All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.381.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.237.600.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp998.600.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp442.200.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp398.400.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp647.300.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp607.800.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp281.900.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp363.200.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp237.100.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp290.700.000

Explore Get Your Offer
New Camry

New Camry

Starting FromRp799.300.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp937.400.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp164.700.000

Explore Get Your Offer
All New BZ4X BEV

All New BZ4X BEV

Starting FromRp1.190.000.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

tc_1075

Alasan Warna Lampu Belakang Mobil Hanya Merah, Kuning, dan Putih

Alasan Warna Lampu Belakang Mobil Hanya Merah, Kuning, dan Putih

Dengan alasan supaya terlihat keren dan beda, kamu mengganti warna lampu belakang mobil sehingga tidak sesuai dengan standar pabrikan.

Bahkan ada yang mengganti lampu rem dengan warna putih yang sangat menyilaukan dan membahayakan pengguna jalan lain di belakangnya.

Padahal ada alasan mengapa warna lampu mobil, baik lampu rem, mundur, dan sein dibuat spesifik dan berbeda.

Kamu pasti sudah sangat familiar dengan tiga warna pada lampu belakang mobil, yakni merah mewakili rem, oranye atau kuning mewakili lampu sein, dan lampu putih menjadi simbol lampu mundur.

Ketiga warna ini dibuat berbeda agar mudah ditangkap mata bagi pengendara lain di belakang mobil kamu.

Vienna Convention on Road Traffic

Pemilihan warna lampu di kendaraan mengacu pada Vienna Convention on Road Traffic (1949), yang merupakan konvensi mengenai kendaraan di jalan raya.

Konvensi ini menyebutkan bahwa warna merah digunakan sebagai lampu belakang mobil.

Ini terkait dengan mata normal manusia yang sanggup menerima spektrum warna dengan panjang gelombang 400-700 nanometer (nm).

Sementara itu, warna merah memiliki panjang gelombang paling panjang yaitu 630-760 nm.

Terkait Respons Pengemudi

Studi NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) pada 2008 menunjukkan bahwa tingkat respons pengendara meningkat 28% ketika melihat lampu sein berwarna jingga ketimbang lampu sein berwarna merah.

Termasuk pula bahwa unsur cahaya kuning pada lampu sein memiliki panjang gelombang 0,58 mikron, dengan tingkat sensitivitas terhadap mata manusia sebesar 0,85 (skala 1.0).

Selain itu, jika melihat ukuran spektrum warna, lampu sein dengan unsur warna jingga memiliki spektrum yang tak kalah panjangnya yaitu 590-620 nm.

Dengan tingkatan panjang gelombang yang tinggi, warna merah dan jingga atau kuning cenderung lebih direspons dengan baik oleh mata.

Inilah mengapa merah dan jingga dipilih menjadi warna lampu peringatan pada kendaraan.

Warna Lampu Mundur Putih

Sementara itu, mengapa lampu mundur warnanya dibuat senada dengan lampu depan?

Alasannya cukup sederhana, karena putih jelas lebih menyilaukan mata sehingga pengemudi di belakang akan waspada karena ada kendaraan yang bergerak ke arahnya.

Selain itu, lampu putih juga bisa menerangi bagian belakang saat memundurkan kendaraan dalam kondisi gelap, di malam hari misalnya.

Berikut panjang gelmbang beberapa warna cahaya yang ada:

Merah: 620-750 nm
Jingga: 590-620 nm
Kuning: 570-590 nm
Hijau: 495-570 nm
Biru: 450-495 nm
Ungu: 380-450 nm


Back to top