New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp581.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp629.700.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp409.990.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp242.900.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp296.800.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

tc_3512

Servis Berkala Penting, Bagaimana Cara Menghitung Interval Servis Berkala yang Tepat?

Servis Berkala Penting, Bagaimana Cara Menghitung Interval Servis Berkala yang Tepat?

Servis berkala penting untuk menjaga kondisi mobil supaya tetap prima, termasuk setelah libur Nataru.

Toyota merekomendasikan servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Lantas, mana yang paling tepat untuk menentukan waktu servis berkala?

Mobil Kerja Keras Saat Macet

Secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa terlewati dalam waktu kurang dari 6 bulan jika mobilitas cukup tinggi.

Namun, di kota besar jarak tempuh segitu baru tercapai di atas 6 bulan akibat macet berkepanjangan.

Masalahnya, saat macet mesin mobil tetap nyala, bahkan lebih berat bekerja.

Mesin tidak mendapatkan pendinginan yang optimal serta idle berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak bisa mendekati komposisi ideal.

Tumpukan karbon sisa pembakaran akibat pembakaran tidak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak lain di dalam mesin.

Ini membuat performa mesin menurun karena pembakaran bensin dan pergerakan komponen terhalang oleh kotoran.

Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat.

Kamu juga akan memaksakan mesin untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan tenaga yang berakibat pada menurunnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.

Senyawa Oli Mesin Rusak

Sisa pembakaran tidak sempurna juga bisa menyusup ke dalam sistem peredaran oli mesin.

Kontaminasi kotoran mampu merusak senyawa kimia oli dan membuatnya tidak mampu bekerja optimal.

Tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil rontok karena dipaksakan bekerja.

Komponen mobil lain juga bekerja ekstra keras, seperti komponen rem, transmisi berikut oli transmisi, ban, cairan mobil dan aki.

Padahal selama macet, praktis jarak tempuh hanya bertambah sedikit, bahkan ada saatnya tidak sama sekali.

Servis Berkala Berdasarkan Waktu Pemakaian

Melihat kondisi tersebut, saat ini bengkel resmi Toyota merekomendasikan penggunaan waktu (time-based) untuk menghitung interval servis berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali.

Sehingga kondisi kendaraan dapat dicek secara berkala dan dilakukan penggantian komponen yang sudah aus atau saatnya diganti.

Bagaimana bila mobil kamu jarang dipakai sehingga jarak tempuh tidak bertambah?

Tetap harus servis berkala setiap 6 bulan sekali karena saat mobil diam terjadi proses oksidasi dari uap air yang berada di sekitar mobil.

Lambat laun, air akan bercampur dengan oli mesin dan merusak senyawa kimia oli.

Termasuk pula bercampur dengan cairan mobil lainnya seperti minyak rem, minyak kopling, dan oli transmisi.

Komponen mesin yang tidak bergerak menjadi rentan dihinggapi oleh karat dari proses oksidasi lantaran tidak pernah mendapatkan pelumasan dari oli.

Komponen berbahan karet juga akan menjadi getas dan bakal rontok begitu diajak kerja berat.


Back to top