
Tips
23 Oct 2019
Fokus di Oli, Begini Cara Bikin Transmisi Matik CVT Awet dan Bertenaga
Fokus di Oli, Begini Cara Bikin Transmisi Matik CVT Awet dan Bertenaga
By santo
Transmisi CVT mengandalkan sabuk baja yang diputar oleh sepasang puli untuk meneruskan tenaga dari mesin ke roda.
Desainnya terbilang ringkas dan ringan karena tidak ada deretan rasio gigi ala matik biasa.
Kurang Bertenaga
Transmisi ini pernah dikeluhkan respons daya sabuk bajanya sering ada delay dan lemah di putaran rendah.
Namun seiring waktu, pengembangan di sektor komputer mesin dan material membuat transmisi CVT kian sigap dan lincah mengikuti kemauan pengemudi sehingga terasa semakin responsif dan cekatan.
Isu lemah daya yang berimbas pada borosnya konsumsi bensin juga bisa ditekan karena sekarang transmisi ini kian mumpuni dalam membaca karakter berkendara dan optimal dalam menyalurkan tenaga.
Oli Spek Khusus CVT
Salah satu keunggulan transmisi CVT adalah komponen utama puli pemutar dan sabuk baja tidak membutuhkan banyak pelumasan.
Beda dengan transmisi otomatis biasa yang seluruh gigi wajib dilumasi.
Alhasil, kerja transmisi CVT juga lebih ringan.
Sedangkan transmisi matik konvensional butuh oli dengan spesifikasi lebih ‘berat’ ketimbang transmisi CVT.
Oli Transmisi CVT
Sebaiknya penggunaan oli transmisi disesuaikan dengan karakteristik atau spesifikasi standar pabrik agar transmisi matik CVT kamu tetap awet.
Pelumas transmisi CVT perlu spesifikasi khusus dengan tanda “Oli CVT” yang dibuat khusus untuk transmisi CVT.
Jangan sampai tertukar dengan oli transmisi biasa.
Karena umumnya oli transmisi matik biasa tingkat pelumasannya tinggi sehingga risikonya transmisi matik CVT bisa selip dan tenaga langsung terasa kurang.
Saat jalan mobil akan terasa seperti loncat, atau bahkan tidak bisa jalan sama sekali kalau kondisinya sudah sangat buruk.
Segera hubungi bengkel resmi Toyota terdekat kalau kamu mengalami situasi seperti ini.
Long Life Period
Oli transmisi CVT termasuk dalam kategori long life period bila mengacu pada buku manual.
Tapi dalam kondisi nyata, hal tersebut tidak bisa dipakai sebagai patokan baku.
Sebaiknya kamu mengganti oli transmisi CVT setiap 100.000 km, dengan catatan jalan yang dilalui setiap hari masuk dalam kategori tidak ada macet.
Hal yang sulit terwujud di Indonesia, terutama di kota-kota besar.