Usai membahas soal ekterior, kini giliran mengintip interior Toyota Calya.

Datang menyandang status sebagai MPV dengan banderol terjangkau, bukan berarti Calya tak menawarkan kenyamanan pada penumpang.

Saat masuk kabin, suasana minimalis modern ikut diterapkan pada bagian dasbor yang mengusung konsep multi layer.

Pada bagian tengah terisi oleh instalasi hiburan melalui sistem audio yang lengkap, terutama untuk varian teratas.

Perangkat headunit sudah terkoneksi dengan AUX-IN, Bluetooth, sampai USB.

Sementara kualitas suara ketika mendengarkan lagu juga sudah ditunjang dengan hadirnya empat buah speaker yang siap memanjakan telinga penumpang.

Tak lupa, MID dan Eco Mode juga sudah disediakan di panel speedometer yang memudahkan pengendara mendapatkan ragam informasi yang dibutuhkan selama perjalanan.

Bicara soal lapang, pada baris pertama tak perlu lagi diragukan, baik pengendara dan penumpang memiliki ruang yang cukup luas.

Apalagi sudah disediakan front armrest yang bisa digunakan penumpang untuk bersantai.

Begitu juga untuk baris kedua, kesan lapang sangat terasa begitu duduk di joknya.

Baik ruang kaki dan kepala masih cukup nyaman dalam mangakomodasi penumpang dewasa.

Sementara untuk ruang pada baris ketiga, walau tak seluas baris pertama dan kedua tapi masih cukup nyaman untuk menjadi singgasana buah hati.

Kelapangan kabin Calya tak lepas dari absennya blower AC yang digantikan dengan Air Circulator.

Fungsi dari sirkulator tadi adalah menyalurkan udara sejuk dari ventilasi AC di depan ke kabin belakang.

Dengan begitu penumpang tetap merasa sejuk meski kontrol AC hanya tersedia di bagian depan saja.

Selain lapang, Toyota juga menawarkan fleksibilitas tinggi pada Calya melalui kehadiran fitur one touch tumble.

Fitur ini mengatur jok tengah yang dapat di-sliding untuk mengatur tingkat kelapangan kaki atau melipat sebagai akses masuk ke baris ketiga.

Fitur tersebut juga bisa diandalkan untuk mendapat ruang bagasi yang lebih lapang dengan melipat jok di baris ketiga.

Ini menjadi salah satu nilai lebih bagi Calya, karena meski datang dengan dimensi ringkas, tapi tak mengorbankan bagasi.

Dalam posisi normal atau tanpa melipat jok baris belakang, Calya mampu menampung sampai tiga galon air.

Bila membutuhkan ruang yang lebih lapang, tinggal melipat kursi belakang.

Toyota meluncurkan Toyota Calya pada tahun 2016 lalu.

Mobil yang bermain di segmen low cost green car atau LCGC ini, hadir sebagai pilihan baru bagi masyarakat Indonesia dengan harga begitu terjangkau.

Secara desain, Calya cukup proporsional sebagai sebuah mobil keluarga.

Walau memiliki tampilan bersahaja, namun Toyota tetap memberikan nilai modern pada Calya.

Pertama pada bagian wajah yang mengadopsi konsep ala Keen Look dengan desain lampu utama yang dibuat sedikit pipih, wajah trapezoid, serta sudut-sudut lekukan yang tajam.

Keen Look sendiri menjadi sebuah bahasa desain global Toyota untuk menunjukkan kesan tampilan agresif pada jajaran produk lewat permainan garis dan sudut yang tajam.

Untuk kesan mewah, Toyota mencoba memberikannya melalui beberapa sentuhan kilau krom pada beberapa sektor.

Mulai dari cover lampu kabut, garnis pada bagian bawah bumper, sampai gril yang tengahnya tersemat logo Garuda.

Sementara untuk bagian samping juga desainnya dibuat minimalis, begitu juga bagian belakang dengan garnis krom yang melebar.

Menariknya, meski beda secara kelas, tapi Calya juga menganut DNA MPV keluarga Toyota, yakni Innova, melalui tampilan desain lampu belakang berkonsep L-Shape terbalik.

Menariknya, dengan desain tajam pada bagian depan membuat tampilan Calya sekilas cukup sporty.

Apalagi bagian kaki-kaki diperkuat dengan pelek 14 inci yang dihiasi dengan permainan dua warna atau two-tone machining alloy wheels.

Secara keseluruhan, Calya memiliki dimensi panjang 4.070 mm, lebar 1.655 mm, dan tinggi, 1.600 mm.

Walau tak sebesar Avanza, tapi ukuran ini sudah cukup mewakili proposisi sebagai salah satu pilihan MPV keluarga dengan banderol terjangkau.

Tak salah bila Toyota menyebut Calya sebagai MPV ringkas.

Bicara performa, Calya dibekali dengan mesin empat silinder yang memiliki kapasitas 1.200 cc.

Mesin dengan seri 3NR-VE tersebut sudah mengusung teknologi Dual VVT-i yang mampu mengantarkan tenaga sebesar 88 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal sebesar 11 Kgm di 4.200 rpm.

Lantas apa makna Calya sendiri ?

Bagi yang belum tahu, nama Calya sebenarnya diambil dari bahasa Sangsekerta yang memiliki arti Sempurna.

Dengan ragam varian disediakan, Calya memang bisa menjadi pilihan menarik bagi keluarga Indonesia yang dirilis dengan harga mulai dari Rp 136 juta hingga 156 juta.

Silakan sambangi showroom Toyota untuk informasi lebih detail terkait produk dan promo Toyota Calya.

Kata Calya diambil dari bahasa sansekerta yang berarti sempurna.

Keberadaan Calya juga melengkapi line-up produk MPV Toyota di Indonesia, mulai dari Low MPV oleh Avanza, Medium MPV diwakili Sienta, High MPV oelh Innova dan Voxy, serta Luxury MPV diwakili duo Alphard dan Vellfire.

Lantas, seberapa sempurna Toyota Calya?

1. Desain modern dan berkelas

Kendaraan zaman now harus memiliki tampang yang memikat di jalan, dan dibuktikan oleh Calya dengan penampilan yang agresif dan modern di depan.

Siluet dinamis didapatkan dari dual line di bahu dan di pintu yang memanjang dari depan ke belakang.

Pelek alloy 14 inci dual-tone machining mengentalkan aspek sporty.

Sentuhan di belakang, lampu dengan L-shape terbalik menjadi signature Toyota dan spoiler atap minimalis mencitrakan mobil bertenaga.

Masuk ke dalam, desain dasbor mengambil tema Multi Layer Cockpit dengan cirikhas floating central dashboard.

Kesan mewah ditorehkan oleh kombinasi kelir hitam dan coklat bercorak premium.

Walau masuk segmen entry level, namun pemilik Calya tidak kehilangan sentuhan kemewahan dan kenyamanan di dalam.

2. Kabin lega dan nyaman

Toyota Calya sudah menggunakan sasis monokok yang ringkas dan akomodatif untuk berbagai pola desain.

Alhasil, walau posturnya kompak, Calya sanggup membawa 7 orang penumpang dengan tawaran ruang kepala dilengkapi bubble head lining dan ruang kaki yang begitu memadai, bahkan hingga bangku baris ketiga tanpa perlu mengorbankan kapasitas bagasi.

Dan yang mengejutkan, kabin Calya terasa begitu nyaman dan membuai.

Sangat pas dipakai untuk berlibur atau mudik bersama seluruh anggota keluarga.

3. Fitur berlimpah

Pertama di kelasnya, Calya dilengkapi power window di seluruh jendela samping.

Pertama di kelasnya, Calya memiliki eco indikator, fitur Easy Blinker, dan power outlet di baris bangku tengah.

Fitur lainnya adalah MID modern yang informatif, Electronic Power Steering (EPS), hingga rear air circulator untuk AC.

Dari sisi safety, Toyota Calya sudah dilengkapi dengan sabuk keselamatan 3 titik di seluruh bangku, dual airbags, dan rem ABS.

Untuk pengaman dari pencurian, remote kunci dilengkapi immobilizer.

Menjaga manuver parkir, terdapat sensor parkir.

Pun, stabiliser bar di sistem suspensi menjaga pengendalian mobil dan menjadi yang pertama di kelasnya.

4. Mesin bertenaga dan irit bensin

Toyota menyematkan teknologi modern Dual VVT-i pada mesin berkoda 3NR-VE di Toyota Calya.

Unit 1.197 cc 4 silinder ini menghasilkan tenaga 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 108 Nm pada 4.200 rpm.

Aplikasi mesin 4 silinder menjanjikan aliran tenaga yang halus dan minim vibrasi via opsi transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed.

Racikan yang pas pada sistem penggerak Calya membuatnya memiliki tenaga yang pas untuk segala kebutuhan dan tidak rakus dalam mengolah bensin.

5. Harga terjangkau

Dengan segala kelebihan yang dimiliki, Toyota menjual Calya di rentang harga yang terjangkau untuk segmen entry buyer.

Bahkan sangat kompetitif jika dikaitkan dengan value yang disajikan.

Apalagi terbukti, selama 3 tahun keberadaannya, nilai jual kembali Calya terbilang menguntungkan berkat nilai depresiasi yang rendah.

Benefit tersebut memberikan peace of mind dalam hal kepemilikan Toyota Calya.

Berbagai macam merek pelumas kendaraan saat ini mudah ditemui di pasar.

Namun sampai saat ini, kasus pemalsuan oli masih cukup sering terjadi.

Ini membuat pemilik mobil wajib ekstra hati-hati sebelum membeli dan memanfaatkan oli mesin.

Penting untuk diketahui, bila sampai terjebak mengonsumsi oli palsu, maka akan banyak menimbulkan dampak negatif bagi kendaraan.

Parahnya lagi membuat umur komponen di dalam mesin bisa terpangkas signifikan.

Penggunaan oli palsu bisa sangat merugikan pemilik mobil karena dampaknya selain merusak kendaraan juga berujung pada membengkaknya biaya perbaikan mobil.

Menggunakan oli yang tidak sesuai spesifikasi mesin saja bisa menimbulkan masalah.

Apalagi yang palsu, dampaknya akan lebih kompleks bagi mesin.

Ciri oli palsu paling mudah dikenali saat digunakan karena bikin mesin cepat panas karena sistem pelumasan yang tidak sempurna.

Dampak kerusakan pada mesin mobil memang tidak akan langsung terjadi, tapi baru akan terasa setelah pemakaian jangka panjang.

Hal ini lantaran oli palsu tersebut tak bisa melakukan fungsinya untuk melumasi ruang mesin, melepas panas, mencegah korosi, serta membersihkan permukaan logam dari komponen yang bergesekan.

Akumulasi dari penggunaan oli palsu dalam jangka panjang sangat berpotensi membuat mesin cepat overheat, bahkan sangat berpeluang bikin mesin mobil kesayangan jebol.

Karena itu, untuk menghindari konsumsi pelumas palsu, kamu jangan sembarang melakukan servis di bengkel biasa atau bahkan membeli pelumas di tampat yang tidak bisa terpercaya.

Dari segi perbedaan oli palsu dan asli sampai saat ini memang masih sangat rancu, jadi baiknya bila akan servis atau sekadar mengganti oli, lakukan di bengkel resmi Toyota.

Untuk Toyota, bengkel resmi Toyota selalu merekomendasikan oli TMO yang memang sudah sesuai dengan karakter mesin Toyota.

Selain itu juga punya spesifikasi untuk penggunaan di iklim tropis seperti Indonesia.

Di ajang Japan Super Touring Car (JSTC), Toyota Yaris mengamankan podium pada kelas Production Max 1.600 (P2), akhir pekan lalu. Haridarma Manoppo berhasil meraih podium pertama pada JSTC kelas P2.

Disusul rekan setimnya Demas Agil pada podium kedua. Kemenangan kedua pembalap Toyota Team Indonesia (TTI) ini dilengkapi oleh pembalap privateer yang juga menggunakan Yaris, Mirza Putra Utama pada podium ketiga.

“Di kelas JSTC ini tantangannya berbeda dimana kami harus bisa dengan cermat memastikan kondisi kendaraan untuk tetap prima sepanjang balap berlangsung. Sedikit saja terjadi kesalahan dapat membuat kami kehilangan posisi,” ungkap Haridarma, dalam keterangan resmi yang dikutip oleh Kompas.com, Rabu (7/8/2019).

Fransiscus Soerjopranoto, selaku Executive General Manager PT Toyota Astra Motor mengatakan, tujuan dari keikutsertaan kedua pembalap TTI di kelas JSTC ini adalah untuk dapat mengembangkan performa mobil dan skill pembalap secara konsisten.

“Tidak hanya bertujuan untuk terus memajukan dan meramaikan olahraga balap mobil di tanah air, tetapi ajang JSTC ini juga bisa menjadi sarana bagi kami untuk melakukan riset dalam pengembangan performa Yaris agar semakin kuat,” ucap Soerjo.

Tidak hanya di seri balapan domestik, Yaris juga membuktikan performanya di seri balapan mancanegara. Pada 4 Agustus 2019 lalu, Toyota Yaris berhasil meraih prestasi pada ajang FIA World Rally Championship (WRC) yang berlangsung di Finlandia.

Ini adalah kemenangan ketiga kalinya bagi tim Toyota Yaris WRC setelah berhasil memenangkan seri yang sama pada tahun 2017 dan 2018 secara berturut-turut.

Pada seri balapan ini, pebalap Ott Tanak berhasil mempertahankan podium satu seperti tahun 2018 lalu dan pembalap Jari-Matti Latvala, berhasil meraih podium ke tiga. Tanak memimpin klasemen sementara musim ini dengan raihan 180 poin.

Musim hujan sudah tiba, buat para pengemudi kendaraan khususnya roda empat, kamu harap berhati-hati.

Ini karena kondisi jalan dan jarak pandang berbeda dengan cuaca normal.

Oleh sebab itu, kamu tidak boleh melakukan kesalahan tidak penting saat berkendara di musim hujan.

Selain menyulitkan kamu di jalan, kesalahan tersebut malah bisa berujung celaka.

Apa saja kesalahan sepele namun krusial tersebut?

1. Tidak melakukan pengecekan pada komponen mobil, seperti lampu dan wiper yang kerjanya sudah tak optimal.

Lampu yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga pada saat hujan deras justru mengganggu pandangan.

Alhasil, kendaraan lain dan kondisi jalan tidak terlihat dengan baik.

Wiper pun tak kalah penting, begitu bermasalah seperti tidak bisa menyapu dengan baik, akan menyulitkan kamu di jalan.

2. Tidak bijaksana ketika mengemudikan mobil dalam kondisi hujan.

Pada saat kondisi basah ada potensi kemampuan pengereman berkurang, ditambah lagi daya cengkeram ban terhadap jalan juga tak optimal alias licin, dan selip bertambah.

So, kamu harus bisa lebih tenang saat menyetir, minimal mengurangi kecepatan sekitar 20% dari biasanya.

Tidak perlu agresif saat mengemudi yang malah akan merugikan kamu dan pengguna jalan lainnya.

3. Tidak mengecek kondisi AC dan ternyata tidak dingin.

Embusan AC yang tidak dingin akan membuat kaca depan mobil kamu berembun dan pasti mengganggu visibilitas.

Jangan arahkan pula embusan pendingin udara atau AC ke kaca mobil.

Efek negatif yang bakal ditimbulkan adalah kaca mengembun dan menghalangi pandangan.

4. Tidak cermat ketika melibas genangan air.

Ketika melihat ada genangan air, kamu tak tahu apakah ada lubang yang dalam atau tidak, pun ada potensi terjadi aquaplaning.

Jadi sebaiknya kurangi kecepatan ketika melalui genangan air dan perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil di depan.

Jalan lakukan pengereman mendadak yang bisa membuat mobil hilang kendali dan cukup angkat kaki dari pedal gas.

5. Tidak memperhatikan kondisi ban

Saat hujan deras, ban pegang peran sangat penting untuk memastikan bahwa kamu punya kendali pada mobil sehingga dapat mengemudi dengan aman.

Selain itu, ban juga yang meneruskan tenaga mesin dan dibutuhkan daya cengkeramnya ketika mengerem.

So, sebelum berjalan pastikan tekanan angin ban sudah sesuai anjuran pabrikan dan kondisi fisik, seperti telapak ban, dalam kondisi baik.