Rawat Seat Belt Untuk Jaga Kondisinya, Hindari Beberapa Hal Supaya Seat Belt Tidak Rusak

Submitted byadminConnect onFri, 06/30/2023 - 10:36

Sabuk pengaman atau seat belt diatur dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 106 ayat 6 tertulis, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.

Meskipun low maintenance, namun kamu tetap harus menjaga kondisi seat belt atau safety belt atau sabuk keamanan atau sabuk keselamatan. Khususnya diyakini seat belt punya peran yang sangat efektif dalam menekan risiko cidera parah saat kecelakaan.

Tips Membersihkan Seat Belt Mobil

Sabuk pengaman dibuat dengan bahan khusus yang dapat bekerja di kondisi darurat dengan cepat dan aman. Perawatannya tidak sulit dan bisa dikerjakan sembari membersihkan mobil.

1. Bersihkan dengan kain mikrofiber yang bersih dan kering untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

2. Jangan menggunakan alat pembersih yang keras atau tajam karena akan merusak bahan sabuk pengaman.

3. Hindari bahan kimia pembersih deterjen karena berpotensi merusak sabuk pengaman.

4. Bersihkan pula bagian buckle atau gesper agar terhindar dari macet saat ingin digunakan.

5. Setelah itu, lanjut ke beberapa komponen logam, seperti bagian pengunci maupun pengaitnya (latch).

6. Pastikan terdengar bunyi klik yang keras sebagai tanda seat belt telah berfungsi dengan baik.

7. Bersihkan dengan kain mikrofiber sehingga tidak ada noda menempel, khususnya noda air untuk mengurangi risiko berkarat.

Dilarang Membuka Mekanisme Seat Belt Mobil

Jangan pernah membuka mekanisme sabuk pengaman yang ada di dalam buckel dan yang menyatu dengan pengait serta mekanisme yang masuk ke dalam pilar B. Terlihat sederhana, tetapi ada mekanisme pretensioner dan force limiter yang akan bermasalah jika kamu bongkar pasang sendiri.

Tips Cegah Seat Belt Rusak

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kondisi seat belt.

1. Hindarkan seat belt dari benda tajam seperti pisau dan gunting yang bisa menyobek sabuk.

2. jangan sampai kena api yang bisa mengubah permukaan sabuk dan membuatnya tidak bekerja optimal.

3. Ingatkan anak untuk tidak bermain dengan seat belt, terutama di mekanisme gesper yang memiliki sistem pengunci.

4. Hindari memasang aksesoris pada sabuk pengaman yang justru akan menghalangi fungsinya saat kecelakaan.

Ganti Seat Belt

Sabuk pengaman terbuat dari webbing (bahan tenun yang kuat), jika mengeras bisa saja retak atau robek. Atau kalau terlihat tanda-tanda benangnya terkelupas, terkena sayatan, sebaiknya segera diganti.

Jangan pakai safety belt copotan lantaran bisa saja bekas dari mobil yang pernah kecelakaan dan dari sisi keamanan tidak terjamin. Paling aman, bawa mobil ke bengkel resmi Toyota untuk servis berkala karena saat itu seat belt juga akan dicek oleh teknisi.

Tips

Belajar Istilah Force Limiter dan Pretensioner pada Seatbelt, Pastikan Selalu Dipakai

Submitted byadminConnect onFri, 06/30/2023 - 10:31

Kamu pasti sudah tidak asing jika mendengar istilah force limiter dan pretensioner pada sabuk keselamatan atau sabuk pengaman mobil atau seat belt atau safety belt. Umumnya, kedua teknologi tersebut sudah menjadi fitur safety bawaan mobil Toyota terbaru.

Pemakaian sabuk pengaman sudah diatur dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 106 ayat 6 tertulis, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.

Pretensioner berfungsi untuk memastikan seat belt yang digunakan efektif menahan badan dari pengemudi maupun penumpang saat terjadinya tabrakan fatal. Pretensioner memiliki sensor yang sama dengan airbag. Saat airbag mengembang, maka dalam waktu bersamaan seatbelt akan langsung mengencang.

Sehingga, ketika sabuk mengencang, posisi tubuh tetap berada di bangku dan tidak terlempar kemana-mana. bahkan dalam beberapa kasus, karena tidak pakai safety belt, penumpang menghantam kaca hingga pecah dan terlempar keluar mobil.

Force limiter bekerja setelah pretensioner bekerja sebagai pembatas kekuatan seat belt dalam mengendalikan beban tubuh pengemudi dan penumpang. Ketika kecelakaan frontal, sebelum airbag mengembang, pretesioner akan menarik safety belt sekitar 15 cm. Setelah itu, force limiter akan memajukan sekitar seatbelt 20 cm bersamaan airbag mengembang.

Force limiter akan mengulur kekencangan seat belt sehingga dada tidak terlalu sesak. Ini diterapkan untuk meminimalisir benturan ke dada yang krusial pada tubuh manusia. Pretensioner dan force limiter dikombinasikan agar kerja sabuk pengaman lebih efektif. Tidak semua kendaraan dilengkapi kedua fitur tersebut dan silakan merujuk ke owner manual untuk detailnya.

Automotive

Fakta Perluasan Jaminan Asuransi Mobil Dapat Menanggung Kerugian Pihak Ketiga Akibat Kecelakaan

Submitted byadminConnect onMon, 06/12/2023 - 06:11

Jika asuransi kendaraan kamu dilengkapi dengan perluasan jaminan Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga (TJH III), maka urusan ganti rugi tidak perlu dikhawatirkan. Dilansir dari Astrafinancial.co.id, asuransi tidak hanya mengganti kerugian kamu, tetapi juga kerugian yang diderita pihak lain sebagai akibat dari kerugian kamu, dalam hal ini tertanggung sebabkan.

Apa Saja yang Ditanggung oleh TJH III?

Aturan TJH III ada dalam Pasal 2 Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). TJH III yang ditanggung pihak asuransi meliputi kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang secara langsung disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terperosok. Selain itu, kebakaran yang disebabkan kendaran lain yang berdekatan.

Tidak hanya kerugian fisik kendaraan, TJH III juga menanggung biaya pengobatan, cidera badan, atau kematian yang ditimbulkan tertanggung. Misalnya, ketika mengemudikan mobil di jalan dan kamu tidak sengaja menabrak pengendara motor hingga dia terluka. Maka biaya pengobatan si pengendara motor itu juga akan ditanggung pihak asuransi.

Lainnya, adalah penggantian kerusakan atas aset pihak ketiga, di luar aset kamu sebagai pemegang polis asuransi. Ketika dalam kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain, bahkan aset tidak bergerak pihak ketiga seperti tiang listrik atau pagar rumah, biaya perbaikan pihak ketiga tersebut akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Nilai atau besaran tanggungan, baik fisik kendaraan maupun biaya pengobatannya ini sebesar harga pertanggungan untuk Jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga sebagaimana yang dicantumkan dalam Polis.

Jenis Perluasan Jaminan Asuransi Mobil

Perluasan jaminan Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga (TJH III) merupakan manfaat tambahan di luar pertanggungan dari Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). Dikutip dari Roojai.co.id, pertanggungan asuransi kendaraan dapat diperluas dengan risiko-risiko berikut:

1. Banjir

Bagi kamu yang tinggal di daerah rawan banjir, penting untuk memperluas asuransi mobil dengan fitur tambahan ini. Dengan begitu kamu akan merasa tenang saat musim hujan tiba. Namun begitu, jangan paksakan melewati jalan banjir karena dapat menggugurkan klaim asuransi mobil jika mogok.

2. Bencana Alam

Bencana alam merupakan kejadian yang tidak terduga. Dampak kerusakan yang timbul akibat gempa bumi sangat besar, misalnya mobil kamu tertimpa pohon besar. Diperlukan perluasan asuransi mobil untuk menjamin kerusakan yang ada. Perluasan lain adalah kerusakan akibat tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.

3. Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga

Penting untuk mengemudi mobil secara hati-hati agar tidak membahayakan kendaraan dan orang di sekitar. Di sinilah fungsi perluasan jaminan asuransi ini karena risiko kerusakaan dan kecelakaan fisik pihak ketiga di luar mobil kamu dapat diganti oleh asuransi.

4. Kecelakaan Diri Pengemudi dan Penumpang

Fungsi dari perluasan asuransi ini adalah saat terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pengemudi dan penumpang mobil kamu cidera. Asuransi ini akan bekerja untuk menanggung biaya pengobatan yang muncul seperti risiko cacat, atau kehilangan anggota tubuh.

5. Asuransi Akibat Kerusuhan

Saat mengemudi di jalan, tiba-tiba kamu terjebak kerusuhan seperti demo yang berujung rusuh. Pada saat itu, mobil kamu terkena lemparan batu atau benda-benda keras lainnya yang mengakibatkan kerusakan. Kalau sudah begini pasti urusannya bisa repot. Di sini diperlukan perluasan asuransi mobil sebagai jaminan akibat kerusuhan dan huru-hara.

Automotive

Kendaraan Belum Uji Emisi Gas Buang Siap-siap Kena Denda Pajak dan Tarif Parkir Lebih Mahal di Jakarta

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 07:35

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan merilis kebijakan bagi seluruh kendaraan bermotor di Jakarta agar memenuhi ambang batas emisi gas buang untuk memperbaiki kualitas udara. Dikurasi dari Kompas.com, di antaranya adalah pengenaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bagi kendaraan yang belum melakukan uji emisi.

Kendaraan bermotor di Jakarta yang berusia di atas 3 tahun diwajibkan setiap tahun untuk melakukan uji emisi. Pengenaan koefisien denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), sesuai dengan PP 22/2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Nantinya, denda pajak ini akan menyasar pemilik kendaraan yang ketika membayar PKB belum melakukan uji emisi gas buang. Artinya, setiap kali membayar PKB, kendaraan yang belum melakukan uji emisi akan mendapatkan sanksi berupa denda koefisien dari nilai pajak yang harus dibayarkan.

Besaran koefisien denda pajak akan didorong perumusannya oleh KLHK dan Kementerian Dalam Negeri dan akan berlaku nasional. Sebagai langkah sosialisasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar Uji Emisi Akbar (UEA) 2023 secara gratis di Parkir Utara Taman Margasatwa Ragunan dan daerah penyangga Ibukota pada Senin (5/6/2023).

Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan HUT Kota Jakarta ke-496 Tahun dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan UEA 2023 ini menjadi titik awal penerapan tiga kebijakan untuk memperbaiki kualitas udara, yaitu sosialiasi penaatan hukum, disinsentif parkir, dan pengenaan denda PKB.

Bayar Tarif Parkir Lebih Mahal

Masih dikurasi dari Kompas.com, para pengguna kendaraan di Jakarta akan membayar tarif parkir lebih mahal dari sebelumnya apabila belum melakukan uji emisi gas buang. Saat ini lokasi parkir yang sudah menerapkan disinsentif parkir sebanyak 11 lokasi dan akan bertambah secara bertahap di semua kantor Samsat, GOR, dan RSUD.

Ketentuan tarif parkir lebih mahal ini diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Disebutkan bahwa pemilik kendaraan yang belum atau tidak melakukan uji emisi bakal mendapat disinsentif berupa tarif parkir lebih mahal di beberapa lokasi di Jakarta.

Mobil yang lulus uji emisi dikenakan tarif parkir normal berlaku progresif, yakni Rp 5.000 per jam pada lokasi parkir di luar ruang milik jalan. Bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi dikenakan tarif parkir tertinggi Rp 7.500 per jam yang juga berlaku progresif. Pada tahap awal, rencana ini akan diterapkan di lokasi parkir yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

Automotive

Tips Pindah Lajur di Jalan yang Aman Untuk Pengemudi Pemula, Waspada Kendaraan dari Belakang

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 07:32

Bagi sebagian pengemudi pemula, pindah lajur di jalan merupakan momen yang menakutkan. Pasalnya, pindah lajur jalan tidak bisa dilakukan sembarangan karena berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu-lintas. Supaya tidak salah, berikut tahapan pindah lajur yang tepat dikutip dari Liputan6.com.

1. Marka Jalan Aman Untuk Pindah Lajur

Kamu harus memastikan bahwa marka jalan sudah sesuai atau mengizinkan untuk pindah lajur. Bila marka jalan dalam bentuk garis-garis putus, berarti mobil boleh pindah lajur. Sayangnya, langkah pertama ini seringkali diabaikan oleh pengemudi. Padahal marka jalan dibuat untuk menjaga keamanan berkendara semua orang.

2. Nyalakan Lampu Sein Sesuai Arah yang Dituju

Menyalakan lampu sein sekitar 30-50 meter sebelum kamu pindah lajur juga wajib dilakukan. Jangan menyalakan lampu sein tiba-tiba ketika akan manuver karena pengemudi lain tidak siap. Meskipun begitu, setelah menyalakan lampu sein bukan berarti kamu mempunyai hak untuk langsung pindah lajur tanpa memperhatikan kondisi sekitar.

3. Perhatikan Kondisi Lewat Kaca Spion

Waktu menyalakan lampu sein, kamu tetap harus memperhatikan hak kendaraan yang ada di lajur yang ingin dituju. Boleh atau tidak, tergantung dari kendaraan dari belakang di lajur tersebut. Sembari lampu sein menyala, perhatikan kondisi sekitar melalui spion samping dan dibantu oleh spion tengah.

Terdapat formula mudah untuk mengetahui jarak kendaraan di belakang berdasarkan visibilitas di spion. Jika mobil terlihat sepenuhnya dengan ukuran kecil di dalam spion, berarti jaraknya aman. Namun kalau hanya terlihat sebagian, berarti jaraknya sudah terlalu dekat. Jangan pindah lajur kalau kecepatan mobil di belakang jauh lebih kencang.

4. Jangan Lupa Prosedur Shoulder Check

Ini merupakan tindakan sederhana yang dapat meningkatkan keamanan ketika hendak berpindah lajur. Kamu bisa menengok ke arah samping untuk memastikan kondisi jalan di lajur yang mau dimasuki. Langkah ini untuk melengkapi proses pemeriksaan kondisi sekitar sudah aman.

Pasalnya, kaca spion tetap memiliki area buta atau blind spot dan dapat diatasi dengan shoulder check. Proses pemeriksaan kondisi sekitar perlu kehati-hatian namun cepat, sambil tetap memperhatikan jalan di depan. Pegang kemudi dengan kuat dan stabil agar mobil tidak bergerak keluar lajur saat kamu sibuk mengecek.

5. Tentukan Waktu yang Tepat

Apakah mobil di belakang kamu mengizinkan untuk berpindah lajur? Jika tidak, tunggu sampai mobil itu melewati kamu. Hati-hati, jangan memaksakan masuk ke celah sempit antara 2 kendaraan karena jika ada kondisi darurat akan memicu kecelakaan.

Atau dalam kasus tertentu, kamu perlu menambah kecepatan agar dapat pindah lajur karena mobil di samping tidak mau beranjak dari posisinya. Jika semua kondisi sudah aman, silakan pindah lajur dengan manuver yang tenang. Jangan bergerak agresif yang akan membuat pengguna jalan lain bingung.

Tips

Solusi Lulus Uji Emisi Gas Buang, Servis Berkala Juga Memiliki Banyak Manfaat Lain Untuk Mobil

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:52

Buat kamu sebagai pemilik mobil yang sudah berusia tiga tahun di Jakarta, wajib melakukan uji emisi gas buang. Bakal ada denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bagi kendaraan yang belum uji emisi. Artinya, setiap kali membayar PKB, kendaraan yang belum melakukan uji emisi akan mendapatkan sanksi berupa denda koefisien dari nilai PKB.

Selain itu, para pengguna kendaraan di Jakarta akan membayar tarif parkir lebih mahal dari sebelumnya apabila belum melakukan uji emisi gas buang. Saat ini lokasi parkir yang sudah menerapkan disinsentif parkir sebanyak 11 lokasi dan akan bertambah secara bertahap di semua kantor Samsat, GOR, dan RSUD.

Solusi Mudah Lulus Uji Emisi Gas Buang

Servis berkala di bengkel resmi Toyota merupakan solusi paling mudah supaya bisa lulus dari kewajiban uji emisi gas buang kendaraan bermotor. Karena servis berkala adalah jawaban paling tepat untuk mengembalikan kondisi mesin kembali prima yang diperkuat oleh lulus uji emisi yang dapat dilakukan di bengkel resmi Toyota.

Bengkel resmi Toyota menjalankan prosedur uji emisi gas buang untuk memastikan mesin dalam kondisi prima ketika servis berkala. Jika terdeteksi ada masalah yang ditandai oleh hasil uji emisi yang belum pas, maka teknisi bengkel resmi Toyota akan mencari sumber masalah dan memperbaikinya hingga lulus uji emisi.

Keuntungan Lain Servis Berkala

Dengan begitu, mobil Toyota kamu bisa lolos uji emisi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, dilakukan penggantian oli mesin yang bertugas sebagai pelumas, pendingin, pencegah keausan komponen, serta membilas kotoran di ruang mesin.

Di lain pihak, senyawa kimia dalam oli mesin akan berubah karena telah bekerja keras dalam rentang waktu tersebut. Dengan begitu beratnya kerja oli mesin, bisa dibayangkan jika kamu tidak sempat ganti oli. Padahal, mobil mengalami kondisi ekstrem secara terus menerus seperti terjebak macet sepanjang jalan.

Toyota merekomendasikan untuk ganti oli mesin setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Dengan begitu kondisi oli selalu terjaga prima untuk menjaga kualitas komponen mesin. Lebih mudah, lakukan ganti oli mesin sesuai jadwal servis berkala.

Saat servis rutin juga dilakukan pengecekan pada komponen mobil, di mana kamu bisa menyampaikan keluhan yang dirasakan pada service advisor yang bertugas. Seperti melakukan pengecekan keselarasan roda alias spooring dan balancing, serta memeriksa kondisi kaki-kaki mobil dari risiko kerusakan, termasuk pula kondisi ban.

Ketika servis berkala dilakukan penggantian komponen yang sudah habis masa pakainya untuk menjaga supaya seluruh onderdil kendaraan selalu dalam kondisi fit. Jika terdeteksi ada komponen mobil yang rusak, maka dilakukan penggantian dengan komponen asli yang baru.

Kamu tidak perlu ragu karena seluruh onderdil yang dijual oleh bengkel resmi Toyota dijamin keasliannya dan memiliki kualitas standard Toyota. Untuk memberi rasa tenang, seluruh komponen pengganti yang dipasang oleh bengkel resmi Toyota dilengkapi jaminan garansi 1 tahun atau 20.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.

Dari keuntungan yang diperoleh, dapat dilihat bahwa manfaat servis berkala tidak sekadar supaya lulus uji emisi gas buang. Servis berkala begitu penting untuk menjaga kondisi mobil supaya tetap prima dan memberikan peace of mind. Melihat pentingnya servis berkala, pastikan untuk melakukannya di bengkel resmi Toyota secara rutin.

Automotive

Tips Mudah Lulus Uji Emisi Gas Buang, Tidak Perlu Repot, Servis Berkala Solusinya

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:50

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan merilis kebijakan bagi seluruh kendaraan bermotor di Jakarta agar memenuhi ambang batas emisi gas buang untuk memperbaiki kualitas udara. Di antaranya adalah pengenaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bagi kendaraan yang belum melakukan uji emisi.

Nantinya, denda pajak ini akan menyasar pemilik kendaraan yang ketika membayar PKB belum melakukan uji emisi gas buang. Artinya, setiap kali membayar PKB, kendaraan yang belum melakukan uji emisi akan mendapatkan sanksi berupa denda koefisien dari nilai pajak yang harus dibayarkan.

Kendaraan bermotor di Jakarta yang berusia di atas 3 tahun diwajibkan setiap tahun untuk melakukan uji emisi. Pengenaan koefisien denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), sesuai dengan PP 22/2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Oleh sebab itu, lakukan uji emisi gas buang supaya kondisi mesin mobil kamu selalu prima dan tidak terkena denda PKB atau sanksi lainnya. Sebagai catatan, parameter ambang batas emisi gas buang di Indonesia berpatokan pada parameter karbon monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.

Parameter ini sesuai dengan Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama untuk mobil mesin bensin produksi di atas 2007. Supaya lulus uji emisi, ada tips yang bisa kamu lakukan.

1. Pastikan saluran intake dan filter udara dalam keadaan bersih, karena akan berpengaruh pada angka HC. Jika bagian tersebut kotor bisa menghambat aliran udara masuk ke ruang bakar mesin. Angka HC bisa semakin tinggi karena pasokan udara yang kurang saat proses pembakaran.

2. Kamu juga wajib memperhatikan kondisi koil dan busi agar tetap bagus sehingga pembakaran tetap terjaga prima. Pembakaran yang sempurna bisa menekan angka CO karena minimnya endapan karbon di ruang bakar dari sisa pembakaran tidak sempurna.

3. Pastikan juga mesin mobil bisa bekerja dalam suhu optimal saat uji emisi, seperti mengecek sistem pendingin mesin, kualitas oli mesin, serta packing mesin. Kalau ada kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO, atau oli yang jelek bisa membebani kerja mesin sehingga emisi gas buang lebih besar.

4. Tidak luput dari perhatian adalah sensor oksigen dan komponen catalytic converter di bagian knalpot harus dalam kondisi bersih dan tidak rusak. Sensor oksigen mendeteksi asupan udara yang diperlukan saat proses pembakaran agar angka Air Fuel Ratio (AFR) tepat.

5. Untuk mobil bermesin diesel, cek kondisi injektor bahan bakar yang bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Injektor dapat tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terbawa dari solar. Injektor yang tersumbat mengakibatkan konsumsi BBM semakin boros dan membuat emisi gas buangnya menjadi buruk.

6. Penggunaan bahan bakar yang tepat membuat pembakaran di dalam mesin menjadi sempurna, termasuk jadi penentu kualitas emisi gas buang yang dihasilkan. Hindari mengganti-ganti jenis BBM dengan oktan yang berbeda-beda karena dapat mempengaruhi kesehatan mesin sehingga bermasalah dengan emisi gas buang.

7. Memodifikasi mesin mobil agar menjadi lebih bertenaga tidak disarankan karena dapat memengaruhi hasil uji emisi gas buang. Hal ini disebabkan modifikasi tersebut dapat mengubah pembakaran yang sudah sesuai standar pabrikan sehingga emisi gas buangnya tinggi.

Cara yang Lebih Mudah dan Nyaman

Langkah-langkah di atas cukup merepotkan, apalagi kalau kamu tidak memiliki skill yang memadai dan perlengkapan bengkel yang tepat. Silakan datang ke bengkel resmi Toyota untuk servis berkala karena seluruh bagian di atas turut diperiksa. Termasuk tersedia fasilitas uji emisi sehingga dapat dipastikan emisi gas buang mobil kamu sudah sesuai aturan.

Automotive

Dampak Buruk Tidak Ganti Oli Mesin Secara Berkala, Mesin Mobil Jarang Dipakai Tetap Harus Ganti Oli

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:48

Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring bertambahnya jam operasi mesin, apalagi saat sering menghadapi kondisi berat seperti macet. Berdiam di rumah sekalipun tidak berarti aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang mampu meicu karat.

Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan saat mesin beroperasi akan meningkat dan meninggalkan banyak residu. Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin, selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang.

Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin. di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat. Oleh sebab itu, kamu wajib mengganti filter oli dalam jangka waktu tertentu yang bisa dilakukan ketika servis berkala.

Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Padahal, suhu mesin terlalu tinggi akan membuatnya kesulitan beroperasi dengan baik. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.

Tetapi, membiarkan oli mesin tidak diganti dengan alasan mobil tidak pernah dipakai juga tidak tepat. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan terkait proses oksidasi yang secara alami terjadi. Kandungan air sebagai akibat dari oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin. Akhirnya, mesin mobil rusak akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin.

Selanjutnya, ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli mesin. Jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam radar pengawasan, minimal menggantinya ketika servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, di bengkel resmi Toyota. Selain kualitasnya terjamin dan sesuai spesifikasi mesin, oli yang dipakai juga dijamin asli produk TMO.

Automotive

Fungsi Penting Oli Mesin, Tidak Hanya Sebagai Pelumas dan Wajib Diganti Saat Servis Berkala

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:47

Toyota merekomendasikan untuk ganti oli mesin setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, sehingga terjaga prima untuk menjaga kualitas komponen mesin. Mengapa oli mesin memegang peran sangat penting pada sebuah kendaraan?

Hal utama yang wajib kamu ketahui adalah mengenai fungsi dasar dari oli mesin. Sayangnya, sebagian pemilik mobil belum paham tugas oli mesin, bahkan tidak tahu jadwal penggantiannya sehinga oli mesin rusak atau habis. Akibatnya, komponen mesin rusak sehingga wajib turun mesin.

Kalaupun tahu, paling sekadar sebagai pelumas antar komponen mesin yang bergerak sehingga dapat bekerja optimal sepanjang waktu. Padahal, pelumas bertugas pula dalam melindungi komponen mesin yang saling bergesekan tersebut supaya tidak cepat aus, tahan lama, dan tidak turun performanya.

Saat bekerja, oli melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring. Kotoran ini timbul dari debu yang masuk melalui celah seal dan akibat gesekan antar komponen mesin berupa serpihan logam halus. Itulah mengapa filter oli mesin harus diganti sesuai rekomendasi Toyota untuk menjaga kinerjanya agar tetap optimal.

Pelumas juga membantu mendinginkan mesin, di mana panas yang timbul dari gesekan antar komponen mesin akan diteruskan oleh oli ke dinding blok mesin dan selanjutnya dilepaskan keluar. Secara khusus, melepaskan hawa panas merupakan tugas radiator. Jadi, oli mesin membantu tugas radiator dalam mendinginkan mesin.

Yang tidak kalah penting, senyawa kimia yang terdapat di dalam oli mesin akan mencegah terjadinya karat pada komponen dalam mesin mobil dan menjaganya tetap sehat. Benefit dari fungsi oli mesin di atas, usia komponen mesin akan semakin panjang karena kondisinya selalu prima.

Selain menjaga performa mesin, kemampuan ini membantu kamu dalam menekan biaya perawatan. Terkait performa, penggunaan oli mesin yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan akan menjaga performa terbaik mesin karena minimnya kerugian mekanis di dalam mesin.

Imbas positif lainnya, konsumsi bensin dapat ditekan karena gesekan dalam mesin berkurang dan kamu tidak perlu memaksakan diri saat menekan pedal gas. Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam pengawasan kamu, minimal dengan menggantinya rutin saat servis berkala.

Automotive

Pelek Mobil Rusak, Jangan Ganti dengan Pelek Rekondisi, Ini Risikonya

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:44

Pelek mobil bisa rusak karena pemakaian, misalnya menabrak lubang jalan sehingga retak bahkan pecah. Toyota merekomendasikan untuk mengganti dengan pelek baru yang bisa dipesan di bengkel resmi Toyota. Pelek tersebut dipastikan produk asli yang berkualitas dan bergaransi.

Sebaiknya hindari membeli pelek bekas yang kamu tidak tahu kualitasnya. Ketika tidak hati-hati, kamu bisa mendapatkan pelek rekondisi, yaitu pelek rusak yang diperbaiki untuk mengembalikan kondisinya. Memang terlihat seperti baru, namun kamu tidak tahu riwayat pelek tersebut.

Alasan Pelek Rekondisi Berbahaya

Pelek rekondisi bisa berbahaya jika digunakan. Pertama, pelek yang sudah pernah dipakai pasti lubang bautnya agak longgar karena pemakaian dan pihak yang melakukan rekondisi akan menambah ‘daging’ pelek yang dibuat seperti baru. Sehingga, ketika mobil bergerak, bekas ‘tambalan’ itu berisiko rusak dan oblak.

Selain lubang baut sudah longgar, retak rambut atau halus karena bekas pemakaian pada pelek rekondisi akan diperbaiki supaya tampak mulus kembali. Ketika terkena gaya sentrifugal saat pelek berputar, retak rambut di pelek perlahan akan rusak kembali.

Yang tadinya sekadar retak rambut, malah menjadi retak sungguhan dan akhirnya pelek pecah saat berkendara di jalan. Pelek pecah diakibatkan oleh retakan yang menerima gaya dan beban akibat pergerakan kendaraan terus menerus. Begitu mobil menghantam lubang, risiko pelek pecah semakin besar.

Sementara pelek yang permukaanya sudah tidak rata lagi alias peyang, bisa mempengaruhi keseimbangan putaran pelek dan membuat mobil bergetar sehingga tidak nyaman. Bahkan dapat mengganggu pengendalian mobil kalau pelek yang peyang berada di depan dan bisa fatal akibatnya jika mobil tidak bisa dikontrol di kecepatan tinggi.

Automotive
PrevNext

Back to top