
Automotive
30 Nov 2019
Sejarah Toyota GR Supra Sejak Tahun 1978
Sejarah Toyota GR Supra Sejak Tahun 1978
By IndraKeren
Kehadiran generasi pertama tahun 1978 masih menjadi satu keluarga dengan Celica yang diberi nama Toyota Celica Supra atau Celica XX di negara asalnya.
Call sign XX yang dianut versi JDM dirasakan tidak menjual di pasar AS sehingga mendapatkan tambahan kata Supra.
Selain tentunya untuk membedakan dari versi standar, dengan gaya lebih sporty dan bertenaga.
Penggunaan mesin 6 silinder inline sudah mengakar pada generasi pertama ini.
Unit 2.800 cc 6 silinder mampu menghasilkan tenaga 116 dk pada 4.800 rpm dan torsi 196 Nm pada 3.600 rpm.
Tenaga disalurkan ke roda belakang dan seluruh roda sudah memakai piringan rem cakram.
Sedari awal, model Celica Supra diposisikan sebagai mobil sport yang bisa dipakai sehari-hari atau akrab dijuluki sebagai Pony Car.
Cirikhas Supra yang secara turun temurun diwariskan pada generasi berikutnya adalah kap mesin panjang yang mengakibatkan area kabin terbatas.
Sporty feeling yang dicurahkan membuat para pecinta mobil sport jatuh cinta.
Kap mesin panjang untuk mengakomodasi mesin 6 silinder inline bersama transmisi yang meneruskan tenaga ke roda belakang.
Generasi Kedua
Di tahun 1981, generasi kedua Supra hadir di Jepang dan lanjut secara global satu tahun berikutnya.
Tampilannya begitu aerodinamis di masanya, dengan lampu pop-up yang sedang menjadi trend saat itu.
Secara umum, Supra tampak tangguh dan maskulin.
Tahun 1985 Supra secara resmi memisahkan diri dari Celica yang baru saja merilis generasi ketiga.
Generasi Ketiga
Generasi ketiga Supra di tahun 1986 langsung mengundang animo pecinta mobil sport.
Desain mengotak dan besar pada generasi sebelumnya digantikan oleh model yang lebih aerodinamis dan slim.
Masih memanfaatkan lampu depan pop-up dan gerak roda belakang sebagai trademark sebuah grand tourer, Supra begitu diterima di pasar Eropa dan Amerika.
Pilihan mesin 2.000 cc, 2.000 cc turbo, dan 3.000 cc turbo membuat banyak orang semakin jatuh cinta. Dari sini pula asal nama Supra Turbo.
Generasi Keempat
Toyota memutuskan untuk menghadirkan generasi keempat Supra di tahun 1993.
Filosofi “Less is more” menjadi denyut nadi Mk4, kodenya di negara AS.
Hasilnya sangat mengesankan karena ia mampu memberi fungsi aerodinamis lebih baik dan berhasil memangkas bobot bodi hingga 100 kg.
Mesin 3.000 cc turbo JZ Series yang legendaris dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga 320 dk pada 5.600 rpm dan torsi 427 Nm pada 4.200 rpm.
Penggunaan bahan aluminium dalam jumlah besar untuk mereduksi bobot pada Supra dengan kode sasis A80 ini, dan aplikasi fitur modern di zamannya seperti kontrol traksi membuat Supra begitu dipuja para car enthusiast.
Bahkan, dengan postur tubuh atletis dan modern, Supra tampil bak selebritis di banyak film Hollywood.
Salah satunya adalah franchise film Fast and Furious yang sukses di berbagai negara di dunia.
Tahun 2002, Supra pamit mundur dari dunia sportscar.
Generasi Kelima
Sampai akhirnya di tahun 2014, tanda kembalinya Supra ke dunia sportscar mulai tampak, walau hanya dalam bentuk mobil konsep FT-1.
Proyek hasil kerjasama dengan BMW ini menciptakan pola sebuah mobil balap modern yang sarat inovasi teknologi namun masih mewarisi DNA Supra yang melegenda dan dihormati di masanya.
Butuh 17 tahun sebelum akhirnya Toyota kembali menghadirkan sang legendaris Toyota Supra kehadapan para pecinta mobil sport Jepang dengan merilis generasi ke-5 Toyota Supra di ajang Detroit Auto Show 2019.
Pemuja kecepatan di Indonesia juga dapat merasakan sensasi berkendara yang disajikan oleh Toyota GR Supra sebagai sportscar yang memiliki DNA sport panjang dan menggairahkan.