Technology
22 Dec 2019
4 Jenis Air Pendingin Radiator yang Harus Kamu Pahami
4 Jenis Air Pendingin Radiator yang Harus Kamu Pahami
By IndraKeren
Cairan pendingin pegang peran sangat penting dalam proses menjaga suhu kerja mesin.
Kalau coolant di dalam radiator kurang, maka bisa mengakibatkan mesin overheat atau panas berlebihan.
Sebaiknya cairan pendingin radiator diganti setiap 40.000 km dan tabung cadangan air radiator dicek setiap minggu.
Segera isi hingga batas maksimal kalau kosong. Jika terlalu sering kosong, artinya kamu harus cek sistem pendingin mesin.
Pegang peran kunci dalam sistem pendingin, seperti apa saja jenis radiator coolant yang beredar di pasaran?
1. Air Biasa
Cairan radiator paling umum adalah air biasa, bisa air keran atau air mineral.
Air biasa memiliki titik didih yang rendah (100 derajat celcius) sehingga memiliki kadar penguapan tinggi.
Air biasa akan kewalahan menjaga suhu mesin ketika panas lingkungan sangat tinggi seperti mobil terjebak macet parah sehingga lebih cepat habis karena menguap.
Walau menggunakan air yang dijual dalam kemasan sekalipun, tetap mengandung mineral.
Kandungan mineral di dalam air biasa bisa menimbulkan karat dan kerak dalam jangka waktu panjang.
Dalam kasus ringan, permukaan pipa logam yang terkena karat akan tergerus dan menyumbat pipa di bagian yang kecil, seperti di tabung radiator.
Dalam kasus lain, karat juga akan menggerus permukaan pipa dan membuatnya bocor.
Semua kasus akan berakhir dengan meningkatnya suhu mesin secara drastis alias overheat.
2. Radiator Coolant
Radiator coolant diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi atau karat pada material logam.
Adapun kandungan utama dari cairan pendingin, yakni air tanpa mineral, zat anti-beku propylene glycol, dan pencegah karat.
Kandungan propylene glycol membuat cairan radiator punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa.
Jenis ini lebih tangguh dipakai di wilayah tropis seperti Indonesia.
Tingginya titik didih membuat coolant terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. P
endingin jenis ini memiliki titik didih sekitar 10 derajat celcius lebih tinggi dari air biasa.
3. Radiator Super Coolant
Sebelum menggunakan kamu harus terlebih dahulu mencairkannya bersama air bersih.
Kamu bisa melakukan pengenceran ini dengan perbandingan 50:50.
Radiator super coolant juga memiliki titik didih yang tinggi, yakni sebesar 130 derajat celcius.
Karena butuh suhu lebih tinggi untuk membuat cairan pendingin jenis ini untuk mendidih, yang artinya lebih banyak panas yang diserap dari mesin tanpa khawatir air menguap dan habis.
4. Antifreeze dan Coolant Protector
Jenis coolant ini hampir sama dengan radiator super coolant, yaitu dalam penggunaannya harus dicairkan terlebih dengan menggunakan air bersih.
Namun, untuk menggunakannya harus disesuaikan dengan iklim di sekitar kamu.
Untuk di iklim tropis, perbandingan yang bisa digunakan adalah 50:50.
Kelebihan dari jenis ini adalah bisa menahan panas hingga 128 derajat celcius.