
12/06/2024
Waspada Mengemudi Mobil di Jalan Perumahan, Anak Kecil Sulit Diprediksi Keberadaannya
Waspada Mengemudi Mobil di Jalan Perumahan, Anak Kecil Sulit Diprediksi Keberadaannya
Kasus SUV yang menabrak balita di sebuah jalan perumahan, mengingatkan Anda agar senantiasa menjaga batas kecepatan bila sedang berkendara melewati kawasan pemukiman. Dikutip dari Kumparan.com, pengemudi mobil besar seperti SUV wajib meningkatkan kewaspadaan karena risikonya lebih tinggi.
Mobil Pasti Punya Blind Spot
SUV umumnya memiliki jarak pandang terbatas akibat dimensinya atau akrab disebut sebagai blind spot. Sehingga, pemilik mobil sejenis ini perlu lebih mawas terhadap kendaraannya sendiri. Tidak hanya SUV, bahkan sedan sekalipun memiliki kemungkinan blind spot.
Titik blind spot pada kendaraan tidak bisa dihilangkan. Tetapi, risikonya dapat diminimalisir dengan mengatur posisi berkendara yang ideal, seperti mengatur sudut kaca spion, bangku, hingga berkendara perlahan saat memasuki wilayah perumahan meskipun jalan sepi.
Sudut Pandang ke Arah Belokan
Selanjutnya saat berbelok, sudut pandang pengemudi harus selalu diarahkan ke arah yang dituju. Arahkan pandangan ke entry point pada belokan dan exit point setelah berbelok. Sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi pada saat belok, seperti anak kecil yang menyeberang.
Patuh Batas Kecepatan di Perumahan
Selain itu, berkendara di area terbatas seperti kompleks perumahan idealnya pada kecepatan rendah. Dalam Permenhub (Peraturan Menteri Perhubungan), kecepatan maksimal di jalan permukiman adalah 30 km/jam. Sementara di dalam gang komplek adalah 5-10 km/jam.
Meskipun jalan sepi atau Anda penghuni kompleks tersebut, hindari memacu mobil di jalan perumahan. Ada risiko bahaya seperti anak kecil atau hewan tiba-tiba lari ke jalan.
Pahami Gangguan di Jalan Pemukiman
Banyak potensi gangguan yang kerap muncul tiba-tiba. Seperti polisi tidur atau persimpangan jalan, mobil yang parkir sembarangan, keluar-masuk orang atau kendaraan lain dari rumah, atau kendaraan kecil seperti gerobak tukang sayur yang juga dapat mengganggu arus lalu lintas.
Berhenti Saat di Persimpangan Jalan
Karena merasa sepi, ada pengguna jalan yang langsung berbelok saat di persimpangan jalan, seperti ketika akan masuk ke gang rumahnya. Ada pula pengguna jalan main belok dengan sudut tajam yang dapat berbahaya jika dari arah berlawanan ada anak kecil atau kendaraan lain.
Berhenti sejenak di persimpangan jalan untuk memastikan situasi aman dan lakukan manuver belok yang normal sesuai aturan lalu lintas. Kalau ragu, buka jendela supaya lebih jelas melihat. Keluar mobil untuk memastikan situasi aman dan memberikan arahan kepada anak-anak supaya menjauh dari mobil.
Anak Kecil Sulit Diprediksi
Meskipun bukan di tengah jalan, segera kurangi kecepatan jika melihat ada anak kecil sedang bermain. Karena sulit diprediksi pergerakannya, mereka bisa berlari ke tengah jalan yang sangat berbahaya andai Anda gagal mengantisipasinya.
Jaga Jarak Aman
Bukan hanya di jalan raya, Anda tetap wajib menjaga jarak aman waktu masuk ke jalan pemukiman. Bahkan harus semakin hati-hati karena kondisi jalan yang serba terbatas dan potensi-potensi masalah yang siap mengganggu kalau lengah.
Hormati Warga Sekitar
Kurangi kecepatan jika melihat ada warga sedang beraktivitas di depan rumahnya. Selain menjaga keselamatan, langkah ini juga untuk mencegah debu berterbangan yang akan mengganggu orang lain. Selain itu juga untuk menghormati warga tersebut.
Hindari Distraksi Ketika Mengemudi Mobil
Sedikit saja pandangan teralihkan, Anda tidak sadar ada anak kecil mendekati kendaraan. Ditambah, keadaan jalan sempit dan Anda membawa mobil yang cukup besar. Letakkan ponsel dan selalu fokus serta waspada ketika mengemudi di jalan perumahan.
Jaga Kondisi Mobil
Lakukan servis berkala supaya mobil dapat mengantisipasi keadaan darurat di jalan perumahan, seperti rem mendadak ketika ada anak kecil lari. Servis berkala di bengkel resmi Toyota turut memastikan komponen mobil lainnya selalu prima.