
Tips
15 Mar 2022
Alasan Dilarang Isi Bensin Pakai Jeriken Plastik atau Botol Air Mineral Meskipun Dalam Kondisi Darurat
Alasan Dilarang Isi Bensin Pakai Jeriken Plastik atau Botol Air Mineral Meskipun Dalam Kondisi Darurat
By salsa
Karena darurat, kamu bisa saja membeli bensin menggunakan botol air mineral atau jeriken plastik.
Penggunaan material plastik tidak diperbolehkan karena karena berpotensi menyebabkan masalah seperti kebakaran.
Masalahnya, banyak pihak yang belum paham dan tidak percaya bahwa jeriken plastik dapat memicu masalah seperti wadah bocor atau kebakaran.
Seperti diketahui, bahan bakar memiliki senyawa khusus yang dapat merusak wadah berbahan plastik.
Kandungan polimer dari wadah plastik bisa rusak dan larut jika bertemu dengan bensin, lama-kelamaan menipis, dan akhirnya bocor.
Selain itu, bahan jeriken yang terkikis dapat mengontaminasi bahan bakar dan merusak senyawa kimianya sehingga tidak layak dipakai.
Jeriken plastik juga tidak diijinkan sebab berkaitan dengan segitiga api, yaitu BBM, panas, dan udara bebas.
Bahan plastik jerikan dianggap berbahaya karena tidak mampu mengantarkan listrik seperti bahan logam.
Padahal, ketika nozel pertama kali mengisi bensin berpotensi menimbulkan listrik statis ketika mengenai mulut jeriken.
Jeriken Plastik Khusus Untuk Isi Bensin
Wadah yang diperbolehkan membawa BBM tidak bisa sembarangan, terutama untuk jeriken plastik.
Spesifikasinya sudah diatur dalam standar internasional dan harus memenuhi sertifikasi ANSI/ASTM F85208.
Bahannya harus memenuhi aspek material, internal hydrostatic pressure, ketahanan terhadap usia pemakaian yang berulang-ulang, anti karat, tahan panas, hingga dibedakan berdasarkan warna sesuai jenis BBM yang diisikan.
Biasanya pada bagian luar kemasan terdapat lambang segitiga terhubung dengan angka 2 di tengahnya yang berarti sesuai standard HDPE 2.
Meski begitu, ada pom bensin yang tetap melarang penggunaan jeriken plastik khusus tersebut saat pengisian bahan bakar.
Pihak SPBU biasanya memakai jeriken logam milik mereka yang sudah diisi secara terpisah sehingga mencegah risiko memicu kebakaran waktu pengisian bahan bakar.