New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp581.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp629.700.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp409.990.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp242.900.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp296.800.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

news_4424TIPS

Defensive Driving Sebagai Perilaku Mengemudi yang Baik dan Bertanggung Jawab, Patokannya 4A

Defensive Driving Sebagai Perilaku Mengemudi yang Baik dan Bertanggung Jawab, Patokannya 4A

Selain safety driving, ada istilah defensive driving. Dilansir dari detik.com, defensive driving adalah perilaku mengemudi yang dapat menghindarkan kamu dari masalah, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun diri sendiri. Defensive driving merupakan versi mengemudi yang lebih komprehensif karena tidak hanya butuh keterampilan, tetapi perilaku yang baik.

Saat di jalan, ada saja hal-hal yang bisa membuat kamu terkena masalah. Mungkin karena ketidaktahuan mengenai standar-standar berkendara yang benar, atau ketidaktahuan pengendara lain mengenai aturan dan cara berkendara yang aman.

Mengemudi tidak hanya harus aman, efisien dan benar, tapi juga harus bertanggung jawab. Inilah yang disebut sebagai behavior-based driving. Faktor manusia atau human error merupakan penyebab mayoritas kecelakaan. Perilaku yang emosional dan mudah terprovokasi adalah jawabannya.

Pengemudi defensif adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, dan tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Syarat utama lainnya adalah harus memiliki kewaspadaan terus menerus dan antisipasi. Untuk mudah diingat: 4A (Alertness, Awareness, Anticipation dan Attitude).

Kewaspadaan (Alertness)

Saat mengemudi, segala hal dapat terjadi di jalanan termasuk hal-hal yang buruk. Kamu dituntut untuk selalu waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar, termasuk waspada dari kesalahan yang dibuat oleh pengendara lain. Untuk itu hindarilah distraksi saat berkendara seperti bermain ponsel.

Kesadaran (Awareness)

Pengemudi harus menyadari akan kemampuan berkendaranya, serta kondisi tubuh saat berkendara. Sebaiknya kamu tidak memaksakan diri untuk mengemudi saat kondisi badan sedang tidak baik-baik saja. Diperlukan juga kesadaran untuk berkendara sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kemampuan Mengantisipasi (Anticipation)

Banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi saat berkendara termasuk hal-hal yang buruk. Untuk itu diperlukan kemampuan mengantisipasi masalah yang timbul, baik yang berasal dari diri sendiri, kendaraan yang digunakan, maupun dari pengendara lain dan lingkungan di sekitar mobil.

Sikap dan Mental (Attitude)

Sebagai pengemudi, kamu tentu tidak boleh egois apalagi provokatif. Karena tanpa didasari dengan sikap dan mental yang yang baik, alih-alih menerapkan defensive driving, kamu justru akan terlihat agresif. Gunakanlah fasilitas umum secara bersama, antrilah sesuai dengan jalur, dan jangan merugikan pengguna jalan lain.


Back to top