Penyebab Knalpot Mobil Berasap dan Cara Mengatasinya

Submitted byadminConnect onFri, 09/01/2023 - 06:32

Penggunaan mobil telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, dalam beberapa situasi, pemilik mobil mungkin mengalami masalah dengan knalpot mobil yang mengeluarkan asap. Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, masalah ini dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan bahkan membahayakan kesehatan pengendara dan lingkungan. Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum mengapa knalpot mobil berasap dan memberikan beberapa saran tentang cara mengatasi masalah ini.

 

  1. Kerak dan Kotoran di Dalam Knalpot 

Salah satu penyebab utama knalpot mobil yang berasap adalah adanya kerak dan kotoran yang menumpuk di dalamnya. Ini terjadi karena partikel yang dihasilkan selama proses pembakaran bahan bakar menempel pada dinding knalpot seiring berjalannya waktu. Akibatnya, saluran pembuangan menjadi terhalang, menyebabkan gas buang yang tidak terbakar terjebak di dalam knalpot dan menyebabkan asap keluar bersamaan dengan gas buang.

 

  1. Penggunaan Bahan Bakar Berkualitas Rendah 

Bahan bakar berkualitas rendah, seperti bensin atau solar yang tidak bermutu, dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna di mesin mobil. Hal ini menghasilkan peningkatan jumlah gas buang dan partikel yang tidak terbakar yang kemudian menyebabkan knalpot mengeluarkan asap yang lebih pekat dan berbau tidak sedap.

 

  1. Sensor Oksigen Rusak Sensor 

oksigen adalah komponen penting dalam sistem kendali emisi kendaraan modern. Fungsinya adalah mengukur jumlah oksigen dalam gas buang dan memberitahu komputer kendaraan untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin. Jika sensor oksigen rusak, dapat menyebabkan campuran bahan bakar yang tidak sesuai dan menghasilkan asap yang berlebihan.

 

  1. Sistem Pengapian Tidak Berfungsi Baik 

Sistem pengapian yang buruk, termasuk busi yang aus atau kabel pengapian yang rusak, dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna di dalam ruang bakar. Hasilnya, ada peningkatan emisi gas buang yang tidak terbakar yang menyebabkan knalpot berasap.

 

  1. Permasalahan pada EGR (Exhaust Gas Recirculation) Valve 

EGR Valve bertugas mengalirkan kembali sebagian gas buang ke dalam ruang bakar untuk mengurangi suhu pembakaran dan emisi nitrogen oksida. Jika katup EGR macet atau terjadi masalah lain, maka gas buang yang seharusnya didaur ulang akan tetap berada di knalpot dan menyebabkan berasap.

 

Cara Mengatasi Masalah Knalpot yang Berasap:

  1. Pengecekan dan Pembersihan Knalpot 

Periksa knalpot secara berkala dan bersihkan kerak dan kotoran yang menumpuk di dalamnya. Pembersihan dapat dilakukan dengan mengeluarkan knalpot dari kendaraan dan menggunakan alat pembersih khusus atau bahan kimia untuk membersihkannya.

  1. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Tinggi 

Penting untuk selalu menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi dari stasiun pengisian resmi. Bahan bakar berkualitas rendah dapat menyebabkan masalah pada mesin dan sistem pembuangan.

  1. Periksa dan Ganti Sensor Oksigen 

Jika ada indikasi kerusakan pada sensor oksigen, segera periksakan dan ganti sensor yang rusak.

  1. Perawatan Sistem Pengapian 

Pastikan sistem pengapian dalam kondisi baik dengan memeriksa busi dan kabel pengapian secara berkala. Ganti komponen yang aus atau rusak.

  1. Periksa dan Bersihkan EGR Valve 

Pastikan EGR Valve berfungsi dengan baik, dan lakukan pembersihan jika diperlukan.

 

Jika setelah melakukan langkah-langkah di atas masalah masih berlanjut, sebaiknya bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk diperiksa lebih lanjut dan ditangani oleh mekanik profesional. Perhatikan juga untuk melakukan perawatan rutin dan servis kendaraan sesuai dengan panduan dari pabrikan agar masalah knalpot berasap dapat dicegah dan diatasi dengan tepat. Dengan melakukan perawatan secara rutin, Anda dapat mengurangi kemungkinan knalpot mobil mengeluarkan asap dan menjaga kinerja mobil tetap optimal.

 

Tips

Stir Mobil Terasa Berat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Masalahnya

Submitted byadminConnect onFri, 08/25/2023 - 19:41

Setir mobil yang terasa berat saat dikemudikan bisa menjadi masalah yang mengganggu dan berbahaya. Sensasi berat saat mengemudi dapat menyulitkan kendali mobil dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengemudi. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa penyebab umum stir mobil terasa berat dan memberikan beberapa tips tentang cara mengatasi masalah tersebut.

Penyebab Setir Mobil Terasa Berat

  1. Sistem Power Steering Bermasalah: Sistem power steering adalah komponen yang membantu pengemudi menggerakkan roda kemudi dengan mudah. Jika ada masalah pada sistem power steering, misalnya kebocoran cairan atau kerusakan pada pompa power steering, stir mobil bisa terasa berat.
  2. Ban Kempes atau Bermasalah: Ban yang kempes atau bermasalah, seperti ban yang sudah aus atau tidak teratur tekanannya, dapat menyebabkan friksi yang tinggi dengan permukaan jalan, sehingga mengakibatkan setir terasa berat.
  3. Komponen Suspensi Rusak: Komponen suspensi yang aus atau rusak, seperti tie rod end, ball joint, atau bushing, dapat mempengaruhi kinerja sistem kemudi dan membuat setir mobil terasa berat.
  4. Sistem Rem Bermasalah: Jika sistem rem tidak berfungsi dengan baik atau ada masalah pada cakram atau kampas rem, hal ini bisa mempengaruhi gaya gerak kendaraan dan menyebabkan setir terasa berat.
  5. Ban Terperangkap atau Terkunci: Terkadang, ban bisa terperangkap di bawah kendaraan atau terkunci pada permukaan yang kasar, sehingga menghalangi pergerakan mobil dan membuat setir terasa berat.

Cara Mengatasi Setir Mobil yang Terasa Berat

  1. Periksa Sistem Power Steering: Periksa level cairan power steering dan pastikan tidak ada kebocoran. Jika level cairan rendah, tambahkan cairan power steering yang sesuai dengan spesifikasi pabrik. Jika ada kebocoran, segera perbaiki atau ganti bagian yang rusak.
  2. Periksa Tekanan dan Kondisi Ban: Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrik dan periksa kondisi ban secara berkala. Ganti ban yang sudah aus atau bermasalah untuk meningkatkan kinerja kemudi.
  3. Periksa dan Ganti Komponen Suspensi: Lakukan pemeriksaan komponen suspensi secara berkala dan ganti bagian yang aus atau rusak. Pastikan semua komponen suspensi berfungsi dengan baik untuk mendukung sistem kemudi yang optimal.
  4. Periksa dan Perbaiki Sistem Rem: Pastikan sistem rem berfungsi dengan baik dan lakukan pemeriksaan rutin terhadap kampas rem, cakram rem, dan komponen lainnya. Jika ada masalah pada sistem rem, segera perbaiki atau ganti bagian yang rusak.
  5. Periksa Ban Terperangkap atau Terkunci: Jika mobil Anda mengalami kesulitan bergerak, periksa apakah ban terperangkap atau terkunci pada permukaan jalan. Pastikan ban memiliki traksi yang cukup dan bersihkan bagian bawah mobil jika diperlukan.

Pentingnya Perawatan dan Servis Berkala

Stir mobil yang terasa berat bisa menjadi masalah yang mengganggu dan berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perawatan dan servis mobil secara berkala. Lakukan pemeriksaan rutin pada sistem kemudi, sistem rem, dan komponen suspensi. Perawatan yang baik akan membantu mencegah terjadinya masalah dan memastikan kinerja mobil tetap optimal.

Jika Anda tidak yakin tentang penyebab setir mobil yang terasa berat atau tidak dapat mengatasi masalah sendiri, sebaiknya bawa mobil Anda ke bengkel atau mekanik yang berpengalaman. Mereka dapat melakukan pemeriksaan mendalam dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dengan aman dan efisien.

 

Stir mobil yang terasa berat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah pada sistem power steering, ban, komponen suspensi, sistem rem, atau kondisi jalan. Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan perawatan mobil secara berkala untuk mencegah terjadinya masalah dan menjaga kinerja mobil tetap optimal. Jika Anda mengalami masalah pada stir mobil, sebaiknya segera periksa dan perbaiki masalahnya agar tetap dapat mengemudi dengan aman dan nyaman. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan menjaga mobil dalam kondisi yang baik untuk perjalanan yang lebih menyenangkan dan bebas masalah.

 

Tips

Haruskah Membuka Kap Mobil Setelah Perjalanan Jauh?

Submitted byadminConnect onFri, 08/25/2023 - 19:39

Setelah melakukan perjalanan jauh dengan mobil, mungkin Anda pernah mendengar saran untuk membuka kap mobil dan membiarkan mesinnya mendingin sejenak sebelum mematikan mesin. Namun, apakah benar bahwa kita perlu membuka kap mobil setelah perjalanan jauh? Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah tindakan ini diperlukan atau hanya mitos belaka.

 

Pentingnya Pendinginan Setelah Perjalanan Jauh: Saat melakukan perjalanan jauh, mesin mobil bekerja lebih keras dan menghasilkan panas yang tinggi. Setelah tiba di tujuan, penting bagi mesin untuk mendingin sebelum dimatikan sepenuhnya. Ini dikarenakan suhu mesin yang tinggi dapat menyebabkan perubahan suhu yang drastis ketika mesin dimatikan, yang dapat merusak komponen mesin seperti kepala silinder dan komponen logam lainnya. Oleh karena itu, memberikan waktu bagi mesin untuk mendingin adalah langkah yang bijaksana.

 

Bukti Ilmiah tentang Membuka Kap Mobil: Namun, apakah perlu membuka kap mobil setelah perjalanan jauh? Menurut para ahli, tindakan ini tidak diperlukan dan bahkan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Ketika mesin dalam keadaan panas, membuka kap mobil justru dapat menyebabkan perubahan suhu yang lebih cepat dan mengganggu proses pendinginan alami mesin. Selain itu, membuka kap mobil juga meningkatkan risiko cedera karena suhu mesin yang tinggi dan komponen yang masih panas.

 

Langkah yang Lebih Baik untuk Pendinginan Mesin, sebagai gantinya, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu pendinginan mesin setelah perjalanan jauh:

 

  1. Biarkan Mesin Berjalan dalam Kondisi Netral

Setelah tiba di tujuan, biarkan mesin tetap berjalan dalam kondisi netral selama beberapa menit sebelum dimatikan sepenuhnya. Hal ini memberikan waktu bagi mesin untuk menstabilkan suhu dan mendingin secara alami.

  1. Tidak Mematikan Mesin dengan Segera Setelah Perjalanan

Sebaiknya, hindari mematikan mesin dengan segera setelah perjalanan jauh. Beri waktu beberapa menit untuk mesin mengalami penurunan suhu secara perlahan sebelum dimatikan. Ini dapat membantu menjaga kondisi mesin yang lebih baik dalam jangka panjang.

  1. Perhatikan Indikator Suhu Mesin

Selalu perhatikan indikator suhu mesin pada dashboard mobil Anda. Jika indikator menunjukkan suhu yang sangat tinggi setelah perjalanan, berhenti di tempat yang aman dan periksa apakah ada masalah pada sistem pendinginan seperti kebocoran cairan pendingin atau kipas pendingin yang tidak berfungsi dengan baik.

  1. Perawatan Rutin dan Periksa Sistem Pendinginan

Pastikan untuk menjalankan perawatan rutin pada mobil Anda dan memeriksa sistem pendinginan secara teratur. Pastikan level cairan pendingin selalu terisi dengan benar dan tidak ada kebocoran. Jika Anda mencurigai masalah pada sistem pendinginan, segera periksakan mobil Anda ke bengkel untuk mendapatkan perbaikan yang diperlukan.

 

Meskipun mitos umum yang beredar, membuka kap mobil setelah perjalanan jauh tidak diperlukan. Sebaliknya, biarkan mesin berjalan dalam kondisi netral selama beberapa menit sebelum mematikannya sepenuhnya. Pastikan juga untuk memperhatikan indikator suhu mesin dan menjalankan perawatan rutin pada mobil Anda. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kondisi mesin yang optimal dan menghindari masalah yang berkaitan dengan suhu mesin yang tinggi.

 

Tips

Cara Mencegah Mesin Mobil Overheat dan Menjaga Performa yang Optimal

Submitted byadminConnect onFri, 08/25/2023 - 19:33

Overheat pada mesin mobil dapat menjadi masalah serius yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin dan bahkan merusak kendaraan Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mencegah mesin mobil dari kondisi overheat. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips efektif untuk mencegah mesin mobil overheat dan menjaga performa mobil Anda tetap optimal.

 

  1. Pastikan Cairan Pendingin dalam Kondisi yang Tepat

Cairan pendingin, seperti coolant atau air radiator, berperan penting dalam menjaga suhu mesin mobil tetap stabil. Pastikan cairan pendingin berada pada level yang tepat dan memiliki konsentrasi yang sesuai dengan petunjuk pabrikan. Selalu periksa level cairan pendingin secara berkala dan isi jika diperlukan. Jika Anda mengamati adanya kebocoran atau penurunan level cairan pendingin yang signifikan, segera periksakan mobil Anda ke bengkel untuk mendapatkan pengecekan lebih lanjut.

 

  1. Jaga Kondisi dan Kesehatan Radiator

Radiator adalah komponen penting dalam sistem pendingin mesin mobil. Pastikan radiator dalam kondisi yang baik dan bebas dari kotoran atau endapan yang dapat menghambat aliran udara. Bersihkan radiator secara teratur dan pastikan kisi-kisi pendingin tidak tersumbat oleh daun, serangga, atau kotoran lainnya. Jika perlu, lakukan pembersihan radiator secara mendalam atau kunjungi bengkel untuk servis radiator yang lebih komprehensif.

 

  1. Periksa Kipas dan Sistem Pendingin

Kipas pendingin berperan dalam menjaga suhu mesin tetap stabil dengan memberikan aliran udara yang cukup ke radiator. Pastikan kipas berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah pada motor kipas atau sakelar suhu. Jika kipas tidak berfungsi atau hanya berfungsi dengan lambat, segera periksakan ke bengkel untuk diperbaiki atau diganti jika diperlukan. Selain itu, pastikan sistem pendingin lainnya, seperti thermostat, juga berfungsi dengan baik dan bebas dari kerusakan.

 

  1. Hindari Situasi Macet atau Berkendara Lama Tanpa Istirahat

Macet atau berkendara dalam waktu yang lama tanpa istirahat dapat menyebabkan peningkatan suhu mesin mobil. Hal ini karena udara yang kurang mengalir dengan baik dan mesin bekerja lebih keras untuk menjaga suhu tetap stabil. Hindari situasi macet atau berkendara lama tanpa istirahat yang tidak perlu. Jika terjebak dalam situasi macet, matikan mesin jika diperlukan untuk mencegah overheat dan biarkan mesin dingin sejenak sebelum menyalakannya kembali.

 

  1. Perhatikan Indikator Suhu Mesin

Perhatikan indikator suhu mesin pada dashboard mobil Anda. Jika indikator menunjukkan peningkatan suhu yang tidak normal, segera ambil tindakan pencegahan. Berhenti di tempat yang aman dan biarkan mesin dingin sejenak. Periksa level cairan pendingin dan periksa apakah ada kebocoran atau masalah lain yang dapat menyebabkan overheat. Jika masalah terus berlanjut, segera periksakan mobil Anda ke bengkel untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.

 

  1. Lakukan Perawatan dan Servis Rutin

Melakukan perawatan dan servis mobil secara rutin adalah kunci untuk mencegah masalah overheat pada mesin. Pastikan untuk mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil Anda. Selama servis rutin, teknisi akan memeriksa kondisi mesin, sistem pendingin, dan komponen lainnya untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Jika ada masalah yang terdeteksi, teknisi dapat mengatasinya sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih serius.

 

Mencegah mesin mobil dari kondisi overheat sangat penting untuk menjaga performa dan keandalan kendaraan Anda. Tetaplah berhati-hati dan perhatikan tanda-tanda yang tidak normal saat mengendarai mobil Anda. Jika Anda merasa ada masalah atau kekhawatiran, segera periksakan mobil Anda ke bengkel untuk mendapatkan pengecekan dan perbaikan yang tepat.

 

Tips

Tips Ampuh Agar Mobil Tidak Gagal Nanjak di Tanjakan

Submitted byadminConnect onFri, 08/25/2023 - 19:30

Nanjak di tanjakan bisa menjadi tantangan bagi pengemudi, terutama jika mobil tidak mampu melewati tanjakan dengan mulus. Namun, dengan beberapa tips yang tepat, Anda dapat menghindari mobil gagal nanjak dan membuat perjalanan Anda lebih aman dan lancar. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa saran untuk membantu Anda agar mobil tidak gagal nanjak di tanjakan.

 

  1. Perhatikan Posisi dan Persiapan Sebelum Memulai Tanjakan

Sebelum memulai nanjak di tanjakan, pastikan mobil berada pada posisi yang tepat. Pastikan Anda berada di gigi yang sesuai, seperti gigi rendah (misalnya, gigi 1 atau 2 pada mobil manual) atau gigi Drive (D) pada mobil otomatis. Selain itu, pastikan tangan Anda berada di setir dan kaki Anda pada pedal rem. Hal ini akan membantu Anda mengendalikan mobil dengan lebih baik saat memulai tanjakan.

 

  1. Jangan Langsung Mempercepat di Awal Tanjakan

Ketika memulai tanjakan, hindari mempercepat terlalu banyak atau terlalu cepat. Hal ini dapat membuat roda tergelincir atau menyebabkan mobil kehilangan traksi. Alih-alih, berikan akselerasi yang lancar dan perlahan. Jika Anda merasa mobil mulai tergelincir, lepaskan sedikit gas dan berikan tekanan rem yang lembut untuk menstabilkan mobil.

 

  1. Menggunakan Rem Tangan (Handbrake) saat Mula-mula Naik Tanjakan

Jika Anda merasa khawatir tentang kehilangan traksi saat memulai tanjakan, Anda dapat menggunakan rem tangan (handbrake) sebagai bantuan. Caranya adalah, saat mobil berhenti di tanjakan, tahan mobil dengan rem tangan sementara Anda menemukan posisi gigi dan memberikan sedikit akselerasi. Kemudian, lepaskan rem tangan secara perlahan sambil menambahkan gas untuk memulai pergerakan.

 

  1. Jaga Momentum dan Kecepatan Stabil

Saat Anda naik tanjakan, usahakan untuk menjaga momentum dan kecepatan stabil. Jika Anda mempercepat terlalu banyak, roda mungkin kehilangan traksi. Di sisi lain, jika Anda terlalu lambat, mobil mungkin mogok atau kehilangan tenaga untuk melanjutkan perjalanan. Menjaga kecepatan yang stabil dan seimbang akan membantu Anda melewati tanjakan dengan lancar.

 

  1. Hindari Perubahan Gigi yang Tidak Perlu

Saat Anda sedang naik tanjakan, hindari perubahan gigi yang tidak perlu. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan traksi dan membuat mobil mogok. Pilih gigi yang paling sesuai dan biarkan mobil tetap berada di gigi tersebut sampai Anda melewati tanjakan. Setelah melewati tanjakan, Anda dapat beralih ke gigi yang lebih tinggi jika diperlukan.

 

  1. Pertimbangkan Kondisi Jalan dan Beban Mobil

Penting untuk mempertimbangkan kondisi jalan dan beban mobil saat akan melewati tanjakan. Jika jalan licin atau berlumpur, pastikan ban memiliki kecukupan tekanan dan kondisi yang baik. Juga, perhatikan beban yang Anda bawa di mobil. Jika beban terlalu berat, hal itu dapat membuat mobil kesulitan melewati tanjakan. Jika memungkinkan, kurangi beban atau distribusikan dengan seimbang di seluruh kendaraan.

 

Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat saat menghadapi tanjakan adalah kunci untuk menghindari mobil gagal nanjak. Dengan memperhatikan posisi dan persiapan sebelum memulai tanjakan, mengontrol akselerasi dengan hati-hati, menggunakan rem tangan jika perlu, menjaga momentum dan kecepatan stabil, menghindari perubahan gigi yang tidak perlu, dan mempertimbangkan kondisi jalan dan beban mobil, Anda dapat melewati tanjakan dengan lancar dan menghindari situasi yang berisiko. Selalu berhati-hati dan perhatikan lingkungan sekitar Anda saat melintasi tanjakan.

 

Tips

Alasan Merawat Kendaraan Elektrifikasi Toyota Itu Mudah, Baca Buku Manual Kendaraan Sebagai Panduan

Submitted byadminConnect onThu, 08/24/2023 - 18:24

Toyota menghadirkan berbagai jenis kendaraan elektrifikasi (xEV) untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pelanggan. Mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV) seperti All New Kijang Innova Zenix HEV dan All New Yaris Cross HEV, hingga mobil listrik Toyota bZ4X sebagai Battery Electric Vehicle (BEV).

Lantas, bagaimana dengan perawatannya? Apakah sama dengan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) pada umumnya?

Perawatan Baterai xEV Toyota

Salah satu komponen penting pada kendaraan elektrifikasi Toyota, baik mobil hybrid maupun mobil listrik, adalah baterai yang diletakkan di bawah kabin penumpang. Pabrikan Toyota sudah mempertimbangkan aspek safety sehingga kamu tidak perlu khawatir, khususnya dari risiko terbakar dan terkena air.

Namun begitu, tetap ada hal lain yang harus diperhatikan. Kijang Innova Zenix Hybrid menyimpan baterai hybrid di bawah jok penumpang depan dan terdapat motor blower yang berfungsi menyalurkan udara dari kabin melalui kisi udara di bawah jok penumpang depan. Jika air intake duct tertutup, maka udara yang dialirkan sebagai pendingin baterai akan terhambat bahkan hilang sama sekali.

Ketika ventilasi tertutup, pendinginan baterai akan terganggu dan suhunya meningkat. Kondisi ini menyebabkan baterai mengalami overheat dan kinerjanya juga akan turun, baik pada saat charge maupun discharge, bahkan berisiko rusak. Jangan menutup air intake duct baterai hybrid yang ada di bawah jok penumpang depan Innova Zenix Hybrid.

Mobil hybrid dan mobil listrik Toyota lainnya kemungkinan memiliki layout dan konstruksi baterai yang berbeda. Untuk memastikannya tidak bermasalah akibat ketidaktahuan, kamu dapat berdiskusi dengan service advisor bengkel resmi Toyota dan mempelajari buku manual kendaraan.

Perawatan Baterai Mobil Listrik Toyota bZ4X

Baterai milik bZ4X merupakan baterai pertama di mobil Toyota yang mengadopsi sistem pendingin air layaknya radiator mesin. Sistemnya menggunakan refrigeran dan membantu menjaga output tetap stabil ketika setiap sel didinginkan secara individual. Sistem ini terhubung ke sistem AC mobil sehingga ada koordinasi hemat daya antara baterai dan kontrol suhu kabin.

Kamu tidak perlu khawatir terkait perawatannya karena praktis tinggal menyerahkan tugas tersebut ke bengkel resmi Toyota. Dengan teknisi bersertifikat Toyota global dan fasilitas bengkel yang modern dan canggih, baterai mobil listrik Toyota bZ4X akan selalu berada dalam kondisi terbaik tanpa perlu merepotkan pelanggan.

Bagaimana dengan Banjir?

Sebenarnya, mobil dengan mesin konvensional sekalipun tidak anti banjir karena ada sistem elektronik kendaraan dan risiko air masuk ke dalam komponen mesin. Hal serupa juga ada pada kendaraan elektrifikasi dengan adanya motor listrik di as roda dan baterai di bawah dek penumpang. Meskipun terlihat aman, sebaiknya kamu tidak menerjang banjir apapun mobil yang digunakan.

Waspada Kabel Khusus Kendaraan Elektrifikasi

Berdasarkan standar yang berlaku secara global untuk semua produsen HEV, PHEV, dan BEV, kabel yang mengendalikan sistemnya, seperti antara baterai dan motor listrik, menggunakan warna oranye. Kabel ini mudah dikenali sehingga pelanggan dapat waspada ketika membuka kap mesin atau bagian lain kendaraan.

Kabel ini juga dibuat dengan sistem pengaman yang memadai untuk mencegah korsleting yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Namun, kamu tetap wajib menjaganya dari kerusakan, seperti jangan biarkan ada binatang pengerat seperti tikus berkeliaran di garasi rumah serta tidak membuka lapisan pelindungnya atau melepaskan konektor kabel.

Charging Baterai Mobil Listrik Gratis di Outlet Toyota

Dalam paket penjualannya, Toyota menyertakan wall charger untuk instalasi pengisian baterai mobil listrik Toyota bZ4X dan All New RAV4 GR Sport PHEV di rumah pelanggan. Termasuk jasa pemasangan secara gratis, dengan catatan daya listrik di rumah pelanggan sudah memadai dan dilengkapi sertifikat kelayakan dari pihak terkait.

Pemasangan tidak lama, hanya sekitar 2 jam asalkan titiknya sudah disediakan oleh pelanggan. Buat pemilik bZ4X yang tidak mau repot, dapat melakukan isi ulang baterai di dealer resmi Toyota secara gratis. Karena belum semua outlet menyediakan fasilitas ini, kamu dapat bertanya ke service advisor bengkel resmi Toyota.

Servis Berkala Mudah dan Nyaman

Seluruh bengkel resmi Toyota sudah dapat melakukan servis berkala dan perbaikan xEV Toyota, termasuk urusan baterai dan motor listrik. Artinya, kamu tidak perlu khawatir urusan after sales kendaraan elektrifikasi.

Mobil hybrid dan mobil listrik Toyota dilengkapi dengan layanan aftersales T-CARE yang semakin memberikan peace of mind. T-CARE merupakan program Gratis Biaya Servis (Biaya Jasa dan Suku Cadang) hingga servis berkala ke-7 (maksimal 3 tahun / 60.000 kilometer, mana yang tercapai lebih dahulu).

Selain itu, ada tambahan benefit berupa extended warranty 1 tahun / 20.000 km, jika pelanggan rutin melakukan servis berkala tepat waktu sesuai rekomendasi Toyota.

Garansi Baterai Selama 8 Tahun / 160.000 Km

Dengan iklim tropis di Indonesia, timbul keraguan di masyarakat terkait kualitas baterai, khususnya pada BEV. Secara khusus, Toyota telah mengembangkan baterai, baik hybrid maupun listrik, yang memenuhi syarat penggunaan secara global sehingga dapat dioperasikan di belahan dunia manapun.

Sebagai bukti kualitas baterai kendaraan elektrifikasi Toyota dan memberikan peace of mind kepada pelanggan, Toyota Indonesia memberikan garansi baterai penggerak motor listrik pada HEV, PHEV, dan BEV selama 8 tahun atau 160.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.

Automotive

Tips Tekan Polusi Udara dari Mobil di Jalan, Kendaraan Elektrifikasi Toyota Salah Satu Solusinya

Submitted byadminConnect onThu, 08/24/2023 - 18:22

Akhir-akhir ini tingkat polusi udara di beberapa kota mengalami peningkatan. Seperti diketahui, salah satu penyebab polusi udara adalah gas buang kendaraan bermotor, khususnya di kota besar dengan mobilitas tinggi.

Jika dibiarkan, polusi udara dapat mengganggu tubuh manusia yang mengakibatkan berbagai penyakit. Lantas, apa yang bisa kamu lakukan sebagai pemilik mobil dalam menekan tingkat polusi udara?

Eco Driving

Berkendara dengan prinsip eco driving dapat mengurangi konsumsi bensin. Seperti, menekan pedal gas secara halus sehingga mesin tidak menuntut BBM terlalu banyak dan kadar gas buang lebih rendah. Manfaatkan pula mode ECO saat mengemudi mobil di dalam kota untuk menekan pemakaian bahan bakar fosil, yang berarti pula mengurangi pemakaian energi tidak terbarukan.

Jaga Emosi di Jalan

Menjaga emosi ketika mengemudi mobil secara tidak langsung menekan tingkat polusi udara. Pengemudi yang emosional cenderung menekan pedal gas dalam-dalam yang membuat kuantitas gas buang juga meningkat tajam. Selain tentunya membuat mobil boros bensin dan berisiko memicu kecelakaan.

Gunakan Bensin Sesuai Rekomendasi Toyota

Kamu harus mengisi bahan bakar sesuai rekomendasi Toyota untuk mencegah gejala knocking atau ngelitik yang sering disebabkan oleh pemakaian bensin dengan nilai oktan (RON) lebih rendah dari seharusnya. Akibat knocking, BBM tidak dapat dibakar dengan sempurna sehingga emisi gas buang menjadi lebih tinggi dan meningkatkan polusi udara.

Kendaraan Elektrifikasi Toyota Tekan Emisi Gas Buang

Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota dikenal memiliki emisi gas buang yang sangat rendah. Seperti All New Yaris Cross HEV dan All New Kijang Innova Zenix HEV. All New RAV4 GR Sport PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) semakin ramah lingkungan karena mampu isi ulang baterai sendiri di rumah yang menekan operasional motor bakar.

Mobil listrik jenis BEV (Battery Electric Vehicle) juga sudah ada, yakni Toyota bZ4X. Mobil listrik murni ini dijamin ramah lingkungan karena nol emisi. Kamu juga dapat melakukan charging baterai BEV dan PHEV di beberapa outlet Toyota secara gratis. Dengan semakin luasnya mobilitas xEV Toyota, perlahan akan menurunkan level polusi udara.

Servis Berkala di Bengkel Resmi Toyota

Dengan alasan sibuk, lupa, atau sengaja abai, masih ada pemilik mobil yang tidak melakukan servis berkala. Padahal, servis berkala merupakan solusi mudah menurunkan emisi gas buang mobil yang selanjutnya menurunkan tingkat polusi udara.

Servis berkala adalah jawaban paling tepat untuk mengembalikan kondisi mesin kembali prima, diperkuat oleh lulus uji emisi yang dapat dilakukan di bengkel resmi Toyota, gratis waktu servis berkala. Jika terdeteksi masalah yang ditandai oleh hasil uji emisi di atas ambang batas, Service Advisor bengkel resmi Toyota akan memberikan saran perbaikan supaya dapat memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tips

Pegang Setir Mobil Ada Aturannya, Perhatikan Supaya Dapat Bermanuver dengan Aman

Submitted byadminConnect onWed, 07/26/2023 - 14:57

Bagaimana cara memegang setir mobil dengan benar? Pertanyaan seperti ini mungkin sering terlintas di pikiran kamu yang baru belajar mengemudikan mobil. Dilansir dari auto2000.co.id, memegang setir yang benar merupakan kunci mengemudi aman.

Pelajaran mendasar ini banyak diabaikan lantaran beberapa pengemudi belajar menyetir secara otodidak tanpa bimbingan yang memadai. Memegang setir yang tidak tepat bisa mengakibatkan kecelakaan sebab kemudi merupakan pengendali arah mobil.

Ketika di depan ada kecelakaan atau tiba-tiba ada orang menyeberang jalan, kamu harus melakukan manuver menghindar. Jika cara memegang kemudi kamu tidak tepat, sulit untuk melakukannya dengan cepat. Lantas, seperti apa cara memegang setir yang benar?

1. Atur Posisi Duduk Sopir

Cari posisi duduk yang paling nyaman tanpa mengurangi kesigapan kamu dalam mengolah kemudi. Cari semua setingan di kursi mulai dari headrest, kursi, kaca spion, serta menyesuaikan ketinggian dan maju-mundur setir jika ada. Pastikan kamu bisa melihat spion samping dan tengah dengan arah pandangan ke belakang terluas untuk menghindari blind spot.

2. Perhatikan Posisi Tangan pada Kemudi

Posisi tangan kiri berada di arah jam 9 sementara tangan kanan di arah jam 3. Posisi tersebut dianggap yang paling fleksibel dibanding posisi arah jam 10 dan jam 2, dan lebih mumpuni jika dibutuhkan kesigapan dalam bermanuver.

Posisi jam 10 dan jam 2 tidak lagi disarankan karena bisa berbahaya pada setir mobil berukuran kecil yang dilengkapi airbags. Posisi jam 9 dan jam 3 menjaga tangan kamu agar tetap pada posisi yang benar dan mudah untuk mengendalikan kemudi serta mereduksi terkena airbags saat mengembang.

3. Tangan Membentuk Sudut 120 Derajat

Selain itu, tangan kamu juga harus punya keleluasaan bergerak. Parameternya adalah tangan ditekuk sekitar 120 derajat saat memegang setir dalam kondisi normal.

Metode lain untuk mengukur adalah dengan meletakkan tumit tangan di sisi paling atas batang kemudi. Badan harus tetap menempel pada sandaran bangku dan tidak bergerak maju. Kalau masih maju, artinya kamu harus lebih menegakkan sandaran atau memajukan kursi sopir.

4. Pegang Setir dengan Benar

Usahakan tidak memegang setir dengan posisi menggenggam atau seperti tangan mengepal. Buka jari jempol ke arah atas setir. Selain membuat kamu merasa rileks, ini juga membuat lebih mudah saat memutar setir dan mengurangi risiko cidera saat setir berputar sendiri.

5. Leluasa Melakukan Manuver pada Setir

Setelah itu, cobalah untuk memutar setir ke kanan dan ke kiri. Apakah kemudi dapat bergerak optimal tanpa membuat tangan kamu kesulitan? Cobalah untuk mengoperasikan tuas transmisi dan tuas rem parkir.  Adakah kesulitan seperti terlalu jauh saat digapai?

Jika ya, berarti kamu harus mengulang semua proses di atas sampai mendapatkan posisi memegang setir yang pas agar dapat mengendalikan mobil dengan sigap dan cekatan. Selain tentunya mengurangi potensi kelelahan akibat posisi mengemudi yang tidak pas dan kurang ergonomis.

Automotive

Bijaksana Mengemudi Mobil Berukuran Besar, Pahami Karakter Kendaraan dan Kendalikan Emosi di Jalan

Submitted byadminConnect onWed, 07/26/2023 - 14:55

Mobil besar atau bongsor cukup disukai oleh pengendara, seperti SUV karena tampilannya yang berwibawa dan bertenaga besar. Masalahnya, ada pengemudi yang kurang hati-hati ketika mengemudikan mobil jenis ini lantaran postur tubuh yang besar membuat mereka merasa superior.

Padahal kamu justru harus lebih waspada karena tubuh yang besar membatasi untuk mengecek kondisi sekitar mobil dan tenaga besar akan membuat kamu terlena. Dikutip dari inews.id, ada sejumlah hal harus diperhatikan ketika mengemudi mobil jenis ini supaya aman di jalan.

1. Bijaksana Ketika Mengemudi

Kendaraan jenis ini, terutama yang bermesin diesel modern, sangat bertenaga sehingga begitu menggoda untuk dipacu. Padahal jalan merupakan sarana publik dan kamu wajib mematuhi aturan lalu lintas seperti batas kecepatan maksimal. Perhatikan situasi dan jangan memacu mobil di jalan yang ramai atau sempit.

2. Kendalikan Emosi di Jalan

Karena mengemudikan mobil besar, kamu malah jadi mudah terprovokasi oleh manuver driver lain. Seperti saat ada mobil lain masuk jalur dan segera ditutup karena merasa mobil kamu lebih besar dan bertenaga. Tidak perlu melakukan tindakan emosional yang dapat memicu pertikaian dan kecelakaan.

3. Butuh Ruang Lebih untuk Bermanuver 

Mobil dengan dimensi besar menuntut ruang lebih ketika manuver, seperti parkir atau balik arah. Termasuk membatasi daya pandang keluar sehingga membuat kamu harus ekstra waspada dan tidak bisa sembarangan manuver. Keterbatasan visibilitas juga meningkatkan blind spot sehingga dilarang pindah lajur seenaknya.

4. Pelajari Karakter Kendaraan 

Pahami karakter mobil bongsor yang dibawa, mulai dari performa hingga pengendaliannya. Lonjakan tenaga yang besar dan tiba-tiba bisa menyulitkan jika gagal dikendalikan. Termasuk memahami fitur, dimensi, dan hal lain ketika mengemudi, sehingga bisa lebih memahami cara mengemudikannya dengan bijak.

5. Hati-hati Jarak Pengereman

Urusan akselerasi, mobil besar dengan mesin powerful bukan perkara sulit. Namun, mobil besar membutuhkan jarak pengereman yang lebih jauh, apalagi saat hujan atau jalanan basah. Oleh sebab itu, jangan melakukan pengereman mendadak yang bisa membahayakan.

6. Pastikan Parkir di Lokasi yang Aman

Karena ukuran mobil besar, berhenti di pinggir jalan dapat mengganggu kelancaran lalulintas. Apalagi kalau sampai bodi mobil masih berada di badan jalan yang dapat mengganggu kelancaran dan berisiko kena tabrak dari belakang. Lebih baik manfaatkan area parkir seperti pom bensin atau mini market yang relatif aman.

7. Manfaatkan Fitur Safety Kendaraan

Ada banyak fitur yang dapat membantu kamu ketika mengemudi di jalan, termasuk untuk mobil bongsor. Seperti kamera mundur yang membantu memantau kondisi di belakang mobil saat parkir atau mundur. Fitur Blind Spot Monitor membantu dalam memantau blind spot mobil dengan memberikan peringatan.

Termasuk fitur canggih Toyota Safety Sense yang dapat membantu dalam menjaga kewaspadaan pengemudi dan memberikan bantuan dalam kondisi darurat. Fitur Hill Start Assist membantu ketika harus start dari kondisi menanjak dan Vehicle Stability Control menjaga stabilitas mobil waktu manuver cepat.

8. Tingkatkan Skill Mengemudi

Sebaiknya kamu sering berlatih kemampuan hard skill dan soft skill ketika mengemudi mobil. Hard skill adalah ilmu bagaimana mengenal, memahami, dan mengoperasikan kendaraan dengan benar, di mana soft skill adalah ilmu dalam menerapkan perilaku, etika, dan kebiasaan yang aman di jalan raya.

9. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima 

Kamu pasti tidak mau ketika menghentikan laju mobil tidak berhasil karena rem blong. Atau wiper dan AC mati serta mobil sulit dikendalikan saat melintasi jalan basah. Permasalahan tersebut bisa mengakibatkan kecelakaan. Solusinya mudah, yaitu servis berkala di bengkel resmi Toyota.

Tips

Mulai dari Rp 350 Jutaan, Inilah Daftar Harga All-New Yaris Cross yang Sangat Kompetitif

Submitted byadminConnect onFri, 07/07/2023 - 07:17

All-New Yaris Cross untuk pasar Indonesia memiliki 6 pilihan tipe. Mulai dari tipe 1.5 G M/T, 1.5 G CVT, 1.5 S CVT, 1.5 S CVT with GR Parts Aero Package, bersama dengan varian Hybrid EV yakni 1.5 S HV CVT dan 1.5 S HV CVT with GR Parts Aero Package sebagai flagship model.

Urban SUV ini memiliki pilihan 7 warna mono-tone serta 3 warna dual tone yang bisa dipilih sesuai dengan selera pelanggan. Selain itu, beberapa tipe juga memperoleh sematan GR Aero Package yang membuatnya tampil outstanding karena lebih sporty dan dinamis dari sisi styling.

All-New Yaris Cross membawa konsep “Solid & Dynamic” bermodalkan tampilan outstanding berkarakter khas SUV Toyota modern dipadukan dengan kabin kompak yang memaksimalkan volume interior. Eksteriornya menampilkan voluminous body dengan garis-garis karakter khas mengekspresikan penampilan yang solid dan tangguh.

Di dalam, Medium SUV 5-seater ini mampu mengakomodir berbagai kebutuhan pengemudi dengan tetap memberikan kenyamanan maksimal kepada penumpang. Keinginan menghadirkan ever-better cars terwujud dalam kemasan yang up-to-date dan advance, serta pilihan varian yang lengkap dan harga kompetitif.

Dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy dalam berkontribusi menekan emisi karbon, All-New Yaris Cross dilengkapi pilihan hybrid engine 2NR-VEX dengan kapasitas 1.500 cc 4 silinder bertenaga 67 kW pada engine dan 59 kW pada motor listrik dengan torsi 121 Nm pada engine dan 141 Nm pada motor listrik.

Tersedia pilihan mesin Gasoline yang menggunakan engine ikonik dan sudah terbukti keandalannya yaitu 2NR-VE 1.500 cc 4 silinder Dual VVT-i bertenaga 78 kW dan torsi 138 Nm. Terdapat pilihan transmisi manual 5-speed dan CVT dengan performance response memadai dan hemat bahan bakar.

Seluruh tipe Urban SUV ini dilengkapi dengan Electric Parking Brake (EPB) with Auto Brake Hold, 6-airbags, rem ABS+EBD+BA, Parking Sensor, Emergency Stop Signal, Hill Start Assist (HSA), Vehicle Stability Control (VSC), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Blind Spot Monitor (BSM), hingga Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di dalam glove box. Sementara itu, fitur Panoramic View Monitor juga hadir untuk memberikan kemudahan ketika manuver parkir di area terbatas.

Teknologi canggih Toyota Safety Sense (TSS) hadir dengan fitur Cruise Control (ACC), Pre-collision Warning & Pre-collision Braking (PCWPCB), Automatic High Beam (AHB), Lane Departure Warning (LDP), Lane Departure Prevention (LDP), Lane Keeping Control (LKC), Pedal Misoperation Control (PMC), dan Front Departure Alert (FDA).

Terkoneksinya mobil lewat T Intouch menjamin pelanggan All-New Yaris Cross dapat selalu terhubung kepada layanan kepemilikan berbasis digital lewat aplikasi mTOYOTA dengan layanan Safety & Convenience dan Peace of Mind yang terdiri atas E-Care (Maintenance), Inquiry & Support Center, Trip Driving Update, dan Road Assistance.

Daftar Harga All-New Yaris Cross

Berikut daftar harga All-New Yaris Cross yang dapat kamu lihat di website Toyota Indonesia. Harga OTR DKI Jakarta dan dapat berubah tanpa pemberitahuan lebih dahulu.

All New Yaris Cross 1.5 G M/TRp. 351.000.000
All New Yaris Cross 1.5 G CVTRp. 364.000.000
All New Yaris Cross 1.5 S CVTRp. 407.700.000
All New Yaris Cross 1.5 S CVT with GR Parts Aero PackageRp. 417.000.000
All New Yaris Cross 1.5 S HV CVRp. 440.600.000
All New Yaris Cross 1.5 S HV CVT GR Parts Aero PackageRp. 449.950.000

 

Automotive
Next

Back to top