang ada di pikiran kamu akan lenyap dan kamu kehilangan kendali atas mobil.

Travel
PrevNext

Back to top