
21/06/2019
Apakah Aerodinamika Kendaraan Memengaruhi Efisiensi Bahan Bakar?
Apakah Aerodinamika Kendaraan Memengaruhi Efisiensi Bahan Bakar?
Pada dasarnya, aerodinamika diambil dari kata aero dan dynamic yang bisa diartikan udara dan perubahan gerak. Jika ditarik dalam satu kesimpulan, aerodinamika berarti suatu perubahan gerak benda yang dikarenakan hambatan udara saat melaju dengan kencang.
Dahulu, teori aerodinamika selalu berhubungan dengan teknologi pesawat terbang, mengingat faktor kemampuan dan ketahanannya di udara. Selain itu, bentuk tubuh pesawat terbang modern yang streamline, landai, halus dan tidak ada penampang frontal serta dengan bentuk sayap pesawat juga memengaruhi faktor ini.
Seiring berjalannya waktu, banyak pabrikan otomotif yang mendesain mobil dengan memperhatikan beberapa aspek, salah satunya ialah aerodinamika. Inti dari aerodinamika yang baik pada mobil adalah, bagaimana caranya agar sebuah mobil bisa memiliki hambatan angin/udara serendah mungkin.
Selain itu, jika memungkinkan ia mampu merendahkan suara angin yang berkumpul pada mobil, serta menghindari daya angkat saat mobil melaju. Tentunya akan sangat berbahaya kalau mobil terangkat dan kehilangan traksi. Kini, teknik aerodinamika juga mulai diterapkan pada industri otomotif. Lalu, apa perbedaan antara aerodinamika pesawat dan mobil? Mari kita simak ulasan berikut ini.
- Mengenal Coefficient of Drag
Aerodinamika pada mobil juga dikenal dengan istilah Coefficient of Drag (COD), hambatan angin atau bisa disebut dengan ketahanan udara ketika mobil bergerak. Umumnya, satuan COD dibuat untuk mengukur nilai hambatan udara kendaraan yang bergerak cepat seperti pesawat, mobil, dan motor.
- Tingkat Coefficient of Drag yang Baik?
Ukuran rata-rata COD untuk mobil produksi massal berkisar antara 0,3-0,6, sementara untuk sports car berada di rentang antara 0,25-0,3 dan bus 0,6-0,7. Angka-angka tersebut didapat setelah mempertimbangkan desain lengkung bagian depan, samping, dan belakang. Nominal-nominal tersebut juga didasari beragam perhitungan matematis, supaya tidak menghambat pergerakan suatu kendaraan.
Contoh mobil produksi toyota yang memiliki COD rata-rata terbaik adalah Toyota CH-R dan Camry, kedua mobil ini sudah menggunakan basis platform TNGA atau Toyota New Global Architecture. Berkat penggunaan platform TNGA pada produk Toyota, tingkat aerodinamika mobil menjadi sangat baik sehingga pengendaraan mobil menjadi lebih stabil dengan handlingyang kian presisi. Berkat penggunaan platform TNGA, sisi struktur bodi dibuat lebih rigid 30-65 persen sehingga menjadi lebih stabil dan aerodinamis.
- Hubungan Coefficient of Drag dan Konsumsi BBM
Para pabrikan mobil, saat ini banyak melakukan perubahan pada desain bodi agar memperoleh nilai hambatan yang sekecil mungkin. Hal ini dilakukan agar mesin kendaraan tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk membelah angin, hal itu akan membuat konsumsi BBM menjadi lebih irit.
Hal itu dapat anda temukan pada mobil Toyota C-HR yang memiliki COD rendah sehingga pemakaian power mesin berkurang. Otomatis mobil jadi lebih hemat BBM. Selain itu, penghitungan COD yang tepat akan mempengaruhi kestabilan mobil saat berada pada kecepatan yang tinggi.
Dengan segala keunggulan terbaiknya, platform TNGA Toyota telah memberikan pengaruh besar dalam performa mesin dan tingkat aerodinamika. Tidak hanya itu, platform tersebut mobil besutan Toyota ini memiliki kesan futuristik dan modern. Platform TNGA akan menjadi produk andalan Toyota pada masa mendatang.
Selain itu, penggunaan TNGA ini menambah kualitas berkendara, kenyamanan kabin, desain emosional, fitur aplikatif dan mudah digunakan serta perangkat keamanan kelas dunia sehingga aman untuk seluruh keluarga.