
02/06/2025
Cara Aman Berkendara Saat Cuaca Berkabut dalam Perjalanan Jauh
Cara Aman Berkendara Saat Cuaca Berkabut dalam Perjalanan Jauh
Cuaca berkabut bisa jadi salah satu kondisi paling menantang saat berkendara, apalagi dalam perjalanan jauh. Visibilitas yang terbatas, jalanan yang licin, hingga risiko tabrakan beruntun jadi hal yang mesti diwaspadai. Oleh karena itu, memahami tips berkendara saat cuaca berkabut jadi hal penting sebelum menyalakan mesin dan mulai melaju.
Berikut ini beberapa panduan yang bisa membantu tetap aman di jalan ketika kabut mulai menyelimuti.
Kurangi Kecepatan, Jangan Paksakan Melaju Kencang
Salah satu kesalahan umum saat berkabut adalah tetap memacu kendaraan dengan kecepatan biasa. Padahal, jarak pandang yang pendek membuat risiko kecelakaan meningkat drastis. Menjaga kecepatan rendah adalah langkah pertama dalam tips berkendara saat cuaca berkabut yang wajib diterapkan.
Semakin lambat, semakin banyak waktu untuk bereaksi jika ada kendaraan lain di depan yang tiba-tiba berhenti atau berpindah jalur.
Nyalakan Lampu Kabut, Bukan Lampu Jauh
Saat visibilitas terganggu, banyak pengemudi refleks menyalakan lampu jauh. Sayangnya, lampu jauh justru bisa memantulkan cahaya kembali ke arah pengemudi dan memperburuk penglihatan. Solusinya? Gunakan fog lamp atau lampu kabut.
Fog lamp dirancang khusus untuk menembus kabut tipis dengan arah pencahayaan lebih rendah ke permukaan jalan. Ini termasuk salah satu tips berkendara saat cuaca berkabut yang sering dilupakan tapi sangat efektif.
Jaga Jarak Aman Lebih dari Biasanya
Jika biasanya jarak aman sekitar tiga detik dari kendaraan depan, dalam kabut sebaiknya tambah jadi lima sampai tujuh detik. Jarak ini memberi ruang lebih luas untuk menghindar atau mengerem saat kendaraan di depan melakukan manuver mendadak.
Menjaga jarak adalah salah satu elemen paling penting dalam tips berkendara saat cuaca berkabut, apalagi kalau jalan yang dilalui melibatkan tanjakan atau turunan curam.
Gunakan Wiper dan Defogger Secara Aktif
Kabut nggak hanya datang dari luar. Embun dari perbedaan suhu bisa muncul dari dalam kaca depan. Aktifkan defogger atau arahkan AC ke kaca depan untuk mengurangi pengembunan dari dalam kabin.
Kalau kabut datang bersamaan dengan gerimis atau hujan ringan, jangan ragu menyalakan wiper meski airnya tidak deras. Kombinasi dua alat ini jadi bagian penting dari tips berkendara saat cuaca berkabut yang bikin pandangan tetap jelas.
Hindari Berhenti Mendadak di Pinggir Jalan
Berhenti mendadak tanpa sinyal bisa sangat berbahaya saat berkabut. Kalau memang harus berhenti, carilah area aman seperti rest area atau bahu jalan yang cukup lebar. Nyalakan lampu hazard untuk memberi tahu pengendara lain bahwa kendaraan sedang dalam posisi diam.
Ini penting dalam tips berkendara saat cuaca berkabut karena pengemudi lain bisa saja tidak melihat kendaraan berhenti hingga terlambat menghindar.
Dengarkan Suara Sekitar, Jangan Hanya Andalkan Mata
Dalam kabut tebal, mengandalkan pendengaran bisa jadi alternatif untuk membaca kondisi jalan. Turunkan sedikit jendela dan dengarkan suara kendaraan lain di sekitar. Ini bisa bantu mengantisipasi kendaraan yang mendekat, terutama dari arah berlawanan di jalur sempit.
Menambahkan elemen pendengaran sebagai alat bantu navigasi termasuk langkah cerdas dalam daftar tips berkendara saat cuaca berkabut.
Perjalanan jauh memang menyenangkan, apalagi kalau rutenya melewati daerah pegunungan atau dataran tinggi. Tapi saat kabut datang, prioritas utama tetap keselamatan. Jangan buru-buru, jangan panik, dan pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai otomotif lainnya atau kebutuhan lainnya, kamu bisa mengunjungi website Toyota.