
Tips
08 Nov 2020
Arti Oversteer serta Cara Mengatasi dan Menghindarinya
Arti Oversteer serta Cara Mengatasi dan Menghindarinya
By santo
Setelah sebelumnya ada konten mengenai understeer, kini saatnya kamu ketahui soal yang sama-sama terjadi karena ban kehilangan traksi.
Oversteer terjadi ketika ban belakang kehilangan traksi yang menyebabkan ujung belakang mobil tergelincir tidak terkendali atau ngepot.
Situasi ini terjadi saat menikung tajam dengan kecepatan tinggi dan lebih sering dialami mobil penggerak roda belakang (RWD).
Sebab Oversteer
Oversteer terjadi karena kecepatan mobil terlalu kencang saat masuk tikungan sehingga berakibat ban kehilangan traksi.
Ada dua penyebab utama kendaraan mengalami oversteer.
Pertama kondisi ban yang sudah botak atau aus dan kedua tenaga yang disalurkan ke ban belakang terlalu kuat atau besar.
Telapak ban belakang yang sudah aus membuatnya kehilangan traksi sehingga pantat mobil tidak mau diajak belok.
Mobil akan kehilangan kendali dan bodi belakang ngepot karena bagian belakang bergerak liar ke arah luar.
Ban yang kehilangan traksi akhirnya menyebabkan buritan mobil terlempar ke samping seperti hendak mendahului bagian depan.
Cara Mengatasi Oversteer
Jika sudah terlanjur oversteer, kurangi injakan pedal gas secara lembut untuk memungkinkan ban belakang mendapatkan traksi kembali.
Sembari itu, lakukan counter putaran kemudi ke arah berlawanan atau minimal lurus kembali.
Dengan begitu, ada kesempatan bagi roda belakang untuk bergerak lurus kembali searah dengan bagian depan mobil.
Selanjutnya kamu bisa segera kembali mengarahkan kemudi ke sudut belok untuk dapat manuver kembali.
Semua proses di atas dilakukan dalam hitungan sepersekian detik saja supaya mobil tetap bisa dikendalikan dan tidak sampai spin keluar dari jalan.
Cara Menghindari Oversteer
Adapun cara terbaik menghindari oversteer adalah memperlambat laju mobil ketika mendekati tikungan
Perhatikan sudut tikungan sehingga kamu bisa memperkirakan kecepatan yang pas ketika masuk tikungan.
Hindari terlalu dalam menginjak pedal gas saat keluar tikungan agar ban belakang tidak “mendahului” ban depan.
Terakhir, cek kondisi telapak ban agar selalu dalam kondisi prima sehingga memiliki daya cengkeram yang baik ke permukaan jalan.