
Travel
16 Aug 2020
Benarkah Ban Mobil Cepat Panas dan Gampang Meletus di Jalan Tol Beton? Ini Jawabannya
Benarkah Ban Mobil Cepat Panas dan Gampang Meletus di Jalan Tol Beton? Ini Jawabannya
By salsa
Sempat ada opini yang bilang bahwa ban mobil bakal cepat panas dan gampang meletus pas lewat jalan tol.
Asumsi ini diambil karena banyak jalan tol baru yang pakai bahan beton sebagai permukaan jalan.
Benarkah Pandangan Tersebut?
Sebagai salah satu pasar otomotif besar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan yakni produsen ban mobil membuat pabrik ban di sini.
Sebagian tentunya dipakai untuk pasar lokal sebagai ban bawaan mobil, sebagian dijual di pasar aftermarket, dan sebagian lagi diekspor.
Untuk pasar lokal, produsen ban pasti sudah menyiapkan tahapan pengujian agar bannya layak dipakai di jalan Indonesia.
Pengujian Statis dan Dinamis
Makanya, sebelum sampai di tangan konsumen, produsen ban telah melakukan pengujian statis dan dinamis.
Dalam pengujian statis, salah satu contohnya adalah ban diputar pada sebuah alat yang menyimulasikan permukaan jalan selama beberapa hari 24 jam nonstop.
Sementara untuk pengujian dinamis, ban juga diuji coba di berbagai kondisi jalan di negara tempat ia bakal dijual.
Untuk Indonesia tentunya melalui permukaan jalan tol, baik yang sudah diaspal maupun masih dilapisi beton.
Ban Tidak Mudah Panas
Ban mobil kamu tidak akan semudah itu meletus karena suhunya terlalu panas ketika melalui jalan tol yang dilapisi beton sekalipun.
Kalaupun panas, ban akan didinginkan oleh embusan angin dari arah depan dan kamu pasti beristirahat setelah berkendara selama 3 – 4 jam.
Artinya, ban tidak akan melampaui limit terburuknya sehingga meletus tanpa ada pemicu lain di luar kondisi jalan berlapis beton.
Pemicu Ban Meletus
Nah, pemicu ini yang banyak di antara kamu yang tidak paham sehingga ban mobil bisa meletus kapan pun, tanpa memandang di jalan aspal atau beton.
Kamu kerap lupa mengukur tekanan angin ban sebelum masuk jalan tol sehingga tidak tahu apakah tekanannya masih normal atau berubah.
1. Tekanan Ban Terlalu Rendah
Saat tekanan ban kurang, dinding ban tidak berdiri kokoh seperti seharusnya, bahkan akan melipat kalau terlalu kempis.
Ketika dipakai konstan di kecepatan tinggi di jalan tol, dinding ban akan bergerak naik turun terus menerus mengikuti kontur jalan.
Defleksi yang terjadi pada dinding ban akan lebih tinggi dari normalnya karena terlalu lentur dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban.
Ban bisa meletus bila anyaman tersebut tidak sanggup lagi menahan beban gerakan ban.
2. Tekanan Ban Terlalu Rendah
Selain mengurangi kenyamanan karena keras, ban dengan tekanan terlalu tinggi juga berpotensi untuk meletus.
Hanya saja butuh telapak ban yang sudah sangat aus sehingga permukaan jalan yang panas langsung kontak dengan anyaman ban.
Oleh sebab itu, kamu mesti pastikan ketebalan telapak ban masih sesuai rekomendasi pabrikan dengan mengecek kedalaman alur, yang aman kalau masih lebih dari 1,6 mm.
Atau perhatikan tread wear indicator, jika belum sampai batas artinya masih aman.
3. Ketebalan Telapak Ban Mobil
Telapak ban yang masih dalam batas aman juga membantu kamu mengendalikan arah mobil dengan baik karena grip dapat terjaga dengan baik.
Apalagi saat berhadapan dengan jalan basah ketika hujan turun.
4. Muatan Mobil Berlebih
Hal lain yang membuat ban punya potensi meledak adalah muatan berlebih pada mobil kamu, terutama pada kendaraan jenis MPV.
Untuk itu pelajari load index ban untuk mengetahui seberapa berat bobot yang bisa dipikul oleh ban.
Guna mencegah ban mengalami kelelahan dan meletus, selalu lakukan perawatan berkala minimal sebulan sekali, termasuk pula rotasi ban untuk membuatnya tetap prima.
Mudahnya, proses perawatan ban dilakukan saat servis berkala mobil Toyota kamu di bengkel resmi Toyota.