
Automotive
08 Oct 2021
Komponen Transmisi Manual yang Rawan Rusak, Wajib Waspada di Area Kopling
Komponen Transmisi Manual yang Rawan Rusak, Wajib Waspada di Area Kopling
By adminConnect
Meskipun mulai banyak pemakain mobil transmisi otomatis, bukan berarti pengguna mobil transmisi manual sudah tidak ada.
Selain karena dianggap lebih sigap dan irit bensin, mobil transmisi manual diyakini memiliki tingkat keawetan komponen transmisi yang lebih baik ketimbang mobil matik.
Transmisi Manual Tidak Bebas Perawatan
Tapi bukan berarti transmisi manual tidak butuh perawatan pada sistem transmisi berikut pendukungnya seperti kopling manual.
Setiap komponen di dalamnya memiliki usia pakai dan wajib diganti jika sudah masanya atau dilihat kerjanya tidak lagi optimal.
Selain faktor perawatan, gaya mengemudi juga berpengaruh pada keawetan komponen pada transmisi manual.
Misalnya, kebiasaan menahan setengah kopling atau memindahkan gigi perseneling secara kasar.
Perilaku tersebut membuat komponen transmisi menjadi mudah rusak dan bermasalah jika didiamkan.
Secara garis besar, ada tiga komponen transmisi manual yang dinilai rawan rusak dan fokus di area kopling.
1. Kampas Kopling
Kampas kopling merupakan bagian dalam transmisi manual yang menyalurkan tenaga dari mesin ke rumah transmisi.
Perannya termasuk paling penting sekaligus berat lantaran menerima dan menyalurkan tenaga mesin ke transmisi manual.
Ketebalan kampas kopling pasti berkurang akibat terkikis saat pemakaian dengan usia rata-rata sekitar 80.000 km.
Meski begitu, cara berkendara yang tidak tepat dapat memperpendek usianya.
Jika kampas kopling sudah aus maka akan berpengaruh terhadap perpindahan gigi transmisi yakni terasa lebih sulit.
Selain itu, akan terjadi selip kopling yang membuat penyaluran tenaga mesin ke transmisi terhambat dan membuat mobil tidak dapat berlari.
Bahkan dalam kondisi tertentu bisa muncul bau sangit seperti metal terbakar lantaran kampas kopling sudah habis.
2. Tutup Kopling (Clutch Cover)
Komponen kopling selanjutnya yang rawan masalah adalah tutup kopling atau clutch cover.
Tutup kopling bertindak layaknya sebuah “rumah” bagi beberapa komponen seperti pegas diafragma serta pelat penekan.
Letaknya menyelimuti kampas kopling dan terhubung langsung dengan roda gila (flywheel).
Biasanya usia pakai cover ini sama dengan kampas kopling.
Oleh karena itu, ketika melakukan penggantian kampas kopling disarankan turut mengganti tutup kopling.
Kalau penggantian kampas kopling tidak bersama dengan cover kopling, maka akan berisiko usia pakai kampas kopling lebih pendek disebabkan kondisi cover kopling yang lama sudah tidak rata.
Hal tersebut yang menyebabkan kopling mudah rusak meskipun kampas sudah diganti dengan yang baru.
3. Release Bearing
Komponen ini merupakan bagian kecil pada perangkat clutch cover yang bertugas menyalurkan tekanan yang berasal dari garpu pembebas atau actuator cylinder.
Jika release bearing sudah rusak, pengaruhnya adalah proses perpindahan gigi transmisi jadi lebih sulit.
Tentu kamu tidak mau kesulitan memindahkan gigi transmisi di jalan menanjak yang macet.
Bagaimana cara memastikan seluruh komponen transmisi manual, terutama kopling selalu dalam kondisi prima?
Mudah saja, cukup melakukan servis berkala di bengkel resmi Toyota dan mengganti komponen transmisi manual yang rusak atau sudah saatnya diganti sesuai rekomendasi bengkel.
Sesuai rekomendasi Toyota, laksanakan servis berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.