
Tips
05 Dec 2022
Tips Aman Mengemudi Mobil di Jalan Tol Cipali Untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan
Tips Aman Mengemudi Mobil di Jalan Tol Cipali Untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan
By salsa
Tingkat kecelakaan di jalan tol masih terbilang tinggi, termasuk pada ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Meskipun kondisi jalan memegang peran terjadinya kecelakaan, namun pemicu utamanya adalah pengemudi mobil sendiri.
Jika kamu menjaga fokus dan kewaspadaan serta taat aturan di jalan tol, maka risiko kecelakaan juga akan turun.
Untuk itu, ada beberapa hal wajib diperhatikan saat mengemudi mobil di jalan tol seperti Tol Cipali.
1. Dilarang Mengemudi Agresif
Jalan tol yang lengang dapat memicu kamu untuk melaju secara agresif.
Misalnya, pindah lajur tiba-tiba karena tidak sabar menunggu mobil di depan kembali ke lajur kiri.
Masalahnya, di sebelah kiri sering terdapat truk yang melaju perlahan.
Dengan perbedaan kecepatan yang jauh, mobil kamu bisa tiba-tiba sudah dekat bak truk tanpa disadari.
Risikonya sangat besar jika kamu gagal mengantisipasi keadaan ini.
2. Jaga Emosi di Jalan
Jangan terpancing untuk melakukan tindakan tidak terpuji ke pengemudi lain.
Kendalikan emosi dan tidak perlu balik memprovokasi sesama pengguna jalan.
Karena agresif, kamu akan melupakan cara berkendara yang aman dan memicu kecelakaan.
Cukup fokus pada kondisi jalan di depan yang dapat berubah setiap saat, seperti tetiba hujan turun dengan deras.
3. Patuhi Batas Kecepatan di Jalan
Jalan tol antar kota punya batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam.
Di beberapa lokasi, seperti rawan kecelakaan atau jalan pegunungan, kecepatan maksimal turun menjadi 80 km/jam.
Patuhi aturan tersebut agar tidak menghambat laju mobil lain atau menjadi pemicu kecelakaan.
Memang berlari dengan kecepatan segitu terasa membosankan untuk mobil dengan performa tinggi, namun aturan dibuat untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
4. Hati-Hati Microsleep
Jalan Tol Cipali relatif lengang sehingga memicu pengemudi untuk melaju kencang.
Masalahnya, tubuh manusia tidak akan sanggup berkendara tanpa istirahat.
Risikonya adalah serangan microsleep, yaitu kamu tertidur sejenak tanpa sadar yang bisa berakibat fatal kalau sampai mobil kamu pindah jalur.
Tertidur satu detik saja mobil kamu akan melenceng sejauh puluhan meter dan berisiko memicu kecelakaan.
5. Jaga Jarak Aman Antar Kendaraan
Dengan menjaga jarak aman, kamu bisa melihat potensi masalah dari mobil atau jalan di depan.
Kamu juga memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman normal jika diharuskan mengurangi kecepatan.
Seperti tiba-tiba ada truk yang melaju lambat memaksa masuk ke lajur cepat, bisa karena mengantuk atau ingin menyalip truk lainnya.
Termasuk jika kamu melakukan kesalahan seperti mengalihkan perhatian ke hal lain, masih cukup waktu untuk melakukan pengereman secara wajar.
6. Jangan Mengalihkan Perhatian dari Jalan
Beberapa waktu lalu ada kecelakaan akibat sopir mengambil ponsel yang jatuh ke lantai.
Meskipun hanya sepersekian detik, perhatian yang terdistraksi cukup untuk membuat kamu tidak waspada pada kondisi jalan.
Atur sedemikian rupa kokpit mobil sehingga tidak merepotkan di jalan.
Seperti, mengatur peletakan kartu e-toll, makanan, minuman, dan perlengkapan pribadi lainnya.
Lupakan ponsel dan update social media supaya kamu tidak mengalihkan perhatian dari jalan.
7. Jaga Kebugaran Sopir
Idealnya ada 2 sopir yang bergantian tiap 2-3 jam sehingga stamina kamu dapat terus terjaga.
Jangan andalkan minuman bersoda atau kopi untuk menjaga kebugaran karena justru memicu tekanan darah dan lebih banyak efek sugesti.
Kalau mengemudi sendiri, pastikan tubuh dalam kondisi fit dimana tidur yang cukup dan berkualitas menjadi syarat mutlak.
8. Perhatikan Kondisi Mobil
Lakukan pengecekan tekanan ban sesuai rekomendasi produsen mobil di pagi hari ketika mobil belum dipakai beraktivitas.
Periksa bila ada kerusakan di dinding atau telapak ban, dan jangan lupa memeriksa ban serep serta perlengkapan darurat untuk ganti ban.
Cek cairan mobil seperti air radiator, oli mesin dan transmisi, air wiper, oli power steering, dan minyak rem.
Solusi paling mudah dan nyaman adalah melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota.
9. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Jangan karena tidak ada polisi maka kamu berlaku seenaknya di jalan.
Patuhi rambu lalulintas dan ikuti arahan petugas polisi yang bertugas di lapangan.
Patuhi pula marka jalan demi tertib lalulintas dan mereduksi risiko kecelakaan.
10. Hindari Bahu Jalan
Bahu jalan dibuat hanya untuk kondisi darurat sehingga kurang mampu menjaga daya cengkeram ban mobil.
Pastikan untuk tidak berkendara di bahu jalan, apalagi jika jalan licin.
Kualitas aspal bahu jalan tidak sebaik lajur utama dan memiliki tingkat kemiringan yang lebih tinggi sehingga berisiko menyulitkan.
Ditambah, kerap ada kendaraan seperti truk yang berhenti di bahu jalan tapi tidak dilengkapi penanda seperti segitiga pengaman.
Dengan kecepatan mobil kamu yang tinggi dan truk berhenti, dampak tabrakan yang terjadi bisa sangat mengerikan.
11. Waspada Hujan Deras
Sekarang sudah masuk musim hujan di mana hujan deras membuat jalan licin dan membatasi jarak pandang kamu.
Kecepatan mobil saat hujan deras sebaiknya sekitar 20-30 km/jam atau 20% lebih lambat dibandingkan kondisi normal.
Hal itu akan membuat kamu memiliki kontrol lebih baik atas mobil di tengah kondisi jalan yang lincin dan punya potensi kecelakaan besar.
Ini juga terkait dengan performa teknis kendaraan yang menurun saat terjadi hujan deras, seperti performa ban, pengereman, termasuk performa pengemudi sendiri.
12. Manfaatkan Rest Area
Untuk kamu yang masih awam, pelajari dulu rute jalan tol ini, termasuk posisi rest area supaya tidak merepotkan.
Oleh karena itu, manfaatkan rest area yang ada untuk mengisi bahan bakar dan istirahat.
Kalau merasa lelah, jangan sungkan untuk tidur meskipun hanya 15 menit.
13. Pelajari Medan Jalan yang Dilalui
Meskipun jalan tol, bukan berarti tidak ada masalah seperti jalan rusak atau marka jalan tidak jelas.
Penerangan jalan juga bisa menjadi kendala sehingga kamu harus lebih waspada ketika mengemudi di malam hari.
Ada pula risiko jalan bergelombang atau rusak di titik tertentu, termasuk kontur jalan menanjak dan menurun.
14. Waspada Perubahan Kondisi Cuaca
Seperti telah disebutkan di nomor 11, hujan merupakan salah satu handycap berkendara di jalan tol.
Jalan tol yang panjang dapat membuat kamu gantian terkena hujan dan kering kembali.
Keadaan tersebut bisa mengubah kondisi jalan yang dilalui, dari basah menjadi kering atau sebaliknya.
Sehingga kamu harus menyesuaikan gaya berkendara dengan kondisi yang berkembang di lapangan.
15. Hati-hati Highway Hypnosis
Highway hypnosis adalah berkurangnya konsentrasi tanpa sadar ketika kamu mengemudi mobil dalam jarak atau waktu yang jauh seperti di jalan tol.
Profil jalan bebas hambatan atau tol hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya tidak ada yang menarik sehingga tanpa sadar memicu highway hypnosis.
Dalam keadaan ini, pikiran kamu fokus ke tempat lain seperti rumah, padahal terlihat sedang mengemudi mobil.
Terdistraksinya pikiran membuat kamu tidak sadar dan kehilangan kendali pada kendaraan.
Efeknya sama dengan microsleep, teralihkannya perhatian dari jalan dapat memicu kecelakaan fatal.