
Automotive
23 Jul 2022
Alasan Ban Donat Wajib Dihndari Untuk Pemakaian Sehari-hari
Alasan Ban Donat Wajib Dihndari Untuk Pemakaian Sehari-hari
By salsa
Beberapa pemilik mobil merasa belum pede kalau mobilnya belum dimodifikasi, terutama tampilan luar.
Salah satu aliran modifikasi di Indonesia adalah retro racing.
Cirikhas modifikasi mobil aliran ini adalah tampilan ban mobil yang dibuat layaknya donat.
Istilah ban donat merupakan kondisi di mana ban seperti donat karena ukurannya lebih besar daripada ukuran pelek.
Adakah efeknya jika memakai ban donat untuk mobilitas harian?
Sebaiknya hindari penggunaan ban donat untuk sehari-hari karena rawan timbul masalah.
Pemakaian velg yang lebih lebar dari semestinya hingga bagian samping ban tertarik, menimbulkan bentuk lebih gembung di bagian samping ban.
Alhasil ban yang digunakan berubah ukurannya dan berpotensi untuk merusak ban tersebut.
Bagian samping ban yang ditarik paksa akan mengalami kelelahan atau fatigue yang berlebihan.
Parahnya, bagian tersebut akan rusak ditandai dengan benang anyaman ban putus.
Jika hal tersebut terjadi, maka fungsi ban untuk meredam getaran pada mobil tidak akan optimal lagi.
Efeknya, ban mobil menjadi rawan pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak kuat menahan tekanan udara.
Sesuai standar pabrikan, ukuran ban sudah ada aturan yang disesuaikan dengan jenis dan peruntukan mobil.
Demikian juga dengan pelek, lebarnya harus sesuai dengan ukuran ban.
Selain itu, supaya semakin terlihat keren, kamu wajib memodifikasi kaki-kaki mobil dengan menurunkannya.
Sehingga membuat sudut keselarasan roda serta komponen kaki-kaki meiliputi kemudi dan suspensi rawan masalah.
Hindari pula memodifikasi ban dengan camber negatif sehingga membuat ban aus tidak merata.
Akibatnya, tidak hanya membuat usia pakai ban berkurang, tapi juga membuat komponen lain rusak dan membahayakan keselamatan berkendara.
Ditambah, risiko klaim garansi ditolak lantaran perubahan spesifikasi teknis kendaraan dan penggantian spare part non orisinal.