
Automotive
01 Dec 2022
Jenis Kendaraan Elektrifikasi Toyota yang Hadir di Pasar Global
Jenis Kendaraan Elektrifikasi Toyota yang Hadir di Pasar Global
By salsa
Komitmen menghadirkan ever-better car, Toyota mengembangkan beberapa macam produk kendaraan elektrifikasi.
Seperti diketahui, komponen inti dari mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) adalah motor listrik, baterai, dan Power Control Unit atau inverter.
Motor listrik bertugas untuk menggerakkan roda atau mengisi baterai, baterai untuk menampung daya listrik untuk menggerakkan motor listrik, dan Power Control Unit untuk mengatur distribusi tenaga listrik antar berbagai komponen supaya berlangsung halus dan efisien.
Toyota menciptakan kendaraan elektrifikasi sesuai peruntukannya di pasar global menggunakan komponen tersebut sebagai basis pengembangan.
Berikut jenis EV yang telah dikembangkan oleh Toyota.
1. Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Disinergikan dengan mesin konvesional, maka lahirlah Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Moda ini memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission dengan mesin konvensional yang irit bahan bakar sebagai upaya antisipasi dari masih terbatasnya infrastruktur pengisian baterai mobil listrik.
Ini juga membuatnya lebih mumpuni di berbagai situasi dan kondisi jalan karena tidak tergantung pada kapasitas baterai yang selalu mendapatkan asupan daya listrik dari mesin konvensional.
HEV merupakan jenis kendaraan elektrifikasi yang paling pas dilajukan di Indonesia saat ini karena tidak membutuhkan penambahan perangkat pendukung apapun dan pemilik bisa langsung menikmati benefit dari kendaraan elektrifikasi.
Yaitu emisi gas buang sangat rendah dan hemat bensin, termasuk pula kabin senyap dan nyaman di jalan.
Seiring perkembangan teknologi, HEV semakin efektif dalam mengelola tenaga listrik sehingga jarak tempuh kian meningkat.
Selain itu, mobil listrik punya aliran torsi puncak yang konstan sejak pertama pedal gas diinjak.
Apalagi tetap ada dukungan dari mesin konvensional saat dibutuhkan dan mode berkendara Sport kalau pengemudi butuh respons mesin lebih menjanjikan.
Alhasil, mobil jenis ini tetap fun to drive, nyaman, dan ramah lingkungan.
2. Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
Produk lanjutan dari HEV adalah Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Secara infrastruktur, sistem penggerak PHEV sama dengan HEV.
Bedanya, produk PHEV dilengkapi dengan fitur charger listrik untuk mengisi baterai secara mandiri.
PHEV cocok untuk wilayah yang sudah memiliki stasiun pengisian baterai namun belum menyeluruh.
PHEV juga meningkatkan jarak tempuh mobil ketika menggunakan electric mode.
3. Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
Jenis berikutnya dari perluasan EV adalah Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
Model ini tidak lagi menggunakan mesin pembakaran dalam ala HEV.
Dalam sistemnya, Toyota menambahkan tangki berisi gas hidrogen (H2) dan komponen fuel cell, yang melalui serangkaian reaksi kimia, menorah hidrogen bersama oksigen (O2) dari udara bebas menjadi tenaga listrik untuk mengisi baterai dan menggerakkan roda.
Satu-satunya gas buang yang dihasilkan adalah air (H2O) sebagai hasil reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen sehingga menjadikan FCEV sebagai zero emission vehicle.
4. Battery Electric Vehicle (BEV)
Sebagai ras murni mobil listrik, Battery Electric Vehicle (BEV) hanya mengandalkan baterai dan motor listrik sebagai sumber penggerak dan tidak lagi tergantung pada sumber tenaga lainnya.
BEV memiliki keterbatasan dalam hal jarak tempuh dan harus berhenti dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan pengisian ulang baterai.
BEV cocok dimanfaatkan sebagai personal mobility dengan jarak tempuh terbatas di wilayah perkotaan yang sudah memiliki infrastruktur pengisian daya baterai mumpuni.
Seiring waktu, kapasitas baterai pada BEV kian meningkat sehingga jarak tempuhnya semakin jauh.