
01/04/2024
Etika Pakai Lampu Jauh Saat Mudik, Silau Bikin Pandangan Gelap dan Picu Kecelakaan
Etika Pakai Lampu Jauh Saat Mudik, Silau Bikin Pandangan Gelap dan Picu Kecelakaan
Mobil dilengkapi lampu utama dengan dua pilihan yakni dekat (low beam) dan lampu jauh (high beam). Lampu dekat dengan arah sorotan pendek digunakan saat berkendara di malam hari. Sementara lampu jauh berguna saat mobil melaju di jalan yang minim pencahayaan sebagai antisipasi jarak aman berkendara.
Dikutip dari Kompas.com, penggunaan lampu jauh atau lampu dim di malam hari sudah benar, namun jangan sampai mengganggu pengguna jalan lain khususnya di masa mudik Lebaran yang padat. Seperti diketahui, lampu jauh tujuannya untuk memaksimalkan jarak pandang dan memandu perjalanan.
Masih banyak yang belum paham etika yang benar dalam menggunakan lampu jauh atau lampu dim. Sehingga membuat pengguna jalan lainnya merasa terganggu dan berpotensi memicu pertengkaran lantaran tersulut emosi.
Lampu dim dimanfaatkan saat ingin melihat petunjuk jalan atau memastikan kondisi jalan di malam hari. Lampu jauh juga dipakai sebagai alat komunikasi dengan kendaraan lain yang posisinya jauh di depan. Bisa juga ketika hendak melewati tikungan, sebagai informasi kendaraan dari lawan arah ada mobil yang hendak melintas.
Anda harus menggunakan lampu jauh dengan bijak. Seperti tidak menyalakan ketika ada mobil lain dari arah berlawanan karena sinarnya silau. Segera matikan lampu jauh yang dinyalakan kalau ada mobil lain mendekat dari depan.
Tidak dibenarkan pula perilaku saling balas lampu jauh guna memberikan peringatan atau teguran karena merasa terganggu atas sorotan lampu jauh mobil lain. Pasalnya, dampak sorot high beam dapat membuat penglihatan Anda berkurang drastis.
Untuk itu, ketika berpapasan dengan kendaraan yang datang dari arah depan, jangan fokus ke sinar lampunya karena bisa mengalami kegelapan sejenak atau blank. Meskipun sesaat, tetapi sangat berbahaya karena kendaraan terus bergerak dengan kecepatan tinggi.
Ketika sudah mulai terlihat ada sinar lampu mobil dari arah berlawanan yang menyilaukan, maka fokus pandangan sebaiknya digeser sedikit ke arah garis marka di bahu jalan. Alhasil, Anda tetap dapat melihat batas jalan sekaligus mata tidak merespons cahaya yang datang.
Mata manusia cenderung akan menyempitkan pupil agar tidak terlalu silau ketika banyak cahaya. Di sisi lain, jalan yang minim cahaya akan terlihat lebih gelap. Alhasil, pandangan mata Anda akan semakin gelap dan tidak dapat memantau kondisi di depan mobil.
Namun, jangan terlalu jauh membuang pandangan ke sisi kiri yang membuat Anda tidak waspada atas kendaraan dari depan. Hati-hati pula kalau bahu jalan tidak ada marka jalan karena akan kehilangan patokan. Kurangi kecepatan untuk mencegah mobil tidak terkendali.
Automatic High Beam pada All New Yaris Cross
Upaya membantu pandangan pengemudi di malam hari sekaligus mencegah pengguna jalan lain silau karena Anda menyalakan high beam atau lampu jauh, dibantu oleh fitur Automatic High Beam (AHB) yang merupakan bagian dari teknologi canggih Toyota Safety Sense (TSS).
Pada All New Yaris Cross Tipe S, AHB bekerja dengan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan daya pandang pengemudi di malam hari dan mengembalikan ke lampu utama (low beam) ketika terdeteksi ada kendaraan di depan.
Sehingga, fokus dan kewaspadaan pengemudi tetap terjaga tanpa perlu teralihkan untuk menyalakan dan mematikan lampu. Sekaligus tentunya membantu mobil di depan tidak terganggu oleh lampu jauh dari mobil Anda.