New Agya Stylix

New Agya Stylix

Starting FromRp173.200.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp973.300.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.029.900.000

Explore Get Your Offer
New Fortuner

New Fortuner

Starting FromRp582.200.000

Explore Get Your Offer
New GR Yaris

New GR Yaris

Starting FromRp1.166.000.000

Explore Get Your Offer
All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.425.500.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.268.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp454.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp501.700.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp673.100.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp630.300.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp410.800.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp374.800.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp243.000.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp297.200.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp169.600.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

news_4942TIPS

Pahami Keterbatasan Fisik, Lansia Masih Boleh Mengemudi Mobil Asalkan Tahu Batas Kemampuannya

Pahami Keterbatasan Fisik, Lansia Masih Boleh Mengemudi Mobil Asalkan Tahu Batas Kemampuannya

Viral di social media, seorang lansia yang mengendarai MPV, tidak dapat mengendalikan mobilnya sehingga menabrak sepeda motor yang sedang melaju. Lantas, apakah seorang lanjut usia (lansia) masih boleh mengemudikan mobil?

Dikutip dari Hellosehat.com, berikut penjelasan mengenai lansia dan bagaimana sebaiknya seorang lansia menyiapkan diri supaya aman dan nyaman ketika mengemudikan mobil di jalan.

Kemampuan Tubuh Lansia Pasti Menurun

Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, golongan lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Perlu diingat bahwa ketika memasuki usia lanjut, kemampuan tubuh dalam bereaksi tentu sudah tidak sebaik seperti saat muda.

Kemampuan ini mencakup kecepatan tubuh dalam menerima informasi visual untuk menghasilkan reaksi motorik. Contohnya adalah kurang sigap menginjak rem atau membelokkan setir saat ada kondisi darurat di depan mobil.

Kemampuan penglihatan yang melemah turut memperburuk sehingga membuat lansia memiliki risiko kecelakaan lebih besar. Kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi ikut terdampak. Padahal, ada beberapa lanjut usia (lansia) yang masih aktif berkendara sendiri.

Pahami Keterbatasan Fisik Pengemudi Lansia

Faktor utama dalam keamanan mengemudi adalah kemampuan Anda saat di balik kemudi. Jika masih bisa menyetir dengan jarak yang cukup jauh tanpa mengalami masalah, kegiatan ini tetap aman. Namun, waspada jika menemukan tanda-tanda berikut ini:

- Respons terlambat pada situasi darurat.

- Hilangnya kepercayaan diri saat mengemudi.

- Kesulitan menjaga kendaraan agar tetap berjalan lurus.

- Berpindah kecepatan dengan drastis, dari rendah ke tinggi atau sebaliknya.

- Mudah terdistraksi.

- Beberapa kali menabrak benda sekitar.

Jika mulai mengalaminya, lebih baik serahkan aktivitas mengemudi kepada orang-orang terdekat demi keselamatan semua pengguna jalan. Karena begitu situasi tidak terkendali, risiko masalah seperti kecelakaan menjadi besar.

Tips Mengemudi Aman bagi Lansia

1. Jaga Tubuh Selalu Aktif

Mengemudi membutuhkan tingkat ketahanan tubuh yang baik. Pasalnya, Anda akan duduk selama beberapa jam sambil tetap memiliki pandangan stabil ke arah depan. Anda juga akan melakukan banyak gerakan, seperti melihat ke panel instrumen, kiri-kanan mobil, atau belakang sesuai kebutuhan.

Lakukan aktivitas fisik dengan menjaga tubuh terus bergerak sebagai panduannya. Anda bisa mencoba untuk berjalan kaki rutin setiap pagi atau melakukan latihan peregangan dan latihan kekuatan ringan. Ketika beristirahat, lakukan latihan peregangan untuk lansia yang sederhana agar otot-otot tubuh tidak kaku.

2. Cek Kesehatan Secara Berkala

Jika lansia mengalami gangguan pendengaran, hal ini membahayakan seperti saat ada suara kendaraan lain yang mendekat. Masalah penglihatan juga akan mengganggu saat memperhatikan jalan. Buatlah jadwal bertemu dengan dokter secara berkala untuk memeriksa kesehatan.

Bagi yang memiliki kondisi tertentu seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, konsultasikan ke dokter untuk menjaga kondisi tubuh. Beberapa jenis obat juga bisa mempengaruhi tubuh seperti mengantuk sehingga wajib dibicarakan dengan dokter.

3. Jangan Main Ponsel

Baik lansia atau anak muda, distraksi seperti berkutat dengan ponsel memberikan risiko yang berbahaya saat mengemudi. Hindari membuka ponsel walaupun ada panggilan atau pesan masuk. Jika membutuhkan fasilitas penunjuk jalan seperti GPS, persiapkan dari sebelum berangkat demi keamanan di jalan.

4. Pilih Waktu Mengemudi Mobil

Urungkan niat dan tunggu hingga hujan berhenti kalau tidak yakin. Ada baiknya tidak menyetir saat matahari sedang terik-teriknya karena dapat menyilaukan pandangan atau hindari jalan yang rawan macet. Hindari pula mengemudikan mobil di malam hari karena kemampuan mata kian menurun.

5. Pilih Mobil Sesuai Kondisi Fisik

Pilihlah mobil dengan pintu yang lebih rendah dengan tempat duduk yang tidak terlalu tinggi agar memudahkan Anda untuk masuk ke dalam. Anda juga bisa memilih mobil dengan pengaturan AC, tuas, dan saluran radio dengan tampilan yang lebih jelas terbaca agar lebih mudah saat menggunakannya.

6. Jaga Kondisi Mobil

Pastikan mobil selalu dalam kondisi prima untuk mecegah hal yang tidak diinginkan, seperti mesin mati tiba-tiba atau rem blong yang dapat memicu kecelakaan. Lakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.


Back to top