
Tips
03 Jan 2020
8 Langkah Awal Yang Harus Kamu Lakukan Saat Mobil Mogok Kena Banjir
8 Langkah Awal Yang Harus Kamu Lakukan Saat Mobil Mogok Kena Banjir
By faris
Awal tahun 2020 ini, bencana banjir melanda sebagian wilayah di Indonesia.
Beberapa dari kamu pasti ada yang terjebak banjir, baik ketika berkendara di jalan atau saat parkir di rumah.
Masalahnya, saat ini hampir semua mobil zaman now sudah menggunakan perangkat yang dirancang serba otomatis yang cukup rawan terganggu ketika banjir.
Tapi bukan tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan mobil kesayangan kamu.
Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan pada saat mobil terkena banjir:
1. Segera Lepas Kabel Aki
Dengan melepaskan kabel aki, maka akan terhindar risiko korsleting alias hubungan arus listrik pendek yang bisa membuat komponen kelistrikan mobil rusak.
2. Mobil Cukup Didorong
Jangan sekali-kali mencoba menyalakan mesin untuk meminggirkan atau memindahkan mobil ke tempat aman karena berpotensi kena water hammer.
Kalau ada layanan darurat, kamu bisa hubungi tim untuk membantu menyalakan kembali mobil.
Tapi bila mereka sudah angkat tangan, sebaiknya bawa mobil ke bengkel resmi Toyota.
3. Nonaktifkan Rem Tangan
Langkah berikutnya adalah menonaktifkan rem tangan mobil kamu agar kampas rem tidak lengket dan mudah didorong.
Sebagai gantinya, agar mobil tidak bergerak terbawa arus banjir, gunakan batu untuk mengganjal atau memasukkan transmisi ke gigi satu.
Kondisi ini untuk mobil transmisi manual, sedangkan transmisi otomatis bisa dimasukkan pada posisi parking (P).
4. Kuras Oli Mesin
Kuras oli pada mesin dan setelah oli habis terkuras, semprot dengan angin kompresor hingga air dan oli benar benar habis terkuras.
Kemudian isi kembali oli yang larut dalam air dan kuras kembali oli tersebut agar air di dalam mesin benar benar hilang.
Setelah itu, isilah dengan oli baru yang cocok dengan jenis spesifikasi kendaraan.
Meski mesin mobil bisa nyala tanpa ganti oli, air yang bercampur dengan oli akan merusak kandungan kimia oli dan bersifat korosif.
5. Kuras Tangki Bensin
Air yang masuk ke tangki dan bercampur dengan bensin berpotensi menimbulkan karat pada tangki.
Selain tentunya air yang masuk akan merusak bagian dalam mesin dan membuatnya tidak bisa bekerja dengan baik.
Risiko terburuk adalah water hammer dan kamu harus melakukan turun mesin untuk perbaikan.
Jika kamu mampu melakukannya sendiri, kuras tangki bensin untuk memastikan bahwa tidak ada air yang tercampur dalam bensin.
6. Keringkan Komponen Mesin
Beberapa komponen pengapian seperti busi, saringan udara, koil, alternator, dan kabel-kabel berikut sambungannya cukup rawan rusak apabila terkena banjir.
Untuk itu sebaiknya keringkan komponen-komponen ini dan cek apakah masih bisa berfungsi normal atau ada gangguan lain.
Jika tidak teliti, dan ternyata komponen pengapian ini tidak berfungsi maksimal, maka mobil akan sangat rawan untuk mogok.
Jika mobil menggunakan komponen ECU (electronic control unit), segera bawa saja ke bengkel resmi.
Sebab komponen ECU ini sangat sensitif dan berisiko mengalami kerusakan fatal akibat terendam air banjir.
7. Periksa Audio Mobil
Memeriksa fungsi audio mobil apakah masih dalam keadaan normal atau tidak, bisa dilakukan di bengkel, tempat variasi mobil, atau diperiksa sendiri.
Mobil yang terendam banjir seringkali membuat speaker rusak karena sebagian besar bahannya terbuat dari bahan-bahan yang sangat rentan dengan air.
Jika terjadi gangguan, bengkel khusus audio mobil lebih kompeten untuk memperbaikinya.
8. Bersihkan Kabin Mobil
Bagian interior mobil terdiri dari berbagai macam barang, mulai dari kursi, karpet, kain pintu dalam (door trim), dan lainnya.
Memang bisa saja air tidak masuk secara langsung lewat pintu, tapi ada celah di dek dan pintu yang bisa menjadi akses masuk air.
Jangan sampai kotoran yang ada menempel dan menjadi jamur atau karat.
Untuk itu segera cuci dan keringkan dengan baik guna mencegah munculnya aroma tak sedap di dalam mobil.
Pastikan semua isi kabin yang dicuci bisa kering sempurna agar tidak meninggalkan jejak bau tidak sedap.