New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp581.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp629.700.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp409.990.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp242.900.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp296.800.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

news_6443TIPS

Sistem Poin SIM Mulai Berlaku Tahun Ini, Ada 12 Poin yang Akan Berkurang Jika Melanggar Aturan Lalu Lintas dan Jadi Syarat Bikin SKCK

Sistem Poin SIM Mulai Berlaku Tahun Ini, Ada 12 Poin yang Akan Berkurang Jika Melanggar Aturan Lalu Lintas dan Jadi Syarat Bikin SKCK

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan mulai memberlakukan sistem tilang poin tahun ini. Ada poin maksimal Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi yang melanggar lalu lintas, seperti dijelaskan oleh Detik.com. Lantas, bagaimana pelaksanaannya?

Korlantas Polri telah menggelar pelatihan sistem catatan perilaku berlalu lintas atau Traffic Attitude Record (TAR). Melalui aplikasi TAR, petugas polisi dapat mencatat pelanggaran dan perilaku masyarakat saat berkendara.

Aturan tilang poin tertuang dalam Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM. Berdasarkan beleid tersebut, ada tiga pengenaan poin tilang yaitu 1 poin, 3 poin, 5 poin, dan 10 poin tergantung pada jenis pelanggaran lalu lintas. Paling besar poin pelanggaran diganjar 12 poin.

Sebagai permulaan, setiap pemegang SIM memiliki 12 poin dalam setahun, poin itu akan berkurang jika pengendara melanggar lalu lintas. Poin tersebut bisa berkurang sesuai jenis pelanggarannya jika Anda melanggar lalu lintas.

Nantinya, aturan ini akan menjadi database kepolisian terhadap perilaku berkendara atau berlalu lintas di jalan, dengan parameternya pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas. Di situ, akan adagenerate point system yang diintegrasikan dengan penerbitan SIM.

Kalau melakukan pelanggaran ringan, akan berkurang 1 poin. Apabila melakukan pelanggaran sedang, akan berkurang 3 poin, bila melakukan pelanggaran berat, akan dikurangi 5 poin. Apabila melakukan kecelakaan, meninggal dunia, langsung 12 poin. Kemudian, tabrak lari itu bisa langsung dicabut SIM-nya.

Terintegrasi Penerbitan SKCK

Tak hanya terintegrasi dengan pemilik SIM, sistem poin itu nantinya juga akan diintegrasikan dalam penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Catatan jumlah poin pelanggar lalu lintas juga akan terekam dalam penerbitan SKCK.

Polisi akan memberikan catatan berapa kali SIM baru ini melakukan pelanggaran lalu lintas, hingga berapa kali terlibat dalam kecelakaan lalu lintas. Itu merupakan upaya-upaya terkait menjaga perilaku pengemudi supaya tertib dan aman di jalan.

Bagaimana Jika Poin Habis?

Dalam Peraturan Kepolisian Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM pasal 38 disebutkan, pemilik SIM yang mencapai 12 poin dikenai sanksi penahanan sementara SIM atau pencabutan sementara SIM sebelum putusan pengadilan.

Pemilik SIM yang dikenai sanksi tersebut harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengemudi apabila ingin mendapatkan SIM kembali yang telah dikenakan sanksi penahanan sementara SIM atau pencabutan sementara SIM.

Dilanjutkan pada pasal 39, pemilik SIM yang mencapai 18 Poin dikenai sanksi pencabutan SIM atas dasar putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Pemilik SIM yang dikenai sanksi itu harus melaksanakan putusan pengadilan tersebut berikut masa waktu sanksi pencabutan SIM apabila ada dalam putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Setelah masa waktu sanksi pencabutan SIM berakhir, pemilik SIM dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan SIM kembali dengan ketentuan harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengemudi dan mengikuti prosedur pembuatan SIM baru.


Back to top