
Tips
11 Apr 2022
Cara Memanfaatkan Lajur Darurat atau Jalur Penyelamat Untuk Mencegah Kecelakaan Akibat Rem Blong
Cara Memanfaatkan Lajur Darurat atau Jalur Penyelamat Untuk Mencegah Kecelakaan Akibat Rem Blong
By salsa
Ketika melintasi jalan tol atau jalan antar kota dengan kontur pegunungan yang penuh tanjakan dan turunan, kamu bisa melihat jalur penyelamat atau emergency safety area.
Sebutan lainnya adalah lajur darurat atau jalur penyelamat, atau dapat juga runaway truck ramp atu run off ramp.
Jalur penyelamat memiliki fungsi vital sebagai peredam laju kendaraan jenis apapun ketika mengalami rem blong di jalanan menurun.
Keberadaan jalur penyelamat terbilang penting sebagai fasilitas forgiving road atau keselamatan pasif pada jalan karena berperan penting dalam menurunkan tingkat fatalitas jika terjadi kecelakaan.
Harapannya, mobil kamu dapat berhenti sempurna ketika memasuki lajur darurat sehingga tidak sampai menabrak apapun meskipun rem gagal berfungsi.
Karena itu, setiap jalan berbukit atau punya elevasi jalan naik turun wajib dilengkapi fasilitas jalur penyelamatan atau emergency safety area di sebelah kiri badan jalan.
Seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalur Pantura yang cukup banyak jalur penyelamat seperti itu.
Rata-rata ketinggian jalur penyelamat sekitar 6 meter, dengan panjang 20 meter dan lebar 3 meter sebagi ramp-off area.
Cara Memanfaatkan Jalur Penyelamat
Bagi kamu yang mengalami masalah rem gagal fungsi sehingga blong dan tidak sanggup mengurangi kecepatan, bisa memanfaatkan fasilitas darurat ini.
Saat mengetahui rem blong atau tidak punya daya untuk menahan laju mobil lagi, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jangan panik.
Kondisi serupa juga wajib kamu perhatikan ketika ban mobil pecah karena panik akan memperburuk keadaan akibat lupa harus bertindak bagaimana.
Kemudikan mobil dalam kondisi normal dan tenang, pastikan kendaraan berada di lajur kiri jalan.
Segera bantu kurangi kecepatan mobil dengan melakukan engine brake dan segera cari jalur penyelamatan di bahu jalan.
Cobalah kembali melakukan pengereman dengan harapan rem dapat berfungsi normal kembali.
Ketika mulai masuk ke area penyelamatan darurat, cukup diamkan mobil dan biarkan melaju sampai kehabisan momentum dan benar-benar berhenti bergerak.
Jangan arahkan mobil ke kiri atau ke kanan karena bisa menabrak beton atau benda di sekitar.
Jalur penyelamatan yang sesuai aturan memiliki dasar dari bebatuan kecil (gravel) dan pasir.
Kedua jenis material tersebut mampu meredam laju kendaraan sehingga bisa berhenti dengan sempurna.
Jangan Pernah Berhenti di Jalur Penyelamatan
Meskipun sudah dipasang tanda larangan berfoto dan berhenti di jalur penyelamatan, beberapa orang masih terlihat berhenti dan berfoto di jalur tersebut.
Padahal jalur penyelamatan harus bebas dari aktivitas apapun karena dapat membahayakan, baik bagi pengemudi maupun orang yang ada di jalur penyelamatan.
Jalur penyelamatan merupakan spot yang dibuat untuk menangkap kendaraan yang bergerak liar akibat rem blong dan lain-lain, jadi harus bersih dari aktivitas-aktivitas apapun.
Sekalipun jarang terjadi, tetapi kamu tidak akan pernah tahu kapan ada kendaraan liar yang membutuhkan jalur penyelamatan.
Jangan berhenti atau bahkan nongkrong di jalur penyelamatan karena merupakan tindakan yang mengabaikan keselamatan.