
Tips
21 Jun 2021
Daftar Musuh Bodi Mobil yang Bikin Mobil Tidak Sedap Dipandang Mata
Daftar Musuh Bodi Mobil yang Bikin Mobil Tidak Sedap Dipandang Mata
By adminConnect
Bodi mobil pasti akan kotor, bahkan untuk yang ditinggalkan di garasi sekalipun.
Hal ini justru akan membuat kesal karena tidak sedap dipandang mata dan bikin kamu merasa tidak nyaman di jalan.
Supaya tidak berlarut dan membuat bodi mobil kotor, kusam dan pudar, kamu bisa memperhatikan beberapa sumber masalah ini dan cara membersihkannya.
1. Debu Halus
Mobil yang disimpan di garasi sekalipun pasti ada debunya, meski sangat halus dan kadang tidak terlihat oleh mata saat tidak terkena sinar matahari langsung.
Sebelum pergi di pagi hari, kamu bisa membersihkannya dengan kain mikrofiber.
Saat ini banyak dijual kemoceng dengan bahan kain mikrofiber.
Jangan pakai kemoceng berbahan bulu ayam karena akan membuat bodi mobil tergores.
2. Noda Jelaga, Aspal, dan Serangga
Noda jelaga bekas asap mobil lain dan serangga bisa ditemui di bagian depan mobil.
Kalau belum mengeras bisa dibersihkan pakai kain mikrofiber.
Noda aspal biasanya banyak ditemui di dekat sepatbor mobil.
Hati-hati saat membersihkannya karena kerap sudah menempel erat.
Kamu butuh cairan bug and tar removal untuk membersihkan, termasuk untuk membersihkan noda jelaga dan serangga mati yang membandel.
3. Noda Sisa Mencuci Mobil
Jejak yang ditinggalkan biasanya berbentuk seperti pulau kecil atau jamur alias water spot.
Ini biasa timbul saat kamu tidak mengeringkan bodi mobil secara maksimal saat mencuci.
Oleh sebab itu, luangkan waktu untuk mengecek segala sisi bodi mobil usai mencuci dan pastikan kering sempurna.
Perhatikan pula adanya lelehan air seperti di tutup tangki dan emblem Toyota, termasuk di sela-sela pintu dan gril mobil.
Namun kalau sudah terlanjur muncul, coba bersihkan dengan exterior cleaner yang banyak dijual di supermarket atau toko aksesoris mobil.
4. Noda Bekas Air Hujan
Sebenarnya efek yang ditimbulkan oleh sisa air hujan sama dengan sisa air cucian mobil.
Hanya saja karena bersifat asam, noda jamur yang ditimbulkan lebih sulit dibersihkan dan punya sifat korosif.
Oleh sebab itu, selalu cuci mobil kamu setelah terkena hujan di jalan dan jangan biarkan terlalu lama.
Kalau sampai muncul jamur bodi, segera besihkan pakai exterior cleaner.
Noda bekas cucian mobil dan air hujan bisa dikurangi risiko timbulnya jika kamu rajin melakukan pemolesan bodi mobil paling tidak sebulan sekali.
Tidak perlu memakai alat pemoles layaknya profesional car detailer, cukup gunakan bahan wax yang dijual di toko dan aplikasikan dengan menggunakan tangan kosong.
5. Baret di Bodi Mobil
Bekas baret dapat terlihat jelas, terutama untuk mobil berwarna gelap seperti hitam, sehingga membuatnya tampak kusam dan tidak terawat.
Baret bisa timbul akibat perlakuan salah saat membersihkan mobil.
Seperti menggunakan kemoceng berbahan bulu ayam atau langsung menyeka mobil dengan kain kanebo tanpa menyiramnya terlebih dahulu dengan air untuk merontokkan kotoran.
Bisa pula karena terkena benda tajam seperti ujung ranting pohon atau terluka karena serempetan.
Kalau masih halus bisa dihilangkan dengan kompon.
Tapi kalau parah sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan ahlinya seperti tim service advisor Body & Paint bengkel resmi Toyota.
6. Karat
Sebenarnya mobil modern sudah menggunakan anti karat.
Meski begitu, pemilik mobil di daerah dekat pantai punya risiko lebih besar terdampak karat karena tingginya kadar mineral di air dan sifatnya relatif asam.
Apalagi jika di bodi mobil ada luka terbuka akibat tabrakan dan kamu belum sempat membawanya ke bengkel untuk perbaikan.
Oleh sebab itu, jangan biarkan sampai ada luka terbuka di bodi mobil yang bisa jadi media timbulnya karat.
Termasuk bagian kolong mobil yang paling rentan kotor dan terpapar korosi.