
25/06/2025
Gejala Umum Oli Transmisi Mobil Otomatis atau Matik Bermasalah, Ganti dengan Produk TMO yang Asli dan Kualitasnya Terjamin
Gejala Umum Oli Transmisi Mobil Otomatis atau Matik Bermasalah, Ganti dengan Produk TMO yang Asli dan Kualitasnya Terjamin
Secara umum, transmisi mobil matik menggunakan oli sebagai pelumas. Uniknya, oli transmisi matik atau automatic transmission fluid (ATF) memiliki fungsi penting lain sebagai pengendali kerja dari torque conventer yang merupakan salah satu komponen utama.
ATF juga berfungsi untuk melepaskan panas dari komponen bergerak di transmisi matik. Makanya, begitu oli matik bermasalah, kerja transmisi langsung terganggu dan kerusakan akan merembet ke berbagai komponen di mana biaya perbaikannya tidak murah. Transmisi juga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Perhatikan Kondisi Oli Matik
Salah satu masalah berkendara di kota besar adalah kemacetan jalan. Sehingga, Anda harus waspada dengan kondisi oli transmisi matik karena suhu mesin tinggi saat macet membuat suhu oli matik ikut naik yang membuat daya lumas berkurang.
Jangan lupa dampak gesekan kampas kopling dan plat besi saat kopling transmisi matik bekerja yang menghasilkan residu kotoran. Alhasil, oli matik menjadi kotor dan mengental. Kualitas oli matik yang buruk bakal memperpendek usia pakai transmisi dan memicu kerusakan serius.
Gejala Umum Oli Matik Bermasalah
Dikutip dari Kompas.com, kerusakan pada transmisi matik seharusnya bisa dihindari oleh pengguna mobil. Banyak masyarakat yang belum paham, gejala transmisi matik mulai rusak tidak boleh dibiarkan saja karena dapat membuat kerusakan lebih parah atau merembet ke komponen lainnya.
Beberapa gejala kerusakan transmisi matik bisa ditangani dengan perawatan ringan, namun karena minimnya pemahaman pengguna mobil akhirnya mobil terlambat dibawa ke bengkel resmi Toyota dan akhirnya tidak tertolong. Berikut beberapa kerusakan yang wajib Anda waspadai:
1. Tersendat Sesaat Setelah Tarikan Awal
Ketika oli matik kotor, komponen transmisi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gigi transmisi tidak bisa berpindah atau bahkan dalam kasus yang ekstrem, kendaraan tidak bisa jalan. Gejala lainnya adalah transmisi ‘ngelos’ dengan tanda mobil tersendat sesaat setelah tarikan awal.
2. Perpindahan Gigi Sulit
Gejala lainnya yang bisa terjadi adalah perpindahan gigi yang sulit. Posisi gigi transmisi sulit berpindah dan hanya berada di gigi tertentu, misalnya tiga atau satu. Meskipun mobil diperlambat atau dipercepat lajunya, posisi gigi tetap tak berubah mengikuti putaran mesin.
3. Tidak Kuat Menanjak
Gejala lain yang umum terjadi adalah mobil tidak mampu atau tidak kuat diajak menanjak, terutama di tanjakan dengan kemiringan yang cukup besar. Bahkan tuas transmisi sudah digeser ke posisi 1 atau L dan pedal gas ditekan habis sekalipun.
4. Entakan yang Tidak Wajar
Gejala lainnya bisa berupa entakan saat perpindahan tuas matik. Misalnya dari N ke D atau ke R terasa entakan yang tidak wajar, bisa menjadi tanda transmisi matik bermasalah khususnya di bagian saluran olinya. Hal ini harus segera ditangani.
Pastikan Ganti Oli Transmisi Matik
Oli matik biasanya memiliki masa pakai yang panjang, tapi dianjurkan untuk diganti mengingat ada risiko rusaknya senyawa kimia oli akibat penggunaan atau oksidasi. Sebaiknya mengganti oli transmisi otomatis di bengkel resmi Toyota setiap 40.000 km atau 2 tahun, tergantung kondisi pemakaian.
Meski banyak oli transmisi matik pihak ketiga, tetap lebih baik menggunakan produk TMO karena dibuat sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mesin matik Toyota. Supaya mudah dan nyaman, lakukan penggantian oli matik saat servis berkala di bengkel resmi Toyota.
Toyota sendiri memiliki oli transmisi otomatis konvensional versi terbaru berlabel ATF WS (Automatic Transmission Fluid World Standard). Pelumas ini sengaja dibuat untuk memenuhi standar baru dari transmisi otomatis pabrikan Toyota produksi tahun 2008 ke atas.