
Automotive
15 Oct 2022
Aquaplaning atau Hydroplaning, Salah Satu Masalah Terbesar Saat Mengemudi Mobil di Musim Hujan
Aquaplaning atau Hydroplaning, Salah Satu Masalah Terbesar Saat Mengemudi Mobil di Musim Hujan
By salsa
Aquaplaning atau hydroplaning adalah genangan air di atas permukaan jalan yanag akan membuat daya cengkeram ban berkurang bahkan hilang sama sekali.
Kondisinya seperti kamu sedang berjalan di atas ubin licin yang berisiko membuat kaki terpeleset.
Aquaplaning membuat telapak ban mengambang atau lepas traksinya dari permukaan jalan akibat tidak mampu membuang air yang tergenang di jalan.
Meskipun hanya sesaat, kamu akan kehilangan kendali pada kendaraan dan itu sangat berbahaya.
Karena mobil akan selip sehingga tergelincir yang dapat memicu kecelakaan tunggal atau bahkan tabrakan dengan kendaraan lainnya.
Aquaplaning banyak terjadi di musim hujan di mana drainase jalan tidak sanggup membuang sepenuhnya air hujan
Risiko Bahaya Aquaplaning
Aquaplaning terjadi saat tekanan air terakumulasi di depan ban kendaraan.
Selanjutnya telapak ban akan terangkat atau tidak menempel pada permukaan jalan.
Sehingga saat kamu membelokkan setir untuk mengendalikan mobil, yang terjadi adalah kendaraan tetap berjalan lurus karena ban kehilangan traksi.
Efeknya seperti mobil tanpa fitur ABS melakukan pengereman, dan ini sangat berbahaya bila di depan ada halangan seperti mobil lain.
Sebab Aquaplaning
1. Drainase Jalan Raya
Tidak ada yang bisa kamu lakukan selain meningkatkan kewaspadaan jika sistem pembuangan air jalan kurang optimal.
Makanya, saat hujan turun kamu diwajibkan untuk menurunkan kecepatan guna mengurangi risiko ban kehilangan grip.
Dengan menurunnya kecepatan, ban punya waktu lebih banyak untuk membuang lapisan air yang menghalangi penapakan ban sehingga traksinya tidak sampai hilang total.
Kamu juga bisa lebih leluasa memantau kondisi jalan di depan dan punya waktu untuk melakukan upaya menghindar atau mengurangi kecepatan jika ada genangan air.
Panduannya adalah, semakin tinggi kecepatan, akan semakin tinggi risiko mobil terkena aquaplaning.
2. Gaya Mengemudi di Jalan
Faktor penyebab kedua berasal dari perilaku berkendara saat hujan.
Kamu wajib untuk fokus pada kondisi jalan dan menanggalkan hal lain yang mengalihkan perhatian, seperti menggunakan ponsel.
Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan manuver mendadak, apalagi dengan sudut belok tajam.
Ban bisa kehilangan traksi seketika karena manuver itu dan mobil meluncur seperti di atas lapisan es.
Perlakukan mobil secara halus, baik saat mengatur kemudi atau laju kendaraan.
Injak pedal gas secara halus dan bertahap serta tidak melakukan pengereman keras dan mendadak yang bisa membuat ban kehilangan daya cengkeram.
3. Kualitas Ban
Sehebat apapun, ban punya keterbatasan kemampuan dalam membuang genangan air.
Ini juga terkait kondisi fisik ban seperti tingkat keausan telapak ban dan tekanan udara ban.
Ban dengan tingkat keausan tidak merata membuat salah satu ban memiliki daya cengkeram yang berbeda dari ban lainnya.
Hal serupa juga terjadi jika tekanan udara ban berbeda sehingga ban mudah tergelincir dan meningkatkan potensi aquaplaning.
Makanya kamu harus memeriksa secara rutin kondisi ban, mulai dari tekanan angin, kondisi telapak, termasuk dinding ban.
Manfaatkan momen servis berkala di bengkel resmi Toyota untuk mengecek kondisi ban mobil.
Kombinasi ketiganya menciptakan aquaplaning yang membuat mobil sulit untuk dikendalikan dan menyebabkan terjadinya kecelakaan saat hujan.
Apalagi ketika kamu berkendara di jalan tol dengan kecepatan tinggi sehingga sulit untuk melihat adanya genangan meskipun hanya setipis lapisan es.