
Technology
19 Nov 2019
5 Fakta Airbag Pada Mobil
5 Fakta Airbag Pada Mobil
By salsa
Fitur keselamatan yang digunakan oleh pabrikan berfungsi untuk meminimalkan cidera berat untuk pengemudi dan penumpang.
Salah satu fitur yang saat ini wajib ada adalah airbag untuk melindungi tubuh pengemudi dan penumpang.
Saat ini seluruh mobil tidak hanya dilengkapi sabuk pengaman, airbag mulai menjadi peranti yang wajib dimiliki.
Setidaknya ada 5 fakta yang saat ini bisa ditemukan pada fitur yang bekerja seperti balon berisi udara.
1. Singkatan SRS
Rata-rata fitur airbag yang disematkan pada mobil bertuliskan seperti singkatan yakni SRS.
Baik pada airbag untuk pengemudi di bagian setir, maupun penumpang depan pada dasbor akan terbaca SRS Airbag.
SRS ternyata singkatan dari supplementary restraint system yang artinya fitur ini hanya pendukung.
Sehingga bisa dikatakan fitur ini bukan utama untuk menyelamatkan penumpang saat terjadi kecelakaan.
Memang ada sabuk pengaman yang lebih utama dalam fitur keselamatan yang sudah menjadi standar sejak lama.
Fitur airbag pun saat ini sudah ada di seluruh lini produk Toyota mulai dari Calya hingga Alphard.
2. Proses Kimia
Cara kerja airbag sendiri sangat cepat dari proses benturan hingga mengembang dan meminimalkan cidera pengemudi dan penumpang.
Namun dalam proses tersebut ternyata ada unsur kimia yang belum banyak orang ketahui.
Berawal dari ignitier yang membakar senyaa Natrium Azida (NaN3) hingga kemudian bereaksi dengan Kalium Nitrat (KNO3).
Hingga akhirnya menjadi nitrogen panas yang berfungsi mengembangkan kantung udara untuk mengurangi cidera pada orang dalam kabin.
3. ECU
Proses kimia yang dijelaskan pada nomor 2 tergantung dari ECU (engine control unit) yang mengirimkan perintah.
Ya, ECU pada airbag baru akan memerintahkan proses kerja jika ada gaya dalam jumlah besar pada titik sensor.
Bila ECU tidak menerima gaya dalam jumlah besar pada titik sensor yang tersebar pada bodi mobil, maka airbag bisa tidak mengembang.
Mengingat mobil modern saat ini memang sudah melalui kontrol komputer sehingga cara kerja fitur diatur melalui ECU.
4. Titik Sensor
Berbicara soal titik sensor pada airbag, umumnya terletak dekat lampu utama mobil kanan dan kiri.
Itu pun bila jumlah airbag mobil hanya dua yakni bagian pengemudi dan penumpang saja.
Bila ada 4 atau lebih seperti di samping mobil, titik sensor umumnya diletakkan pada pilar mobil.
Sehingga bila terjadi tabrak samping, airbag tetap bisa mengembang untuk meminimalkan cidera penumpang.
Itupun harus dipastikan jarak pembacaan sensor adalah 15 derajat garis lurus ke depan.
Bila lebih besar dari 15 derajat, maka ada kemungkinan airbag tidak mengembang.
Sebagai contoh bila mobil menabrak tiang listrik pada bagian tengah (grill), maka bisa saja airbag tidak mengembang.
5. Kecepatan Mobil
Selain sensor yang menerima gaya dalam jumlah besar untuk memastikan airbag mengembang, kecepatan mobil juga punya peran.
Mengingat perlu gaya tekanan yang besar, maka sensor airbag pada mobil umumnya bekerja bila kecepatan minimal 50 km/jam.
Sehingga bila mobil menabrak dengan kecepatan rendah, ada kemungkinan airbag tidak mengembang.
Tentu hal tersebut karena gaya tekanan yang dibaca oleh ECU dianggap kurang dan tidak terlalu berbahaya untuk pengemudi dan penumpang.