All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.381.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.237.600.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp998.600.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp442.200.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp398.400.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp647.300.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp607.800.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp281.900.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp363.200.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp237.100.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp290.700.000

Explore Get Your Offer
New Camry

New Camry

Starting FromRp799.300.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp937.400.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp164.700.000

Explore Get Your Offer
All New BZ4X BEV

All New BZ4X BEV

Starting FromRp1.190.000.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

tc_3859

Kenali Kekurangan dan Cara Membedakan Ban Vulkanisir Untuk Keamanan Berkendara di Jalan

Kenali Kekurangan dan Cara Membedakan Ban Vulkanisir Untuk Keamanan Berkendara di Jalan

Untuk menghemat biaya, beberapa orang rela menggunakan ban vulkanisir untuk mengganti ban yang sudah aus. Ban vulkanisir merupakan ban yang sudah habis masa pakainya, kemudian telapaknya diganti baru melalui proses tertentu sehingga tampak seperti baru.

Jenis ban ini biasanya dijual dengan harga terjangkau sehingga tidak sedikit kalangan yang mau menggunakannya. Padahal, ban jenis ini menyimpan kekurangan yang berbahaya jika kamu tetap memaksakan untuk membelinya. Berikut daftar kekurangan ban vulkanisir dan cara membedakannya dari ban baru.

Kekurangan Ban Vulkanisir

Memang proses pabrikasi yang semakin canggih dan modern membuat ban vulkanisir tampak lebih segar dan tidak beda dari ban baru. Namun tetap, ban vulkanisir punya risiko lebih mudah meletus lantaran hanya berupa tambahan lapisan karet yang diproses pemanasan.

Jelas tidak sekuat ban baru keluaran pabrik yang seluruh bagiannya dibuat secara utuh dan menyatu. Termasuk risiko mengelupas saat pemakaian yang jelas sangat membahayakan keselamatan berkendara.

Selain itu, ban vulkanisir juga tidak tahan panas dan sewaktu-waktu lapisannya bisa copot. Serta tidak ada jaminan kualitas bahan lapisan karet yang dipakai. Padahal kamu pasti tahu, keselamatan penumpang tergantung pada empat karet bundar yang berputar di atas aspal ini.

Tips Cara Membedakan Ban Vulkanisir

1. Dari samping, ban vulkanisir telapaknya tidak tampak menyatu dengan dinding ban. Terlihat juga garis tipis seperti karet tempelan yang disatukan. Umumnya warna dinding ban lebih terang dan kusam akibat usia pemakaian sedangkan telapaknya lebih gelap dan baru.

2. Setiap ban memiliki indikator TWI (tread wear indicator) yang ditandai dengan kode logo segitiga di pinggir dekat telapak ban dan biasanya ada enam logo segitiga. Logo tersebut mengarahkan sekaligus menunjukkan ke sebuah tonjolan di antara alur ban. Bila tonjolan tersebut sudah sejajar dengan logo segitiga, maka dapat dipastikan sebagai ban vulkanisir.

3. Biasanya, ban vulkanisir dibuat kembangan baru pada telapaknya dengan cara diukir. Akibatnya tonjolan TWI yang berada di antara kembangan ban akan hilang. Jika tidak ada, dapat dipastikan ban itu sudah direkondisi.

4. Setiap ban baru pasti memiliki bulu halus di atas telapak ban. Bulu itu menempel karena hasil produksi ban ketika selesai proses percetakan karena ada sebagian material ban yang terdorong ke jalur udara atau vent hole pada percetakannya. Bulu itu menjadi salah satu indikator bahwa ban itu masih baru.

5. Bila diperhatikan, permukaan ban yang masih baru akan ada lapisan berwarna putih untuk menjaga kompon ban supaya tidak rusak saat disimpan. Lapisan itu terbentuk dari proses pembuatan ban dan akan hilang dengan sendirinya seiring pemakaian ban.

6. Pasti kamu melihat garis berwarna yang tercetak mengelilingi telapak ban baru. Garis tersebut merupakan indikator yang membedakan tipe, jenis atau ukuran antar ban untuk mempermudah petugas gudang di pabrik dalam mencari ban yang sesuai ukurannya. Garis ini dapat pula kamu jadikan sebagai panduan ban baru.

7. Proses pabrikasi ban vulkanisir di sini masih banyak mengandalkan keahlian tangan dan belum memanfaatkan teknologi modern. Alhasil, akan terlihat kualitas akhir yang kurang baik seperti alur ban yang tidak rapi atau pola telapak ban yang tidak sama dengan ban aslinya.

Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, kamu bisa membedakan antara ban biasa dan vulkanisir. Cara paling mudah mencegah membeli ban vulkanisir adalah dengan membeli ban baru di bengkel resmi Toyota yang terjamin keaslian dan kualitasnya.


Back to top