Arti Huruf dan Angka di Tuas Transmisi Matik Untuk Dipelajari Pengemudi Pemula

Submitted byadminConnect onWed, 03/31/2021 - 09:57

Mengingat kondisi jalan yang macet dan mencari kepraktisan, banyak pengemudi pemula menggunakan mobil dengan transmisi otomatis alias matik.

Tanpa menggunakan pedal kopling, mobil matik terasa simpel karena kamu tinggal tekan pedal gas dan rem.

Sebelum melaju, pastikan kamu sudah paham arti dari angka dan huruf pada tuas transmisi matik.

Arti Huruf dan Angka Transmisi Matik

Tuas transmisi otomatis atau matik biasanya terdiri dari deretan huruf dan angka seperti P – R – N – D – 3 – 2 – 1/L.

P (parking) adalah posisi tuas transmisi saat mobil diparkir.

Saat di P, transmisi akan mengunci dan tidak bisa didorong.

Ini juga merupakan posisi wajib saat mobil dinyalakan atau dimatikan.

Karena dikunci, mobil tidak ada risiko menyentak maju atau mundur seperti bila kamu salah memposisikan tuas di D atau R.

R (reverse) adalah posisi untuk memundurkan mobil.

Injak Pedal Rem Saat Memindahkan Tuas Transmisi

Sebagai pengaman supaya tidak salah memindahkan gigi, ada tombol yang harus kamu tekan saat memindahkan dari P ke R atau dari N ke R.

Kalaupun tidak ada, kamu harus menekan pedal rem saat memindahkannya.

Aturan injak rem juga berlaku saat kamu menyalakan mesin dan tidak akan mau menyala jika kamu alpa menginjaknya.

Ini dilakukan sebagai pengaman mobil supaya tidak bergerak sendiri ketika mesin dinyalakan.

Untuk N (netral), rasanya kamu sudah tahu.

Ini adalah posisi netral dan banyak dipakai saat berhenti sesaat seperti di lampu merah.

Jangan lupa tarik rem parkir supaya mobil tidak bergerak sendiri.

Demikian pula untuk D (drive).

Pindahkan tuas ke D dan mobil siap berjalan.

Kode Angka Transmisi Matik

Kalau ada angka di tuas transmisi, itu berarti rasio gigi maksimal yang akan dipakai saat mobil berjalan.

Contoh, untuk mobil dengan 4-speed, jika ada angka 3 berarti maksimal transmisi akan berada di posisi gigi 3.

Posisi ini biasa dipakai bila kamu ingin mengail torsi mobil, seperti saat menyalip.

Selain memanfaatkan efek kickdown dengan menekan pedal gas lebih dalam, pindah ke gigi 3 membuat transmisi downshift dan kamu bisa mengolah torsi.

Posisi gigi ini juga bisa dipakai di jalan dengan kontur naik turun panjang tapi landai untuk menjaga torsi saat naik dan memberi efek engine brake ketika jalan menurun.

Tombol Overdrive dan Gigi Low

Sebenarnya ada mobil yang menggunakan tombol O/D (overdrive)untuk menahan posisi gigi lebih rendah 1 step.

Biasanya pula, respons transmisi juga lebih sigap di posisi ini.

Hal serupa berlaku saat tuas kamu posisikan di 2 ataupun 1.

Angka 1 sering diganti oleh L (low) untuk menandakan posisi gigi tertinggi saat tuas transmisi berada di angka tersebut.

Posisi gigi ini banyak dipakai di jalan perbukitan.

Harapannya, mobil tetap mendapatkan torsi saat menanjak karena transmisi tidak berada di posisi paling tinggi.

Sementara saat jalan menurun, harapannya supaya mobil tidak meluncur tanpa kendali karena berada di posisi gigi paling tinggi untuk mendapatkan sedikit efek engine brake.

Di kondisi jalan mendaki atau menurun yang lebih curam, posisi tuas bisa di 1 bila muatan mobil cukup banyak atau kondisi jalan kurang bersahabat.

Transmisi CVT

Beda dengan transmisi CVT seperti yang ada di Toyota Sienta, Yaris, dan Vios.

Angka-angka tersebut tidak ada dan digantikan oleh M (manual) dan + serta -.

Ini memberikan kendali penuh buat kamu untuk memindahkan gigi transmisi sendiri ala transmisi manual namun tidak perlu menginjak pedal kopling.

Plus untuk naik dan minus untuk downshift.

Sebenarnya, ketimbang repot bermain gigi, kamu bisa memanfaatkan kickdown.

Cukup tekan pedal gas lebih dalam secara tiba-tiba, maka transmisi akan turun sesuai kondisi jalan.

Masalahnya, saat mobil sudah mendapatkan torsi dan melaju dengan kencang, transmisi secara otomatis akan terus naik ke posisi paling tinggi.

Padahal kamu masih butuh torsinya dan berharap bisa ditahan di gigi lebih rendah.

Makanya, sebagian pengemudi lebih suka memindahkan gigi sendiri supaya bisa mengendalikan aliran tenaga dengan baik.

Tips

10 Tips Mengemudi Aman dan Nyaman Untuk Pengemudi Wanita Pemula

Submitted byadminConnect onTue, 03/30/2021 - 10:03

Sekarang bukanlah sesuatu yang aneh jika wanita mengemudi mobil sendiri.

Meski demikian, kaum hawa juga harus paham cara mengemudi yang baik sehingga tidak menyulitkan di jalan.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan oleh wanita ketika mengemudi mobil.

1. Persiapkan Kondisi Kendaraan

Langkah awal ini sangat krusial untuk memastikan mobil tidak memiliki kendala teknis yang bisa merepotkan di jalan, seperti mogok atau bahkan kecelakaan.

Tahapan yang dilalui diantaranya mengecek tekanan angin ban, cairan di dalam ruang mesin seperti oli mesin, serta komponen mobil lainnya.

Perhatikan apakah ada ketidakwajaran seperti suara aneh atau lampu indikator di panel instrumen berkedip saat mesin nyala.

2. Cek Surat-Surat Kendaraan

Terkesan sepele, namun bila sampai SIM atau STNK mati, akan mengakibatkan timbul masalah di jalan seperti kena tilang polisi.

Selain itu, surat-surat yang sudah tidak berlaku seperti SIM akan menyulitkan saat terlibat masalah dengan pihak ketiga meski posisi kamu benar karena secara hukum dilarang mengemudikan mobil.

Selain tentunya akan merepotkan ketika harus mengurus asuransi kecelakaan, bahkan ada risiko klaim asuransi ditolak.

3. Bikin Kabin Nyaman

Kamu harus membuat kabin mobil terasa nyaman, bahkan usahakan seperti berada di ruang keluarga rumah.

Menjaga kebersihan mobil jadi menu utama karena tidak enak berkendara di ruang AC tapi ada bau tidak sedap di dalam mobil.

Musik bisa menyebarkan aura rileks saat mengemudi, asal bukan lagu yang super keras seperti aliran heavy metal.

Siapkan playlist lagu kegemaran dan simpan dalam format mp3 di flashdisk.

4. Adaptasi Dengan Kendaraan

Jangan langsung bawa mobil ke jalan raya, terutama jika baru pertama kali mengemudi mobil tersebut.

Duduk dan atur posisi duduk sopir ke posisi paling pas dan nyaman.

Sembari mengecek kondisi mobil lewat panel instrumen, cobalah untuk mengoperasikan berbagai fitur yang tersedia untuk mengingat kembali posisi dan cara kerjanya sehingga tidak membingungkan saat sudah di jalan.

Saat mulai mengemudi, usahakan untuk beradaptasi dengan karakter mobil supaya lebih aman dan nyaman.

5. Selalu Gunakan Sabuk Pengaman

Pastikan pengemudi telah memakai sabuk pengaman atau safety belt sebelum mobil berjalan.

Meskipun belum wajib di Indonesia, penumpang di bangku tengah juga bisa mulai memakai sabuk pengaman sebagai tindakan preventif.

Terbukti, penumpang yang menggunakan safety belt punya peluang untuk selamat lebih besar ketimbang yang tidak pakai saat mobil kecelakaan karena tubuhnya tidak terlempar dari bangku.

6.  Jalankan Prinsip Safety Driving

Selalu terapkan prinsip mengemudi aman dan tidak berlaku agresif yang dapat merugikan sesama pengguna jalan.

Tidak perlu bersikap emosional ketika ada pengguna jalan lain bertindak membahayakan.

Selain berpotensi kecelakaan, juga bisa menimbulkan pertengkaran.

Karena emosi, kamu bisa melepaskan masker saat berdebat atau melakukan kontak fisik yang justru memicu potensi penularan virus COVID-19.

Patuhi aturan lalu lintas mengingat kamu sedang berkendara bersama keluarga tercinta.

Dan yang paling penting, jangan gunakan ponsel ketika mengemudi supaya perhatian kamu tidak teralihkan.

7. Amankan Barang Bawaan

Pastikan seluruh pintu mobil terkunci dengan mengaktifkan central door lock.

Pastikan pula seluruh kaca mobil tertutup rapat untuk menjamin tidak ada potensi bahaya dari pihak ketiga yang bermaksud jahat.

Jangan meletakkan barang berharga seperti ponsel dan dompet di tempat terbuka yang terlihat jelas dari luar.

8. Jangan Pakai High Heels

Penggunaan alas kaki yang kurang tepat ini membuat feeling mengemudi menjadi tidak peka.

Terutama saat menginjak pedal gas dan rem yang menjadi dua komponen penting mengemudi kendaraan.

Desain high heel yang menekuk kaki juga membuat pergerakan kaki kamu jadi sulit dan tidak mendapatkan posisi yang rileks dan natural saat menginjak pedal.

Belum lagi risiko kaki kamu tergelincir karena heel yang terlalu tinggi dan runcing, selain bisa cidera juga membahayakan saat butuh respons cepat.

9. Menikmati Perjalanan

Hal ini merupakan cara yang paling sederhana untuk mengatasi stres dengan menyadari bahwa lama perjalanan adalah hal yang tidak dapat dihindari.

Gunakan waktu untuk berpikir dan menenangkan diri sejenak dari berbagai aktivitas yang menyita konsentrasi.

Kamu harus menikmati apapun yang terjadi agar tidak pusing memikirkan jalan yang macet atau pekerjaan yang belum selesai.

10. Jaga Emosi

Jangan terpancing emosi saat ada pengguna jalan lain melakukan kesalahan seperti memotong jalur kamu.

Apalagi membalas perlakuan mereka dengan melakukan manuver agresif yang justru akan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Dengan menjaga emosi, energi kamu juga tidak akan terkuras untuk hal yang tidak penting.

Termasuk tidak mudah panik ketika mengalami masalah seperti mobil mogok.

Berusahalah untuk tetap tenang dan fokus mencari solusi seperti menepikan mobil dan memanggil layanan darurat.

Dan yang pasti, perjalanan kamu dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.

Tips

Bukan Sekadar Aksesoris, Inilah Fungsi Lampu Rem Ketiga atau Third Brake Lamp di Mobil

Submitted byadminConnect onTue, 03/30/2021 - 09:56

Mobil penumpang Toyota yang dijual di Indonesia rata-rata sudah memiliki lampu rem ketiga atau third brake light, bahkan sampai Avanza dan Agya.

Sesuai namanya, lampu ini terletak di atas pintu bagasi bagian belakang mobil, umumnya dibuat menyatu dengan spoiler atap.

Atau bila tidak ada roof spoiler, lampu ini dipasang memanjang di bagian paling atas mobil agar mudah dilihat pengemudi di belakang.

Kehadiran high mount stop lamp membuat tampilan mobil menjadi lebih stylish, tak heran bila banyak yang menganggapnya hanya sebagai aksesoris tambahan.

Fungsi Lampu Rem Ketiga

Anggapan aksesori untuk high mount stop lamp itu salah, justru di beberapa negara lain fitur ini diwajibkan karena terbukti sangat membantu menekan angka kecelakaan akibat tabrak belakang.

Jadi lebih dari sekadar aksesori tapi sudah menjadi fitur wajib, begitu juga di produk Toyota.

Lampu rem ketiga bukan sekadar pajangan, melainkan memiliki fungsi yang tidak bisa dianggap remeh yakni untuk keselamatan berkendara.

Fitur ini sebagai alat komunikasi dengan pengendara lain untuk membantu respons pengereman mereka untuk mencegah tabrakan dari belakang.

Mengapa Posisinya di Atas?

Bukan tanpa maksud, ini untuk memudahkan pengendara lain melihat dari jauh, terutama untuk mobil yang posisi sopirnya lebih tinggi.

Dengan demikian, saat pengendara di depan melakukan pengereman, mobil yang ada di belakangnya sudah mendapat informasi lebih dulu.

Otomatis pengendara akan memiliki waktu respons pengereman yang lebih baik sehingga bisa menekan potensi tabrakan dari belakang.

Dengan penggunaan fitur ini, pengemudi akan lebih responsif saat mobil di depan melakukan pengereman mendadak karena sudah terinformasi dari lampu rem ketiga.

Tips

Belajar Lampu Kabut atau Fog Lamp, Pahami Jenis, Fungsi, dan Simbolnya di Kokpit Mobil

Submitted byadminConnect onMon, 03/29/2021 - 09:54

Lampu kabut memperkuat sektor estetika sehingga mobil terlihat lebih modern dan berkelas.

Lampu kabut punya tugas membantu pandangan pengemudi yang terbatas saat melalui jalan berkabut atau di tengah hujan deras.

Lampu Kabut Meningkatkan Safety

Memang ada lampu utama yang menjadi sarana penerang jalan paling besar.

Masalahnya, sinar lampu utama yang terlalu kuat malah membuatnya kesulitan untuk menembus kabut atau butiran air hujan.

Akibatnya, timbul bias dari sinar lampu mobil yang membuat kamu kesulitan untuk melihat aspal jalan karena cahaya lampu tidak bisa menembus barikade kabut dan air hujan.

Ini jelas membahayakan karena pengemudi hanya bisa meraba situasi di depan.

Di lain pihak, sinar lampu kabut yang kekuningan disertai intensitas cahaya yang tidak setinggi lampu utama membuatnya sanggup menembus kabut atau derasnya guyuran air hujan dengan baik.

Selain itu, lampu kabut juga memiliki pola penyinaran yang menyebar sehingga menambah area yang bisa dilihat oleh pengemudi.

Apalagi mobil zaman now banyak menggunakan lampu LED dengan intensitas cahaya yang tinggi, putih, dan terang.

Sangat bermanfaat di kondisi normal, namun begitu memasuki area berkabut atau hujan, lampu jenis ini berkurang kemampuannya.

Efektif di Malam Hari

Seiring waktu, lampu kabut tidak hanya efektif di jalan berkabut atau pun hujan.

Saat berkendara malam hari di cuaca normal sekalipun, cahaya fog lamp dapat membantu pengemudi untuk melihat sekitar mobil.

Dengan daya jangkau sekitar 10 meter dan sinar menyebar, lampu kabut efektif membantu penglihatan jarak dekat.

Alhasil, kamu bisa lebih waspada pada kondisi jalan, seperti lubang, bahu atau marka jalan.

Posisinya yang di bawah juga tidak membuat silau pengguna jalan lain dari depan.

Tombol Lampu Kabut

Beberapa mobil meletakkan saklar untuk menyalakan fog lamp di tuas yang menyatu dengan saklar untuk menyalakan lampu senja dan lampu besar.

Sementara, mobil lain meletakkan tombol lampu kabut di sisi dasbor.

Agar tidak salah menekan, simbol fog lamp adalah gambar setengah lingkaran seperti batok lampu dilengkapi 3 garis ke arah kiri bawah sebagai penanda sinar lampu kabut.

Sinar tersebut dipotong oleh garis bergelombang.

Lampu Kabut Belakang

Ada juga lampu kabut belakang seperti di Toyota C-HR.

Mobil dengan lampu kabut belakang pasti memiliki lampu kabut depan karena sifatnya sebagai pendukung safety.

Jika lampu kabut depan untuk membantu penglihatan sopir, lampu kabut belakang untuk membantu pengguna jalan di belakang agar dapat melihat mobil kamu saat cuaca hujan atau berkabut.

Hanya saja kamu tidak boleh menyalakan lampu ini saat kondisi normal.

Posisinya dibuat agar dapat terlihat jelas oleh pengemudi lain di belakang sehingga menyilaukan saat dinyalakan tidak pada waktunya.

Sedikit berbeda dengan fog lamp depan, fog lamp belakang menggunakan simbol setengah lingkaran seperti batok lampu juga.

Bedanya, arah 3 sinar lurus ke kanan disertai potongan garis bergelombang.

Pada panel instrumen, simbol lampu kabut depan berwarna hijau, sedangkan lampu kabut belakang berwarna kuning.

Tips

Jenis Mobil yang Boleh Menggunakan Lampu Rotator dan Sirene, Ada Denda Jika Dilanggar

Submitted byadminConnect onSun, 03/28/2021 - 15:46

Selain lampu hazard atau lampu darurat, hal lain yang cukup mengganggu pengguna jalan adalah penggunaan lampu rotator dan sirine oleh kendaraan yang tidak berhak.

Adalah hak pemilik mobil untuk memodifikasi kendaraan, tapi jangan sampai aksesoris yang dipasang justru melanggar aturan.

Penggunaan aksesoris berupa lampu rotator dan sirene ini tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan aturan yang berlaku.

Untuk kepentingan tertentu, kendaraan bermotor dapat dilengkapi dengan rotator atau sirene.

Aturan Hukum Lampu Rotator

Pemasangan sirene, lampu strobo dan rotator pada kendaraan diatur sesuai dengan peraturan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Adapun berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 pasal 59 ayat (5), pengguna lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2):

1. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk mobil petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk mobil tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, dan jenazah; dan

3. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk mobil patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek kendaraan, dan angkutan barang khusus.

Artinya, mobil kamu yang tidak termasuk dalam semua kategori di atas dilarang menggunakan lampu rotator dan sirene dengan alasan apapun.

Buat kamu yang sudah terlanjur memasang perangkat ini hanya untuk tampil gaya dan tidak mempunyai kepentingan, lebih baik segera melepasnya.

Tertib berlalu lintas adalah hal yang paling utama dan harus dipatuhi bersama.

Selain itu, ada kecenderungan pihak yang menggunakan lampu rotator dan sirene justru jadi bertindak agresif di jalan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Lantas, apa ancaman hukuman pidananya bagi yang tetap memakai lampu rotator?

Bagi yang melanggar, menurut ketentuan pidana pasal 287 ayat 4 dari UU No 22 tahun 2009 dijelaskan bahwa pelanggaran ini dapat dikenakan hukum kurungan selama satu bulan dan denda maksimal sebesar Rp 250.000.

Klausul lengkapnya adalah sebagai berikut:

Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi kendaraan bermotor yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Pasal 106 ayat (4) huruf f, atau Pasal 134 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Automotive

Tips Mengemudi Aman di Dalam Rest Area Jalan Tol

Submitted byadminConnect onSat, 03/27/2021 - 15:44

Jalan tol trans Jawa menghubungkan Merak, Banten hingga Pasuruan, Jawa Timur sejauh 933 km.

Jarak segitu kalau ditempuh nonstop bisa memakan waktu antara 12-16 jam, tergantung kecepatan rata-rata mobil kamu.

Masalahnya, kamu hanya dianjurkan menyetir mobil paling lama 3 jam, setelah itu harus ganti sopir atau istirahat tidur kalau sendirian.

Jika diabaikan, potensi celaka lantaran microsleep siap mengintai dan membahayakan perjalanan.

Di sini rest area memegang peran penting untuk menjaga stamina kamu dan kendaraan.

Lantas, bagaimana cara mengemudi aman di rest area?

1. Masukkan rest area ke dalam rencana perjalanan kamu dengan menyesuaikan kondisi kendaraan, bahan bakar, dan pengemudi.

Setidaknya kamu sudah memperkirakan di rest area mana akan berhenti.

Beberapa rest area menawarkan gimmick seperti tempat wisata keluarga, kamu bisa memasukkannya ke dalam rencana perjalanan jika ingin mampir ke sana.

2. Kadangkala saking terbuai oleh kondisi jalan, kamu lupa untuk masuk rest area yang dituju.

Perhatikan selalu petunjuk arah yang ada di jalan tol untuk memastikan kamu masuk rest area yang dimau.

Supaya tidak salah, kamu bisa memanfaatkan panduan dari peta digital.

Jangan memaksakan memundurkan mobil bila kelewatan dan silakan lanjutkan perjalanan ke rest area berikutnya.

3. Kurangi kecepatan ketika memasuki rest area menjadi sekitar 40 km/jam dan hanya sekitar 5-10 km/jam di kawasan pom bensin dan parkiran mobil.

4. Usahakan untuk mencari tempat parkir mobil yang cukup ramai untuk menjaga keamanan mobil dan barang bawaan.

Parkir mobil menghadap keluar supaya memudahkan akses, namun itu tidak kaku dan kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Pastikan mobil terkunci dan kamu bisa beristirahat, kuliner, atau pergi ke toilet.

5. Jika ingin tidur di dalam mobil dan menyalakan AC, pastikan kaca mobil terbuka sekitar 3-5 cm sebagai akses masuknya udara segar ke dalam mobil.

Cara ini untuk menghindarkan kamu dari potensi keracunan gas buang mobil.

6. Nyalakan alarm pada ponsel supaya tidur kamu tidak terlalu lama dan dapat kembali melanjutkan perjalanan.

Orang yang keracunan gas CO cenderung tidak sadar, alarm ponsel dapat membantu mencegah kamu kehilangan kesadaran karena kaget.

7. Isi bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan supaya kamu merasa tenang dalam perjalanan.

8. Ada kasus dimana penumpang tertinggal di rest area, nah kamu bisa mengabsen penumpang sebelum melanjutkan perjalanan.

9. Kembangkan kecepatan mobil hingga minimal 60 km/jam ketika melalui jalur keluar rest area untuk menyamakan kecepatan mobil dengan kecepatan arus di jalur lambat jalan tol.

Kecepatan terlalu rendah akan meningkatkan risiko mobil ditabrak dari belakang.

10. Perhatikan arus lalu lintas di jalan tol dan pastikan aman sebelum masuk ke jalur lambat.

Hati-hati dengan truk besar karena mereka memiliki blind spot besar dan membuat mobil kamu tidak terlihat.

Apalagi jika sedang ada proyek konstruksi di sekitarnya karena makin menyulitkan kamu dan pengguna jalan lain.

Tips

10 Tips Cara Menjaga Konsentrasi Ketika Mengemudi Mobil Untuk Menghindari Kecelakaan

Submitted byadminConnect onWed, 03/24/2021 - 15:53

Berkendara sambil melakukan aktivitas lain yang mengganggu konsentrasi sangat tidak dianjurkan.

Selain mengancam keselamatan diri sendiri juga dapat membahayakan pengguna jalan lain.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 106 menyatakan:

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.

Berikut tips menjaga konsentrasi mengemudi untuk terhindar dari risiko kecelakaan di jalan.

1. Buat perasaan senyaman mungkin sebelum mengemudi.

Sebelum mengemudi, pastikan kamu dalam keadaan nyaman dan siap untuk berkendara.

Bisa dibayangkan bila kamu merasa tidak nyaman dan harus terjebak di tengah kemacetan jalan, tentu bisa stres berkepanjangan.

Kamu juga tidak dalam pengaruh obat atau mengantuk yang bisa membahayakan di jalan.

Sesuaikan kaca spion, tempat duduk, pilih stasiun radio yang ingin didengarkan, AC, dan sirkulasi udara sehingga kamu tidak pusing soal itu saat mobil berjalan.

2. Letakkan ponsel di konsol boks.

Telepon dan mengetik sms saat berkendara menjadi hal yang paling berbahaya ketika mengemudi.

Jika kamu tidak bisa menahan untuk melihat ke ponsel, sebaiknya matikan ponsel saat menyetir atau letakkan di tempat yang tidak bisa diakses.

Gunakan fitur handsfree jika ingin menghubungi atau menerima telepon dan hentikan mobil di lokasi yang aman kalau ingin mengakses telepon dalam jangka waktu yang lama.

3. Usahakan untuk makan sebelum menyetir.

Memang makan bisa dilakukan dimana saja termasuk di dalam mobil.

Tapi di saat yang sama kamu harus fokus menatap jalan, dan itu bisa membuat kamu teralihkan perhatiannya dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.

Makanlah sebelum pergi sehingga tidak perlu repot lagi di jalan, tapi jangan terlalu kenyang lantaran bisa membuat kamu mengantuk.

4. Jika menjatuhkan sesuatu, biarkanlah dan jangan diusahakan untuk mengambilnya.

Jangan fokus mengambil barang yang jatuh ketika kamu sedang menyetir.

Begitu perhatian teralihkan, kamu tidak dapat mengawasi kondisi jalan dan sekitarnya.

Sebaiknya kamu dapat menunggu sampai di tujuan baru mengambilnya.

Atau hentikan laju kendaraan di lokasi yang aman bila yang kamu jatuhkan bisa membahayakan seperti dekat dengan pedal rem dan gas.

5. Jangan wajah ketika mengemudi.

Sebaiknya semua hal pribadi mesti disiapkan sebelum mengemudi.

Seperti, memasang dasi, sisir rambut, dan make up wajah semuanya harus sudah rapi sebelum menyetir.

Jika kamu sibuk berkaca sambil menyetir bisa melewatkan apa yang terjadi di sekitar kamu.

Atau, berjalanlah lebih awal sehingga dapat lebih cepat hingga di tujuan.

Di sana kamu bisa menyempatkan diri untuk merapikan wajah dan tampilan luar diri kamu.

6. Fokus menyetir dan tidak banyak melihat yang tidak terkait jalan.

Banyak pengemudi yang penasaran jika ada suatu kejadian di jalan dan malah memperlambat laju mobilnya.

Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan macet atau bahkan kecelakaan, terutama di jalan tol.

Jangan terganggu oleh sebuah bilboard atau aktivitas lain di sekitar jalanan.

Jaga mata kamu supaya tetap fokus menatap ke depan dan perhatikan apa yang dilakukan oleh kendaraan lain agar selalu waspada oleh setiap kejadian di sekitar kamu.

Perhatikan pula rambu lalu lintas dan marka jalan sehingga tidak melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan kecelakaan.

7. Siapkan rute jalan terlebih dahulu untuk memudahkan berkendara.

Jika kamu menyetir ke sebuah tempat yang belum pernah sama sekali dikunjungi, cek peta dan persiapkan jalur mana yang akan kamu lewati.

Apabila menggunakan GPS, masukan tempat tujuan dan cek kebenarannya sebelum kamu pergi.

Pelajari pula rute alternatif untuk berjaga-jaga kalau rute yang dipilih bermasalah seperti ada banjir atau kecelakaan.

Estimasi waktu perjalanan supaya kamu dapat mengatur waktu tempuh dan tidak tergesa-gesa ketika mengemudi.

8. Beri perhatian penuh kalau mengajak anak kesayangan.

Melakukan perjalanan jauh pasti membuat anak merasa bosan dan ingin melakukan sesuatu di dalam mobil.

Oleh karena itu, persiapkan dengan baik kebutuhannya, seperti mainan dan makanan.

Latih dan ajak anak bermain supaya tidak cepat merasa bosan, meski begitu kamu harus tetap menjaga fokus berkendara.

Jika dibutuhkan pasang kursi di belakang untuk anak dan menepi terlebih dahulu kalau ada masalah.

9. Hewan peliharaan silakan tempatkan di kursi belakang.

Apabila kamu membawa binatang peliharaan seperti kucing atau anjing, sebaiknya taruh mereka di kursi belakang dan pastikan tetap disana.

Pastinya kamu tidak ingin mereka mengganggu di bagian depan apalagi bermain ke kemudi saat mobil sedang berjalan.

Gunakan kandang khusus binatang peliharaan supaya lebih aman, baik untuk hewannya maupun kamu dan kendaraan.

10. Hindari kebiasaan menyetir yang buruk

Dalam sebuah survei, 8 dari 10 orang mengaku memiliki setidaknya satu kebiasaan buruk saat menyetir dan merasa bangga.

Kebiasaan itu antara lain makan dan minum, melaju kencang, telepon atau chating saat berkendara, merias wajah, selfie, parkir di tempat yang salah, dan kesalahan lainnya.

Begitu kamu kehilangan kendali atas mobil, risiko kecelakaan siap mengintai tanpa ampun.

Oleh sebab itu, fokuslah hanya untuk mengemudi ketika berada di balik kemudi mobil dan pastikan perjalanan dapat berjalan aman dan nyaman.

Tips

Hati-Hati Pengemudi Pemula, Ini Kesalahan Penggunaan Mobil Matik yang Masih Sering Terjadi

Submitted byadminConnect onWed, 03/24/2021 - 10:08

Mobil dengan transmisi matik dianggap lebih praktis ketimbang manual, tapi tetap tak bisa sembarangan memperlakukannya.

Bicara mobil matik, masih banyak kesalahan yang kerap kamu lakukan sehingga berefek negatif bagi mobil dan keselamatan berkendara.

Setidaknya ada delapan kesalahan yang sering ditemui pengendara mobil matik, terutama pengemudi pemula.

1. Kesalahan pertama ialah posisi transmisi tetap di D saat menunggu lampu merah.

Dikhawatirkan ketika pengemudi lelah, injakan rem berkurang, mobil bisa jalan dan berpotensi menabrak mobil di depannya.

Selain itu, dengan memposisikan tuas di D membuat torque converter tetap bekerja dalam membuat hubungan antara mesin dan transmisi.

Padahal kondisi mesin dan lingkungan pasti sangat panas dan pasti akan mempengaruhi usi pakai oli transmisi.

Tidak lupa, injakan pada pedal rem akan membuat kampas rem kepanasan dan bisa menyebabkan overheat.

Cukup masukkan gigi ke N dan tarik tuas rem parkir ketika menunggu lampu merah.

2. Kesalahan kedua yaitu menggunakan dua kaki yang ditempatkan pada pedal rem dan gas.

Perlakuan ini berbahaya sebab kontrol kendaraan menjadi sulit dan membuat kampas rem cepat habis lantaran kaki kiri secara tidak sadar akan menginjak pedal rem.

Kaki kiri kamu pun tidak terbiasa menginjak pedal rem sehingga mengakibatkan feeling tidak terekam dengan baik.

Akibatnya, bisa jadi kamu melakukan pengereman terlalu keras atau bahkan tidak cukup kuat sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

3. Ketiga, ketika berkendara di kondisi jalan menurun, posisi transmisi selalu di D atau di L.

Sebaiknya kamu biasakan mengombinasi antara posisi transmisi D dan L sesuai kondisi jalan.

Jika selalu pakai L, kopling transmisi jadi panas karena posisi gigi tertahan di 1 sepanjang waktu.

Sedangkan jika selalu di D, khususnya saat turunan curam, akan mengurangi efek engine brake sehingga mobil meluncur cepat.

Dalam situasi seperti ini, risiko terjadinya kecelakaan sangatlah besar lantaran rem mengalami gagal fungsi alias blong.

4. Keempat, kurang memperhatikan posisi persneling saat parkir atau keluar parkir.

Misal, saat ingin memundurkan mobil kamu malah memasukkan ke D atau sebaliknya masuk ke R padahal mau maju.

Ditambah kebiasaan buru-buru, sangat mungkin akan menyebabkan kecelakaan.

Oleh karenanya, sempatkanlah menoleh ke posisi tuas transmisi untuk memastikan kamu sudah memasukkan posisi yang benar.

Sebenarnya kebiasaan menoleh ke posisi gigi transmisi juga bisa dilakukan ketika mengemudi normal di jalan raya, terutama untuk pengemudi pemula untuk memastikan tidak salah posisi gigi.

Atau dapat pula melihat indikator posisi gigi yang ada di panel instrumen agar tidak mengalihkan perhatian dari jalan.

5. Kesalahan kelima, di saat menderek mobil matik, ban roda penggerak tidak diangkat atau digantung.

Saat mesin mati, otomatis pompa oli transmisi ikut mati sehingga tidak ada sirkulasi.

Kondisi tersebut bisa membuat komponen dalam transmisi rusak karena dipaksa jalan tanpa ada lubrikasi.

Selain itu, kopling transmisi otomatis selalu terhubung dengan mesin yang membuat putaran dari roda diteruskan ke mesin.

Padahal oli mesin juga tidak bekerja karena mesin mati.

Makanya paling aman adalah mobil kamu yang mogok dinaikkan ke mobil gendong.

6. Berikutnya adalah tidak menginjak pedal rem saat menyalakan mesin.

Dengan alasan safety, mesin mobil matik tidak akan bisa dinyalakan kalau kamu tidak menginjak pedal rem untuk menghindari mobil melompat.

Tentu hal ini akan membuat kamu panik sebab mengira mesin mobil bermasalah padahal hanya lupa menginjak pedal rem.

Selain menginjak pedal rem, selalu pastikan posisi tuas di P sebelum menyalakan mesin.

7. Parkir paralel di posisi P membuat mobil kamu tidak bisa didorong ketika mobil yang terhalang oleh mobil kamu akan keluar dari lokasi parkir.

Oleh karenanya pindahkan tuas transmisi ke N dengan terlebih dahulu menekan tuas shift lock.

Perlahan, bebaskan tuas rem parkir sembari memastikan mobil tidak bergerak karena sudah tidak ada yang menahannya.

8. Terakhir adalah tidak mengganti oli transmisi matik sesuai jadwal.

Padahal oli transmisi matik memiliki fungsi penting untuk mengendalikan kerja torque conventer sebagai salah satu komponen utama.

Selain tentunya melumasi komponen bergerak di dalam sistem transmisi otomatis.

Oli juga bertugas melepaskan panas dari komponen bergerak di transmisi matik.

Makanya, begitu oli matik bermasalah, kerja transmisi langsung terganggu dan kerusakan akan merembet ke berbagai komponen.

Sebaiknya mengganti oli transmisi otomatis di bengkel resmi Toyota setiap 40.000 km atau 2 tahun, tergantung kondisi pemakaian.

Gunakan oli transmisi matik TMO karena dibuat sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mesin Toyota.

Tips

Mengapa Servis Berkala 1.000 Km atau 1 Bulan Pertama Penting Untuk Mobil Baru Toyota?

Submitted byadminConnect onWed, 03/24/2021 - 09:34

Setelah membeli mobil baru Toyota bukan berarti kamu bisa seenaknya menggunakan mobil tanpa perawatan berkala.

Memang Toyota menetapkan waktu servis berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Namun ada satu tahapan yang harus kamu jalankan sebagai pemilik mobil baru Toyota yakni servis berkala 1.000 km atau 1 bulan pertama, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Mengapa Servis Berkala 1.000 Km Penting?

1. Karena ini merupakan akhir dari fase penyesuaian kendaraan baru kamu setelah pertama keluar dari showroom dalam keadaan gres dan beradaptasi dengan kondisi pemakaian setiap hari.

2. Selain itu, perawatan 1.000 km atau satu bulan pertama sangat penting bagi produsen mobil karena dapat kembali memantau kondisi produknya sejak mobil dirakit.

Sehingga, bila terdeteksi ada potensi masalah dapat langsung dikerjakan langkah pencegahan tanpa perlu menunggu waktu hingga 6 bulan atau 10.000 km dahulu.

Jadi, jangan pernah abaikan servis berkala pertama mobil baru kamu sebagai langkah awal menjaga kondisinya agar selalu prima.

Bagian Yang Diperiksa

Pada servis pertama ini, seluruh komponen mobil akan diperiksa oleh teknisi bengkel resmi Toyota.

Mulai dari eksterior, interior, hingga mesin.

Teknisi akan memeriksa semua baut-baut, selang-selang, sambungan-sambungan baik pada mesin maupun komponen lain sehingga dipastikan tidak terjadi malfungsi.

Jika selama pemakaian 0-1.000 km pertama mobil kamu mengalami keluhan atau kerusakan, jangan sungkan untuk menanyakannya dengan pihak bengkel agar dapat langsung terdeteksi potensi problemnya.

Meski dalam panduan perawatan tidak memerlukan penggantian pelumas mesin, tidak ada salahnya kamu mengganti pelumas dan filternya.

Mesin pada mobil baru memerlukan waktu untuk penyesuaian karena serpihan metal dari hasil kerja mesin berisiko muncul dan tercampur dengan oli.

Ini artinya, oli pertama yang berada di dalam mesin mobil baru bisa saja terkontaminasi logam halus.

Jika dibiarkan terus menerus, serpihan itu berisiko menggores ruang pembakaran atau bahkan merusaknya.

Syarat Berlakunya Garansi

Selain itu, servis berkala 1.000 km merupakan syarat utama berlakunya garansi mobil Toyota kamu.

Kalau terlewatkan dan mobil terkendala, ada potensi klaim garansi kamu ditolak jika alpa melakukan servis 1.000 km pertama.

Tips

Survey Membuktikan, Pengemudi Pria Lebih Rentan Terdistraksi Daripada Pengemudi Wanita

Submitted byadminConnect onTue, 03/23/2021 - 15:51

Saat ini bukanlah sesuatu yang tabu melihat wanita mengemudikan mobil di jalan, terutama di kota besar.

Wanita kerap dikatakan ahli multi tasking, termasuk saat berkendara, tak heran bila pria lebih mudah terdistraksi dibandingkan wanita.

Apalagi jika kondisi jalan dirasa begitu membosankan.

Pria Lebih Rentan Terdistraksi Saat Mengemudi

Dikutip dari The Drive, hasil penelitian yang dilakukan Smith’s Lawyers mengatakan bahwa pengemudi pria lebih rentan melakukan kegiatan lain saat mengemudi.

Rata-rata, kegiatan yang sering dilakukan adalah menonton video.

Lebih dari 70 persen dari 2.214 pengendara mobil dengan rentang usia 18 sampai 65 tahun mengaku telah melakukan aktivitas lain saat berkendara.

Hal ini berdasarkan beberapa faktor, di antaranya perjalanan yang membosankan, ada masalah pekerjaan, mengantuk, hingga budaya, atau kebiasaan.

Hasil survei juga membuktikan bahwa kamu lebih rentan terdistraksi melakukan kegiatan lain saat mengemudi.

Pengemudi pria 22 persen lebih sering mengggunakan smartphone dan 70 persen lebih banyak menonton video sambil berkendara dibanding wanita.

Selain itu, 26 persen pria lebih sering terpecah konsentrasinya melihat ke arah perjalan kaki daripada wanita.

Jangan Makan Ketika Mengemudi

Meski demikian, ada satu hal yang sama-sama sering membuat pria dan wanita kehilangan fokus saat berkendara, yakni mengonsumsi makanan dan minuman.

Hasil surveynya adalah 58,9 persen pengendara pria dan 58,2 persen pengendara wanita mengakui hal ini.

National Highway Traffic Safety Administrations (NHTSA) mengungkapkan, kemungkinan terjadinya kecelakaan meningkat sebanyak 80 persen saat seseorang mengemudi menyambi makan atau minum.

Hal ini disebabkan adanya momen tertentu dimana manusia memiliki gagal fokus baik pria maupun wanita.

Seperti sembari makan ataupun minum, melihat pemandangan di luar yang menjadi kesenangannya atau gangguan-gangguan yang terjadi dalam kabin seperti suara riuh, wangi-wangian, bahkan audio.

Maka disarankan, apabila sudah tidak bisa fokus dan ingin melakukan sesuatu seperti makan ataupun minum, sebaiknya hentikan laju mobil sejenak agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.

Travel
PrevNext

Back to top