All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.381.100.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.237.600.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp998.600.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp442.200.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp398.400.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp647.300.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp607.800.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp281.900.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp363.200.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp237.100.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp290.700.000

Explore Get Your Offer
New Camry

New Camry

Starting FromRp799.300.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp937.400.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp164.700.000

Explore Get Your Offer
All New BZ4X BEV

All New BZ4X BEV

Starting FromRp1.190.000.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

tc_901

Cara Menghitung Waktu Servis Berkala yang Tepat

Cara Menghitung Waktu Servis Berkala yang Tepat

Perhitungan servis berkala berdasarkan jarak tempuh mobil sudah kurang pas saat ini, terutama di kota besar, dan lebih pas berdasarkan waktu pemakaian.

Servis berkala berdasarkan jarak tempuh mensyaratkan jarak tempuh mobil untuk kembali ke bengkel guna melakukan servis berkala, biasanya setiap 10.000 km.

Masalahnya, pada kenyataannya mesin mobil beroperasi jauh lebih lama ketimbang waktu yang seharusnya lantaran macet yang mendera setiap hari.

Jarak Tempuh VS Waktu Pemakaian

Secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa tuntas hanya dalam waktu 6 bulan saja.

Namun faktanya, di kota besar bisa saja baru tercapai di atas 6 bulan akibat macet berkepanjangan.

Masalahnya, saat macet mesin mobil tetap nyala.

Bahkan lebih berat bekerja lantaran tidak mendapatkan pendinginan yang baik serta idle berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak bisa mendekati komposisi ideal.

Tumpukan karbon sisa pembakaran akibat pembakaran tidak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak.

Ini membuat performa mesin menurun karena pembakaran bensin dan pergerakan komponen terhalang oleh kotoran.

Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat.

Kamu juga akan memaksakan mesin untuk bekerja lebih keras guna mengail tenaga yang berakibat pada menurunnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.

Selain itu, sisa pembakaran tidak sempurna juga bisa menyusup ke dalam sistem peredaran oli.

Kontaminasi kotoran mampu merusak senyawa kimia oli dan membuatnya tidak mampu bekerja optimal.

Padahal, oli punya banyak fungsi, mulai dari melumasi komponen bergerak, membantu sistem pendingin mesin, melarutkan kotoran, hingga melindungi komponen mesin dari karat akibat proses oksidasi.

Begitu senyawa oli rusak, otomatis oli mesin tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Ditambah pemaksaan mesin bekerja akibat menurunnya performa, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil kamu rontok.

Di waktu bersamaan, komponen lain juga bekerja ekstra keras, seperti komponen rem, transmisi berikut oli transmisi, ban, cairan mobil dan aki.

Padahal jarak tempuh praktis tidak bertambah.

Interval Servis Berkala Berdasarkan Waktu Pemakaian

Melihat kondisi tersebut, saat ini bengkel resmi Toyota merekomendasikan penggunaan waktu (time-based) untuk menghitung interval servis berkala, yaitu tiap 6 bulan sekali.

Sementara garansi berlaku hingga usia mobil mencapai 3 tahun.

Bagaimana bila mobil kamu jarang dipakai sehingga jarak tempuh tidak bertambah?

Tetap saja harus servis berkala tiap 6 bulan sekali karena saat mobil diam, terjadi proses oksidasi dari uap air yang berada di sekitar mobil.

Lambat laun, air akan bercampur dengan oli mesin dan merusak senyawa kimia oli.

Termasuk pula bercampur dengan cairan mobil lainnya seperti minyak rem, minyak kopling, dan oli transmisi.

Komponen mesin yang tidak bergerak juga menjadi rentan dihinggapi oleh karat dari proses oksidasi lantaran tidak pernah mendapatkan pelumasan dari oli.

Komponen berbahan karet juga akan menjadi getas dan bakal rontok begitu diajak kerja berat.

Namun kalau mobil kamu pekerja keras, pastikan ia diservis saat jarak tempuhnya sudah memenuhi syarat meski waktunya belum.

Artinya, jika sudah menyentuh jarak tempuh 10.000 km, segera lakukan servis berkala walau belum sampai 6 bulan pemakaian.

Dengan jarak tempuh segitu, mestinya kotoran yang larut ke dalam oli mesin dan transmisi akibat gesekan antar komponen dan debu yang menyusup sudah cukup banyak dan bisa merusak senyawa kimia oli jika terlambat diganti.

Selain tentunya komponen mekanis lain seperti suspensi, ban, rem, dan kemudi sudah waktunya dicek untuk melihat adanya potensi kerusakan akibat pemakaian.

Termasuk penggantian filter dan seting komputer mesin supaya bisa kembali fit.


Back to top