
Technology
22 Mar 2020
Alasan Toyota Prius PHEV Cocok Dipakai di Indonesia
Alasan Toyota Prius PHEV Cocok Dipakai di Indonesia
By faris
Mendukung program pemerintah untuk akselerasi kendaraan elektrifikasi, PT Toyota-Astra Motor (TAM) memperkenalkan Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) untuk melengkapi jajaran kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia.
Sebelumnya segmen ini telah diisi oleh Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan dalam perjalanannya mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat Indonesia.
Toyota Prius PHEV, pertama kali dijual tahun 2012, adalah pengembangan dari Toyota Prius HEV sebagai ikon kendaraan elektrifikasi Toyota yang mulai dipasarkan sejak tahun 1997.
Secara sistem kerja, tidak ada beda antara Prius HEV dan Prius PHEV, hanya saja Prius PHEV dilengkapi dengan koneksi listrik yang membuatnya dapat melakukan pengisian listrik langsung ala BEV (Battery Electric Vehicle).
Ini membuat Toyota Prius PHEV memiliki value yang pas untuk dipakai di Indonesia, di antaranya adalah:
1. Jarak Tempuh Lebih Jauh
Keberadaan charger listrik membuat pengguna Toyota Prius PHEV bisa langsung melakukan pengisian ulang baterai di stasiun pengisian listrik atau ketika pulang ke rumah.
Selain itu, Prius PHEV dapat beroperasi full electric sepanjang waktu bermodalkan mode EV (Electric Vehicle).
Kelebihan ini praktis membuat jarak tempuh semakin jauh saat mode elektrik aktif dan irit bensin karena motor bakar tidak bekerja, termasuk tentunya ramah lingkungan karena nihil emisi gas buang.
2. Tidak Tergantung Fasilitas Pengisian Baterai
Salah satu titik lemah kendaraan elektrifikasi adalah jarak tempuh yang dibatasi oleh kapasitas baterai.
Pengujian mencatat, Toyota Prius PHEV generasi kedua memiliki jangkauan hingga 68,2 km di mode EV.
Tentu kendala ini menyulitkan bagi pengguna dengan daya jelajah tinggi atau ketika pergi ke luar kota yang belum ada fasilitas pengisian baterai.
Namun karena masih memanfaatkan motor bakar yang memiliki prioritas untuk mengisi baterai, pemilik Toyota Prius PHEV tidak perlu khawatir kehabisan daya di jalan.
3. Irit Bensin dan Powerful
Selain itu, sinergi antara motor listrik dan motor bakar membuatnya sangat efisien dalam mengolah bensin, dengan catatan konsumsi bahan bakar fosil mencapai 37,2 km/liter untuk Prius PHEV Gen-2.
Benefit ini membuat pemiliknya tidak membuang waktu hanya untuk sekadar antri bensin di SPBU.
Kerjasama keduanya sekaligus menjaga performa agar tetap optimal di berbagai kondisi jalan lantaran dukungan dari motor bakar akan membantu motor listrik ketika melaju, seperti di jalan pegunungan dengan kontur naik turun atau butuh tenaga ekstra ketika mendahului kendaraan lain tanpa perlu ragu atas keandalan motor listrik.