
03/06/2025
Tips Aman Melewati Polisi Tidur, Ada Aturan Hukum yang Mengatur Dimensinya Supaya Tetap Aman dan Nyaman
Tips Aman Melewati Polisi Tidur, Ada Aturan Hukum yang Mengatur Dimensinya Supaya Tetap Aman dan Nyaman
Beredar video yang memperlihatkan polisi tidur berukuran jumbo di jalan raya sekitar kantor Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sehingga membuat pengguna jalan kesulitan melewatinya. Dikutip dari Kompas.com, pembuatan polisi tidur di ruas jalan tersebut untuk mencegah aksi kebut-kebutan dan kecelakaan.
Masalahnya, polisi tidur yang tidak sesuai bisa menimbulkan risiko kecelakaan. Polisi tidur yang tidak sesuai ukuran dan peruntukannya secara safety membahayakan karena merusak kendaraan, bahkan menimbulkan risiko kecelakaan.
Selain itu, aturan pembuatan polisi tidur telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2021 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan.
Dalam UU LLAJ, disebutkan bahwa masyarakat umum dilarang mematas alat pembatas kecepatan seperti halnya polisi tidur. Apabila pemasangan polisi tidur membuat gangguan fungsi jalan, maka bisa dikenakan hukuman, seperti bunyi Pasal 274 ayat (1) dan ayat (2).
Aturan pembuatan polisi tidur juga ada dalah Permenhub Nomor PM 14 Tahun 2021. Dijelaskan bahwa alat pembatas kecepatan digunakan untuk memperlambat kecepatan kendaraan. Bisa berupa peninggian sebagian badan jalan dengan lebar dan kelandaian tertentu, serta melintang terhadap badan jalan.
Aturan tersebut menjelaskan, ada tiga bentuk alat pembatasan kecepatan kendaraan atau kerap disebut polisi tidur.
1. Speed bump
Yaitu alat pembatas kecepatan yang digunakan hanya pada area parkir, jalan privat, atau jalan lingkungan terbatas dengan batas kecepatan di bawah 10 km/jam.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi untuk membuat speed bump berikut:
- Terbuat dari bahan badan jalan, karet, atau bahan lainnya yang memiliki kinerja serupa.
- Memiliki ukuran tinggi antara 5-9 cm, lebar total antara 35-39 cm, dengan kelandaian paling tinggi 50 persen.
- Memiliki kombinasi warna kuning atau putih dan hitam berukuran 25-50 sentimeter.
2. Speed hump
Merupakan alat pembatas kecepatan pada jalan lokal dan jalan lingkungan dengan kecepatan di bawah 20 kilometer per jam. Speed hump berbentuk penampang melintang dengan spesifikasi:
- Terbuat dari bahan badan jalan atau bahan lainnya yang memiliki kinerja serupa.
- Ukuran tinggi antara 8-15 cm, lebar bagian atas 30-90 cm, dengan kelandaian maksimal 15 persen.
- Memiliki kombinasi warna kuning atau putih berukuran 20 cm dan warna hitam 30 cm.
3. Speed table
Adalah alat pembatas kecepatan pada jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan serta tempat penyeberangan jalan dengan kecepatan di bawah 40 km/jam. Pembuatan speed table harus memenuhi spesifikasi berikut:
- Terbuat dari bahan badan jalan atau blok terkunci dengan mutu setara K-300 untuk material permukaan speed table.
- Memiliki ukuran tinggi antara 8-9 cm, lebar bagian atas 660 cm dengan kelandaian paling tinggi 15 persen.
- Memiliki kombinasi warna kuning atau putih berukuran 20 cm dan warna hitam berukuran 30 cm.
Tips Aman Melewati Polisi Tidur
Seperti polisi tidur yang terlalu tinggi dan tajam sehingga menggesek bagian bawah mobil. Atau jarak antar polisi tidur yang terlalu dekat sehingga mengurangi kenyamanan bahkan memicu kecelakaan. Supaya tidak merugikan pengguna jalan, berikut tips melewati polisi tidur yang dikutip dari CNN Indonesia.
1. Hindari Rem Mendadak
Kurangi kecepatan secara bertahap dan jangan melakukan rem mendadak ketika melewati polisi tidur. Anda bisa kehilangan kendali jika mobil tergelincir. Selain berbahaya untuk Anda, rem mendadak juga berbahaya untuk kendaraan di belakang.
Bila sedang dalam kecepatan tinggi, lakukan pengereman setidaknya 20 meter sebelum melewati polisi tidur. Sedangkan kalau dalam kecepatan rendah, bisa 10 meter sebelumnya menginjak rem untuk mengurangi kecepatan. Itupun dilakukan secara bertahap dan halus.
2. Jaga Kecepatan Mobil
Karena banyak bentuk polisi tidur yang tidak baku, jaga kecepatan mobil dan segera kurangi jika melihat speed hump di depan. Jangan pernah menghantam polisi tidur dengan kecepatan tinggi karena bisa membuat sistem suspensi mobil cepat rusak.
Beberapa komponen seperti shock absorber atau ball joint bisa cepat rusak jika dipaksakan seperti itu. Tidak hanya mengurangi kenyamanan dan risiko kerusakan kaki-kaki mobil, kondisi ini bisa memicu kecelakaan jika tidak mampu mengendalikan laju mobil.
3. Jaga Jarak Aman
Hati-hati ketika mengikuti mobil lain di wilayah yang banyak polisi tidur tapi Anda tidak paham posisinya. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan agar ketika mereka mengerem mendadak bisa diantisipasi. Salah satu cara menjaga jarak dengan mobil di depan adalah ban belakang mobil tersebut terlihat jelas.
4. Lepas Pedal Gas Jika Tidak Terlihat
Kalau tidak terlihat, cukup lepas pedal gas dan biarkan mobil menabrak polisi tidur. Fokus Anda adalah menahan lurus setir supaya tetap dapat dikendalikan setelah melewatinya. Selain risiko celaka, memaksakan mengerem keras ketika melewati polisi tidur berpotensi merusak kaki-kaki mobil.
Komponen itu mendapat tekanan kerja yang tinggi dan menghantam polisi tidur di saat yang bersamaan sehingga bisa bocor atau rusak. Termasuk risiko kecelakaan yang berbahaya.
5. Waspada di Malam Hari
Ketika mengemudi malam hari, maksimalkan penggunaan lampu dekat dan aktifkan foglamp untuk meningkatkan daya pandang jarak dekat. Hal tersebut agar Anda dapat melihat lebih fokus kondisi jalan, termasuk polisi tidur yang tidak memiliki tanda serta memperkirakan tingginya.
6. Teknik Diagonal
Saat ini banyak polisi tidur dibuat tidak semestinya, seperti ketinggian yang melebihi aturan sehingga membutuhkan cara tertentu supaya kolong mobil tidak mentok atau bahkan tersangkut hingga mobil tidak bisa jalan. Anda bisa gunakan teknik diagonal saat melewati polisi tidur tersebut.
Teknik ini ialah melintasi polisi tidur dengan menyamping atau miring. Namun cara ini hanya bisa dilakukan di jalan perumahan yang tertutup dan sepi. Jangan paksakan teknik diagonal di jalan yang ramai karena akan membuat jalan macet bahkan kecelakaan.