
Tips
17 Sep 2019
Begini Cara Mengatasi Pecah Ban Saat Kecepatan Tinggi di Jalan Tol
Begini Cara Mengatasi Pecah Ban Saat Kecepatan Tinggi di Jalan Tol
By santo
Beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan tunggal akibat pecah ban di jalan tol yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia.
Pecah ban mobil bisa terjadi kapanpun tanpa bisa diduga, seperti saat mobil melindas benda tajam sehingga ban pecah.
Masalahnya, pecah ban menjadi salah satu sumber kecelakaan di jalan lantaran kamu tidak tahu bagaimana bereaksi ketika ban mobil pecah.
Terutama di jalan tol dengan kecepatan rata-rata tinggi.
Padahal begitu kamu salah merespons, mobil bisa langsung hilang kendali dan berujung pada kecelakaan fatal.
Biar tidak panik, begini cara menghadapi situasi pecah ban ketika mengemudi.
1. Jangan Panik
Pecah ban sebetulnya merupakan kejadian yang berbahaya, tapi jika sudah terjadi, pecah ban masih bisa dikendalikan.
Ada kiat-kiat khusus yang mesti kamu lakukan dan kata kuncinya adalah jangan panik.
Begitu panik, biasanya kamu akan salah mengambil tindakan.
2. Jangan Lakukan Pengereman Mendadak
Selain itu, jangan pula melakukan pengereman, apalagi pengereman mendadak yang malah bikin mobil tak terkendali.
Soalnya ketika rem diinjak bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan semakin menarik ke arah ban pecah.
Dalam situasi seperti ini, sulit buat kamu untuk prediksi arah gerak mobil.
Bahkan jika pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.
3. Tahan Lurus Kemudi
Rasakan ban sebelah mana yang pecah, jika ban depan, kamu harus menahan arah kemudi agar tetap lurus lebih kuat karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah.
Jangan melakukan manuver berlebihan seperti membelokkan setir ke arah berlawanan yang malah akan membuat mobil terpelanting dan berpotensi terbalik.
Kalau ban belakang yang pecah relatif tidak menyulitkan karena kontrol tetap ada di ban depan yang tidak bermasalah.
Namun intinya, pertahankan lurus kemudi dan jangan melakukan manuver yang membuat mobil tidak bisa dikendalikan lagi.
4. Jangan Injak Pedal Kopling
Untuk mobil transmisi manual, hindarkan kaki kiri kamu dari pedal kopling.
Saat pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan beban putaran mesin.
5. Jangan Posisikan Gigi ke Netral
Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan oleh putaran mesin.
Kamu bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.
Syaratnya, laju mobil sudah tidak terlalu kencang dan kamu sudah bisa kendalikan arah mobil.
6. Lepaskan Pedal Gas
Lepaskan pedal gas dan biarkan kecepatan turun dengan sendirinya.
Kalau kecepatan sudah mulai berkurang, secara perlahan arahkan kendaraan ke kiri jalan, jangan lupa nyalakan lampu sein ke kiri.
Terus pantau kondisi di belakang via kaca spion, bahkan supaya yakin kamu bisa tengok langsung suasana di belakang.
Kamu bisa mulai sedikit menekan pedal rem saat mobil sudah berjalan lambat dan berada di lajur sebelah kiri.
Atau bila kurang yakin, biarkan saja mobil terus bergerak, dengan catatan kondisi di depan masih aman.
Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum.
7. Pasang Segitiga Pengaman
Pastikan posisi berhenti mobil sudah aman dan tidak mengganggu lalu lintas dengan memberi ruang yang cukup dengan badan jalan.
Nyalakan lampu hazard, dan pasang segitiga pengaman.
Pastikan posisi kamu dan mobil aman dari potensi kena tabrak dari belakang.
Langsung bereskan dan jalan kembali saat ban cadangan sudah dipasang.