Solusi Lulus Uji Emisi Gas Buang, Servis Berkala Juga Memiliki Banyak Manfaat Lain Untuk Mobil

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:52

Buat kamu sebagai pemilik mobil yang sudah berusia tiga tahun di Jakarta, wajib melakukan uji emisi gas buang. Bakal ada denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bagi kendaraan yang belum uji emisi. Artinya, setiap kali membayar PKB, kendaraan yang belum melakukan uji emisi akan mendapatkan sanksi berupa denda koefisien dari nilai PKB.

Selain itu, para pengguna kendaraan di Jakarta akan membayar tarif parkir lebih mahal dari sebelumnya apabila belum melakukan uji emisi gas buang. Saat ini lokasi parkir yang sudah menerapkan disinsentif parkir sebanyak 11 lokasi dan akan bertambah secara bertahap di semua kantor Samsat, GOR, dan RSUD.

Solusi Mudah Lulus Uji Emisi Gas Buang

Servis berkala di bengkel resmi Toyota merupakan solusi paling mudah supaya bisa lulus dari kewajiban uji emisi gas buang kendaraan bermotor. Karena servis berkala adalah jawaban paling tepat untuk mengembalikan kondisi mesin kembali prima yang diperkuat oleh lulus uji emisi yang dapat dilakukan di bengkel resmi Toyota.

Bengkel resmi Toyota menjalankan prosedur uji emisi gas buang untuk memastikan mesin dalam kondisi prima ketika servis berkala. Jika terdeteksi ada masalah yang ditandai oleh hasil uji emisi yang belum pas, maka teknisi bengkel resmi Toyota akan mencari sumber masalah dan memperbaikinya hingga lulus uji emisi.

Keuntungan Lain Servis Berkala

Dengan begitu, mobil Toyota kamu bisa lolos uji emisi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, dilakukan penggantian oli mesin yang bertugas sebagai pelumas, pendingin, pencegah keausan komponen, serta membilas kotoran di ruang mesin.

Di lain pihak, senyawa kimia dalam oli mesin akan berubah karena telah bekerja keras dalam rentang waktu tersebut. Dengan begitu beratnya kerja oli mesin, bisa dibayangkan jika kamu tidak sempat ganti oli. Padahal, mobil mengalami kondisi ekstrem secara terus menerus seperti terjebak macet sepanjang jalan.

Toyota merekomendasikan untuk ganti oli mesin setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Dengan begitu kondisi oli selalu terjaga prima untuk menjaga kualitas komponen mesin. Lebih mudah, lakukan ganti oli mesin sesuai jadwal servis berkala.

Saat servis rutin juga dilakukan pengecekan pada komponen mobil, di mana kamu bisa menyampaikan keluhan yang dirasakan pada service advisor yang bertugas. Seperti melakukan pengecekan keselarasan roda alias spooring dan balancing, serta memeriksa kondisi kaki-kaki mobil dari risiko kerusakan, termasuk pula kondisi ban.

Ketika servis berkala dilakukan penggantian komponen yang sudah habis masa pakainya untuk menjaga supaya seluruh onderdil kendaraan selalu dalam kondisi fit. Jika terdeteksi ada komponen mobil yang rusak, maka dilakukan penggantian dengan komponen asli yang baru.

Kamu tidak perlu ragu karena seluruh onderdil yang dijual oleh bengkel resmi Toyota dijamin keasliannya dan memiliki kualitas standard Toyota. Untuk memberi rasa tenang, seluruh komponen pengganti yang dipasang oleh bengkel resmi Toyota dilengkapi jaminan garansi 1 tahun atau 20.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.

Dari keuntungan yang diperoleh, dapat dilihat bahwa manfaat servis berkala tidak sekadar supaya lulus uji emisi gas buang. Servis berkala begitu penting untuk menjaga kondisi mobil supaya tetap prima dan memberikan peace of mind. Melihat pentingnya servis berkala, pastikan untuk melakukannya di bengkel resmi Toyota secara rutin.

Automotive

Tips Mudah Lulus Uji Emisi Gas Buang, Tidak Perlu Repot, Servis Berkala Solusinya

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:50

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan merilis kebijakan bagi seluruh kendaraan bermotor di Jakarta agar memenuhi ambang batas emisi gas buang untuk memperbaiki kualitas udara. Di antaranya adalah pengenaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bagi kendaraan yang belum melakukan uji emisi.

Nantinya, denda pajak ini akan menyasar pemilik kendaraan yang ketika membayar PKB belum melakukan uji emisi gas buang. Artinya, setiap kali membayar PKB, kendaraan yang belum melakukan uji emisi akan mendapatkan sanksi berupa denda koefisien dari nilai pajak yang harus dibayarkan.

Kendaraan bermotor di Jakarta yang berusia di atas 3 tahun diwajibkan setiap tahun untuk melakukan uji emisi. Pengenaan koefisien denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), sesuai dengan PP 22/2021 tentang Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Oleh sebab itu, lakukan uji emisi gas buang supaya kondisi mesin mobil kamu selalu prima dan tidak terkena denda PKB atau sanksi lainnya. Sebagai catatan, parameter ambang batas emisi gas buang di Indonesia berpatokan pada parameter karbon monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol.

Parameter ini sesuai dengan Peraturan Menteri No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama untuk mobil mesin bensin produksi di atas 2007. Supaya lulus uji emisi, ada tips yang bisa kamu lakukan.

1. Pastikan saluran intake dan filter udara dalam keadaan bersih, karena akan berpengaruh pada angka HC. Jika bagian tersebut kotor bisa menghambat aliran udara masuk ke ruang bakar mesin. Angka HC bisa semakin tinggi karena pasokan udara yang kurang saat proses pembakaran.

2. Kamu juga wajib memperhatikan kondisi koil dan busi agar tetap bagus sehingga pembakaran tetap terjaga prima. Pembakaran yang sempurna bisa menekan angka CO karena minimnya endapan karbon di ruang bakar dari sisa pembakaran tidak sempurna.

3. Pastikan juga mesin mobil bisa bekerja dalam suhu optimal saat uji emisi, seperti mengecek sistem pendingin mesin, kualitas oli mesin, serta packing mesin. Kalau ada kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO, atau oli yang jelek bisa membebani kerja mesin sehingga emisi gas buang lebih besar.

4. Tidak luput dari perhatian adalah sensor oksigen dan komponen catalytic converter di bagian knalpot harus dalam kondisi bersih dan tidak rusak. Sensor oksigen mendeteksi asupan udara yang diperlukan saat proses pembakaran agar angka Air Fuel Ratio (AFR) tepat.

5. Untuk mobil bermesin diesel, cek kondisi injektor bahan bakar yang bertugas menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Injektor dapat tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terbawa dari solar. Injektor yang tersumbat mengakibatkan konsumsi BBM semakin boros dan membuat emisi gas buangnya menjadi buruk.

6. Penggunaan bahan bakar yang tepat membuat pembakaran di dalam mesin menjadi sempurna, termasuk jadi penentu kualitas emisi gas buang yang dihasilkan. Hindari mengganti-ganti jenis BBM dengan oktan yang berbeda-beda karena dapat mempengaruhi kesehatan mesin sehingga bermasalah dengan emisi gas buang.

7. Memodifikasi mesin mobil agar menjadi lebih bertenaga tidak disarankan karena dapat memengaruhi hasil uji emisi gas buang. Hal ini disebabkan modifikasi tersebut dapat mengubah pembakaran yang sudah sesuai standar pabrikan sehingga emisi gas buangnya tinggi.

Cara yang Lebih Mudah dan Nyaman

Langkah-langkah di atas cukup merepotkan, apalagi kalau kamu tidak memiliki skill yang memadai dan perlengkapan bengkel yang tepat. Silakan datang ke bengkel resmi Toyota untuk servis berkala karena seluruh bagian di atas turut diperiksa. Termasuk tersedia fasilitas uji emisi sehingga dapat dipastikan emisi gas buang mobil kamu sudah sesuai aturan.

Automotive

Dampak Buruk Tidak Ganti Oli Mesin Secara Berkala, Mesin Mobil Jarang Dipakai Tetap Harus Ganti Oli

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:48

Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring bertambahnya jam operasi mesin, apalagi saat sering menghadapi kondisi berat seperti macet. Berdiam di rumah sekalipun tidak berarti aman karena akan terjadi oksidasi di dalam mesin mobil yang mampu meicu karat.

Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan saat mesin beroperasi akan meningkat dan meninggalkan banyak residu. Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin, selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang.

Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin. di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat. Oleh sebab itu, kamu wajib mengganti filter oli dalam jangka waktu tertentu yang bisa dilakukan ketika servis berkala.

Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Padahal, suhu mesin terlalu tinggi akan membuatnya kesulitan beroperasi dengan baik. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.

Tetapi, membiarkan oli mesin tidak diganti dengan alasan mobil tidak pernah dipakai juga tidak tepat. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan terkait proses oksidasi yang secara alami terjadi. Kandungan air sebagai akibat dari oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.

Begitu mesin dinyalakan dan oli bekerja, kontaminasi air akan merusak senyawa oli dan menurunkan kemampuannya dalam melumasi dan melindungi komponen mesin. Akhirnya, mesin mobil rusak akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin.

Selanjutnya, ruang mesin turut memiliki potensi timbul karat karena proses oksidasi yang gagal diredam oleh oli mesin. Jika dibiarkan, karat akan merambat ke berbagai komponen di dalam mesin dan mengakibatkan kerusakan parah.

Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam radar pengawasan, minimal menggantinya ketika servis berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, di bengkel resmi Toyota. Selain kualitasnya terjamin dan sesuai spesifikasi mesin, oli yang dipakai juga dijamin asli produk TMO.

Automotive

Fungsi Penting Oli Mesin, Tidak Hanya Sebagai Pelumas dan Wajib Diganti Saat Servis Berkala

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:47

Toyota merekomendasikan untuk ganti oli mesin setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, sehingga terjaga prima untuk menjaga kualitas komponen mesin. Mengapa oli mesin memegang peran sangat penting pada sebuah kendaraan?

Hal utama yang wajib kamu ketahui adalah mengenai fungsi dasar dari oli mesin. Sayangnya, sebagian pemilik mobil belum paham tugas oli mesin, bahkan tidak tahu jadwal penggantiannya sehinga oli mesin rusak atau habis. Akibatnya, komponen mesin rusak sehingga wajib turun mesin.

Kalaupun tahu, paling sekadar sebagai pelumas antar komponen mesin yang bergerak sehingga dapat bekerja optimal sepanjang waktu. Padahal, pelumas bertugas pula dalam melindungi komponen mesin yang saling bergesekan tersebut supaya tidak cepat aus, tahan lama, dan tidak turun performanya.

Saat bekerja, oli melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring. Kotoran ini timbul dari debu yang masuk melalui celah seal dan akibat gesekan antar komponen mesin berupa serpihan logam halus. Itulah mengapa filter oli mesin harus diganti sesuai rekomendasi Toyota untuk menjaga kinerjanya agar tetap optimal.

Pelumas juga membantu mendinginkan mesin, di mana panas yang timbul dari gesekan antar komponen mesin akan diteruskan oleh oli ke dinding blok mesin dan selanjutnya dilepaskan keluar. Secara khusus, melepaskan hawa panas merupakan tugas radiator. Jadi, oli mesin membantu tugas radiator dalam mendinginkan mesin.

Yang tidak kalah penting, senyawa kimia yang terdapat di dalam oli mesin akan mencegah terjadinya karat pada komponen dalam mesin mobil dan menjaganya tetap sehat. Benefit dari fungsi oli mesin di atas, usia komponen mesin akan semakin panjang karena kondisinya selalu prima.

Selain menjaga performa mesin, kemampuan ini membantu kamu dalam menekan biaya perawatan. Terkait performa, penggunaan oli mesin yang sesuai spesifikasi yang dibutuhkan akan menjaga performa terbaik mesin karena minimnya kerugian mekanis di dalam mesin.

Imbas positif lainnya, konsumsi bensin dapat ditekan karena gesekan dalam mesin berkurang dan kamu tidak perlu memaksakan diri saat menekan pedal gas. Melihat pentingnya tugas oli mesin, cairan pelumas ini harus selalu dalam pengawasan kamu, minimal dengan menggantinya rutin saat servis berkala.

Automotive

Pelek Mobil Rusak, Jangan Ganti dengan Pelek Rekondisi, Ini Risikonya

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:44

Pelek mobil bisa rusak karena pemakaian, misalnya menabrak lubang jalan sehingga retak bahkan pecah. Toyota merekomendasikan untuk mengganti dengan pelek baru yang bisa dipesan di bengkel resmi Toyota. Pelek tersebut dipastikan produk asli yang berkualitas dan bergaransi.

Sebaiknya hindari membeli pelek bekas yang kamu tidak tahu kualitasnya. Ketika tidak hati-hati, kamu bisa mendapatkan pelek rekondisi, yaitu pelek rusak yang diperbaiki untuk mengembalikan kondisinya. Memang terlihat seperti baru, namun kamu tidak tahu riwayat pelek tersebut.

Alasan Pelek Rekondisi Berbahaya

Pelek rekondisi bisa berbahaya jika digunakan. Pertama, pelek yang sudah pernah dipakai pasti lubang bautnya agak longgar karena pemakaian dan pihak yang melakukan rekondisi akan menambah ‘daging’ pelek yang dibuat seperti baru. Sehingga, ketika mobil bergerak, bekas ‘tambalan’ itu berisiko rusak dan oblak.

Selain lubang baut sudah longgar, retak rambut atau halus karena bekas pemakaian pada pelek rekondisi akan diperbaiki supaya tampak mulus kembali. Ketika terkena gaya sentrifugal saat pelek berputar, retak rambut di pelek perlahan akan rusak kembali.

Yang tadinya sekadar retak rambut, malah menjadi retak sungguhan dan akhirnya pelek pecah saat berkendara di jalan. Pelek pecah diakibatkan oleh retakan yang menerima gaya dan beban akibat pergerakan kendaraan terus menerus. Begitu mobil menghantam lubang, risiko pelek pecah semakin besar.

Sementara pelek yang permukaanya sudah tidak rata lagi alias peyang, bisa mempengaruhi keseimbangan putaran pelek dan membuat mobil bergetar sehingga tidak nyaman. Bahkan dapat mengganggu pengendalian mobil kalau pelek yang peyang berada di depan dan bisa fatal akibatnya jika mobil tidak bisa dikontrol di kecepatan tinggi.

Automotive

Anti Merosot di Tanjakan, Fitur Safety Ini Ada di Semua Model Toyota di Indonesia, Bikin Hati Tenang

Submitted byadminConnect onWed, 06/07/2023 - 06:42

Saat ini mobil Toyota modern sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih untuk menunjang sisi kenyamanan, hiburan, sampai keselamatan berkendara. Terkait safety driving, salah satu fitur canggih yang sudah diaplikasikan pada Toyota bertransmisi otomatis adalah Hill Start Assist (HSA).

Lantas apa fungsi dari fitur HSA?

Meski sudah cukup lama hadir, ternyata masih banyak pemilik mobil yang tidak mengerti kegunaan HSA, bahkan banyak yang tidak sadar bahwa mobilnya sudah mengusung teknologi ini. Prinsip kerjanya sederhana saja namun mujarab untuk membantu pengemudi.

Mulai berjalan di jalan menanjak bukan perkara mudah. Jika kaki terlalu lama pindah dari pedal rem ke pedal gas padahal tuas rem parkir sudah dilepaskan, maka mobil akan meluncur turun ke belakang. Apalagi ketika kamu lupa memindahkan tuas transmisi ke D. Situasi ini berpotensi memicu kecelakaan kalau di belakang ada kendaraan lain.

Hill Start Assist (HSA) memiliki tugas untuk menahan mobil agar tidak bergerak mundur saat start, khususnya ketika berada di jalan menanjak. Fitur pengereman tambahan ini akan menahan sejenak mobil supaya tidak bergerak turun atau merosot ketika kamu melepaskan rem tangan atau pedal rem untuk memulai menginjak pedal gas.

Selanjutnya, kamu bisa berakselerasi dengan aman dan nyaman tanpa perlu ragu mobil bergerak turun. Karena biasanya, saat menghadapi macet di jalan menanjak, sebagian pengemudi kagok ketika mobil mulai bergerak dan dapat berbahaya kalau responsnya salah. Apalagi ketika kendaraan di belakang tidak sabaran dan membunyikan klakson.

Meski bisa menahan mobil agar tidak meluncur turun, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena hanya beberapa detik saja. Jeda waktu tersebut sudah diatur oleh sistem komputer untuk memberikan kesempatan buat kamu saat kaki melepaskan pedal rem dan beralih ke pedal gas.

Sifatnya memang menahan sesaat saja agar kamu tidak panik dan terburu-buru menekan pedal gas. Selain mencegah mobil merosot, mobil yang sudah dilengkapi HSA akan mulus melakukan akselerasi awal di tanjakan, yang sangat membantu roda agar tidak selip.

Melihat fungsinya yang sangat penting untuk keamanan berkendara, seluruh produk Toyota di Indonesia kini telah menggunakan fitur Hill Start Assist (HSA). Bahkan hingga model entry level All New Agya yang baru saja diluncurkan, sudah menyematkan active safety feature ini. Kunjungi dealer resmi Toyota terdekat untuk informasi lebih lengkap.

Automotive

Tips Membaca Nomor Rangka Mobil, Ada 17 Digit Berisi Informasi Kendaraan

Submitted byadminConnect onWed, 05/31/2023 - 07:43

Di Indonesia, setiap lima tahun sekali kamu wajib melakukan perpanjangan STNK. Salah satu syaratnya yaitu dengan menunjukkan nomor rangka lewat kertas gesek yang sudah disediakan. Tujuannya adalah untuk mencocokkan nomor rangka dan nomor mesin yang tertera di STNK sebagai identifikasi kendaraan.

Tanpa kedua nomor tersebut, kendaraan akan dianggap bermasalah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor. Nomor rangka terpasang di setiap mobil, tetapi masih banyak yang belum tahu fungsi dari nomor tersebut.

Cara Membaca Vehicle Identification Number

Dikurasi dari Kompas.com, kode nomor rangka dibuat sesuai dengan standar internasional yang berisi sejumlah informasi mengenai mobil. Kode ini juga dikenal dengan nama Vehicle Identification Number atau VIN.

Terdapat beberapa format standard VIN yang digunakan. Misalkan di Indonesia yang mengacu pada standar ISO 3779. VIN menurut ISO 3779 terdiri dari 17 digit yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 3 digit pertama WMI (World Manufacture Identifier), digit ke 4-9 VDS (Vehicle Descriptor Section) dan 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section).

Sebagai contoh misalnya nomor rangka kendaraan adalah “M K F K Z E 8 1 S C J 1 1 5 0 4 5”, di mana 3 digit pertama adalah WMI (World Manufacture Identifier) yang menunjukkan identitas produsen kendaraan: MKF. Sementara digit ke 4-9 adalah VDS (Vehicle Descriptor Section) : KZE81S - 8 digit terakhir adalah VIS (Vehicle Identifier Section): CJ115045  

Cara membacanya adalah:

Tiga Digit Pertama MKF

Digit ke-1 dan ke-2 yaitu MK menunjukan negara di mana kendaraan tersebut dirakit. Untuk Indonesia diberi kode MF - MK. Jadi kendaraan di atas dirakit di Indonesia, karena MK berada dalam range MF - MK. Berikut kode negara perakit kendaraan:

• JA-J0: Jepang

• LA-L0: China

• MA-ME: India

• MF-MK: Indonesia

• ML-MR: Thailand

• PL-PR: Malaysia

• RL-RR: Vietnam

• SA-SM: Inggris

• WA-W0: Jerman

• 1A-10: Amerika Serikat

• 4A-40: Amerika Serikat

• 5A-50: Amerika Serikat

• 6A-6W: Australia

Kode digit ketiga merupakan kode lokasi produsen kendaraan. Pada contoh di atas, 'F' merupakan kode produsen untuk Toyota. Berikut kode produsen mobil yang dirakit di Indonesia:

• Y=Suzuki

• F=Toyota

• R=Honda

• K=Daihatsu

Digit ke 4 Sampai ke 8

Digit ke-4 sampai dengan digit ke-8 yaitu KZE81 disebut Vehicle Descriptor Section atau kode VDS berisi tentang tipe kendaraan termasuk di dalamnya jenis mesin, model kendaraan, dan tipe bodi kendaraan. Kode ini digunakan produsen mobil untuk mengidentifikasi jenis kendaraan.

Seperti, informasi platform mobil yang digunakan, model, tipe kendaraan, jenis mesin hingga posisi setir(kanan atau kiri). Masing-masing produsen memiliki sistem yang unik untuk mendeskripsikan rangkaian angka di urutan ke 4 hingga 9 ini, di mana pabrikan menyimpan informasi ini dan tidak diketahui secara luas.

Digit ke-9

Huruf S merupakan Check Digit. Ada cara/rumusan tersendiri yang digunakan untuk menghitung cek digit ini.

Digit ke 10 Hingga 17

Kode ini merupakan kode tahun dan urutan nomor produksi. Digit ke 10 merupakan kode tahun produksi dan digit ke 11 hingga 17 adalah nomor urut produksi (nomor seri produksi) kendaraan. Urutan angka ke 10 merupakan tahun produksi kendaraan.

Jika untuk seluruh rangkaian VIN huruf I, O dan Q tidak dipergunakan, maka khusus pada digit ke 10 ini huruf U, Z dan angka 0 digunakan untuk kode tahun produksi.

- Digit ke-11 yaitu J Ini adalah kode Plant/Pabrik perusahaan

- Digit ke-12 yaitu 1 adalah nomor jenis/tipe kendaraan dari pabrikan yang bersangkutan. Misalnya Toyota Avanza.

- Digit ke- 13 sampai dengan 17 yaitu 15045 adalah Nomor seri kendaraan.

Letak Nomor Rangka di Mobil

Setiap mobil dipastikan mempunyai nomor rangka yang berbeda-beda, termasuk penempatannya. Ada produsen yang menaruh di sasis belakang bagian kiri, sasis belakang bagian kanan, sasis depan kanan, sasis depan kiri. Ada juga yang menempatkannya di bagian dalam mobil, bawah jok, di balik pintu depan kanan atau kiri.

Lalu, ada yang menaruh tepat di bagian tengah sasis, di dekat girboks, di sasis dekat engine mounting, dekat bagian mesin atau di dekat booster rem. Silakan konsultasikan dengan service advisor bengkel resmi Toyota atau mempelajari buku panduan pemilik kendaraan mengenai lokasi pasti nomor rangka mobil kamu.

Tips

Waspada Ditabrak dari Belakang, Ini Cara Buka Pintu Mobil yang Aman, Pastikan Menengok ke Belakang

Submitted byadminConnect onWed, 05/31/2023 - 07:42

Ketika berhenti di pinggir jalan, pengemudi mobil sering kali kurang hati-hati saat membuka pintu, sehingga sering memicu kecelakaan. Seperti video viral di social media ketika sebuah sepeda motor yang dikendarai wanita terjatuh akibat menabrak pintu mobil yang dibuka tiba-tiba.

Seharusnya kejadian semacam itu bisa dihindari jika pengemudi mobil lebih berhati-hati. Dikutip dari Kompas.com, saat membuka pintu mobil yang terparkir di pinggir jalan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan mobil ditabrak kendaraan lain dari belakang.

1. Cek Awal Lewat Spion Mobil

Sebelum kamu turun dari mobil, pastikan untuk selalu melihat kondisi lalu lintas dari kaca spion, baik spion tengah maupun kiri dan kanan. Meskipun kamu turun dari sisi mobil yang menempel trotoar, tetap ada risiko kena tabrak sepeda atau pejalan kaki.

2. Pastikan Menengok ke Belakang

Kamu juga disarankan menengok langsung ke belakang untuk melihat kondisi di sekitarnya, baik sisi kanan atau kiri mobil. Menengok keluar juga memiliki fungsi tambahan yakni memastikan di sekitar mobil tidak ada orang yang punya niat jahat. Pastikan bahwa sisi pintu yang akan kamu buka sudah aman dari risiko masalah.

3. Buka Pintu Sedikit

Setelah dipastikan kondisi lalu lintas aman, kamu bisa membuka pintu sedikit dulu untuk memberi pesan ada pintu yang dibuka. Jangan pernah langsung membuka pintu mobil meskipun kondisi jalan sedang sepi dan aman, termasuk ketika buru-buru. Lakukan langkah ini dengan tetap menengok ke belakang dan depan untuk memastikan kondisi aman.

4. Buka Pintu Sedikit Lagi

Terutama di area parkir yang ramai atau parkir paralel, jangan langsung membuka pintu secara penuh. Sebaiknya buka pintu sedikit dulu, lebih kurang 5 cm, untuk memastikan keamanan di sekitar mobil kamu. Dengan membuka pintu sedikit terlebih dahulu juga bisa membangun kesadaran orang lain bahwa pintu mobil dibuka.

Pengguna jalan lain bisa melakukan langkah antisipasi seperti mengurangi kecepatan atau menghindar. Termasuk memastikan tidak ada halangan di sisi mobil seperti tiang atau bodi mobil lain. Setelah dipastikan aman, kamu bisa membukanya lebih lebar.

5. Tahan Pintu dengan Tangan

Meskipun dalam kondisi aman, jangan melepas pintu seketika dibuka. Momentum dari gerakan pintu bisa berakibat fatal jika menabrak orang atau benda lain di sekitar mobil. Tindakan ini juga membuat kamu dapat segera menutup kembali pintu mobil jika ada masalah, seperti ada motor lewat atau upaya jahat.

Tahan dengan tangan di posisi bukaan pintu yang diinginkan hingga pintu benar-benar berhenti bergerak. Segera tutup pintu sesaat setelah kamu keluar. Jangan lupa untuk menguncinya atau mengaktifkan alarm untuk menjaga mobil dari risiko kejahatan.

Tips

Kenali Kekurangan dan Cara Membedakan Ban Vulkanisir Untuk Keamanan Berkendara di Jalan

Submitted byadminConnect onWed, 05/31/2023 - 07:39

Untuk menghemat biaya, beberapa orang rela menggunakan ban vulkanisir untuk mengganti ban yang sudah aus. Ban vulkanisir merupakan ban yang sudah habis masa pakainya, kemudian telapaknya diganti baru melalui proses tertentu sehingga tampak seperti baru.

Jenis ban ini biasanya dijual dengan harga terjangkau sehingga tidak sedikit kalangan yang mau menggunakannya. Padahal, ban jenis ini menyimpan kekurangan yang berbahaya jika kamu tetap memaksakan untuk membelinya. Berikut daftar kekurangan ban vulkanisir dan cara membedakannya dari ban baru.

Kekurangan Ban Vulkanisir

Memang proses pabrikasi yang semakin canggih dan modern membuat ban vulkanisir tampak lebih segar dan tidak beda dari ban baru. Namun tetap, ban vulkanisir punya risiko lebih mudah meletus lantaran hanya berupa tambahan lapisan karet yang diproses pemanasan.

Jelas tidak sekuat ban baru keluaran pabrik yang seluruh bagiannya dibuat secara utuh dan menyatu. Termasuk risiko mengelupas saat pemakaian yang jelas sangat membahayakan keselamatan berkendara.

Selain itu, ban vulkanisir juga tidak tahan panas dan sewaktu-waktu lapisannya bisa copot. Serta tidak ada jaminan kualitas bahan lapisan karet yang dipakai. Padahal kamu pasti tahu, keselamatan penumpang tergantung pada empat karet bundar yang berputar di atas aspal ini.

Tips Cara Membedakan Ban Vulkanisir

1. Dari samping, ban vulkanisir telapaknya tidak tampak menyatu dengan dinding ban. Terlihat juga garis tipis seperti karet tempelan yang disatukan. Umumnya warna dinding ban lebih terang dan kusam akibat usia pemakaian sedangkan telapaknya lebih gelap dan baru.

2. Setiap ban memiliki indikator TWI (tread wear indicator) yang ditandai dengan kode logo segitiga di pinggir dekat telapak ban dan biasanya ada enam logo segitiga. Logo tersebut mengarahkan sekaligus menunjukkan ke sebuah tonjolan di antara alur ban. Bila tonjolan tersebut sudah sejajar dengan logo segitiga, maka dapat dipastikan sebagai ban vulkanisir.

3. Biasanya, ban vulkanisir dibuat kembangan baru pada telapaknya dengan cara diukir. Akibatnya tonjolan TWI yang berada di antara kembangan ban akan hilang. Jika tidak ada, dapat dipastikan ban itu sudah direkondisi.

4. Setiap ban baru pasti memiliki bulu halus di atas telapak ban. Bulu itu menempel karena hasil produksi ban ketika selesai proses percetakan karena ada sebagian material ban yang terdorong ke jalur udara atau vent hole pada percetakannya. Bulu itu menjadi salah satu indikator bahwa ban itu masih baru.

5. Bila diperhatikan, permukaan ban yang masih baru akan ada lapisan berwarna putih untuk menjaga kompon ban supaya tidak rusak saat disimpan. Lapisan itu terbentuk dari proses pembuatan ban dan akan hilang dengan sendirinya seiring pemakaian ban.

6. Pasti kamu melihat garis berwarna yang tercetak mengelilingi telapak ban baru. Garis tersebut merupakan indikator yang membedakan tipe, jenis atau ukuran antar ban untuk mempermudah petugas gudang di pabrik dalam mencari ban yang sesuai ukurannya. Garis ini dapat pula kamu jadikan sebagai panduan ban baru.

7. Proses pabrikasi ban vulkanisir di sini masih banyak mengandalkan keahlian tangan dan belum memanfaatkan teknologi modern. Alhasil, akan terlihat kualitas akhir yang kurang baik seperti alur ban yang tidak rapi atau pola telapak ban yang tidak sama dengan ban aslinya.

Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut, kamu bisa membedakan antara ban biasa dan vulkanisir. Cara paling mudah mencegah membeli ban vulkanisir adalah dengan membeli ban baru di bengkel resmi Toyota yang terjamin keaslian dan kualitasnya.

Tips

Hoax atau Fakta, Ban Suntikan dan Ban Vulkanisir Tidak Disarankan Untuk Dipakai

Submitted byadminConnect onWed, 05/31/2023 - 07:25

Karena pemakaian, kamu harus mengganti ban mobil saat kondisinya sudah menurun. Langkah paling baik adalah menggantinya dengan ban baru di bengkel resmi Toyota. Namun supaya lebih hemat biaya, ada yang menggunakan ban vulkanisir atau ban suntikan.

Ban vulkanisir dan ban suntikan untuk mobil pada dasarnya merupakan teknik yang dilakukan supaya ban bekas dapat dipakai kembali. Sepintas, ban jenis ini terlihat seperti baru dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Tetapi, ada alasan kamu tidak disarankan memakai ban jenis ini, terutama terkait safety.

Ban Vulkanisir

Ban vulkanisir adalah ban yang dibuat dengan membuang sisa karet pada telapak ban bekas, lalu menambahkan lagi lapisan telapak ban baru. Karena asalnya adalah dari ban bekas, jelas kualitas ban vulkanisir tidak bisa disejajarkan dengan ban baru.

Pangsa pasar utama ban vulkanisir memang bukan pengguna mobil pribadi. Biasanya ban jenis ini dipakai oleh para pelaku usaha karena harganya yang murah untuk menekan biaya operasional. Tetapi bukan berarti tidak ada yang menjual ban vulkanisir untuk pemilik mobil penumpang.

Ban Suntikan

Sama dengan ban vulkanisir, ban suntikan sangat tidak disarankan untuk digunakan karena risiko bahayanya tinggi jika digunakan sehari-hari. Ban jenis ini adalah ban bekas yang diukir kembali telapak bannnya secara manual dengan tangan untuk membentuk kembang alias ulir ban.

Jika dilihat sekilas, tampilannya mirip seperti ban baru yang kembangan atau telapak bannya masih terlihat tegas. Masalahnya, pembentukan kembali telapak ban ini mengurangi ketebalan telapak yang sudah tipis karena aus sehingga sangat berbahaya.

Selain itu, ada risiko terkena kawat baja ban yang berpotensi merusak struktur ban sehingga kekuatan dan keamananya tidak sesuai lagi. Alhasil, kedua jenis ban di atas tidak disarankan untuk dipakai karena tidak aman di jalan. Gunakan ban baru yang sudah dipastikan kualitasnya dan memperoleh dukungan garansi yang dijual di bengkel resmi Toyota.

Automotive
PrevNext

Back to top