
Travel
09 Mar 2022
Lane Hogger, Perilaku Berbahaya di Jalan Tol yang Tidak Boleh Dilakukan
Lane Hogger, Perilaku Berbahaya di Jalan Tol yang Tidak Boleh Dilakukan
By salsa
Selain mengemudi melewati bahu jalan, salah satu kebiasaan buruk di jalan tol adalah lane hogger.
Kamu pasti pernah menemui pengemudi di jalan tol berjalan santai di lajur kanan padahal jalan di depannya kosong.
Padahal, lajur kanan hanya untuk mendahului dan kamu wajib kembali ke lajur kiri jika proses menyalip telah selesai.
Tidak heran kalau sering terjadi tabrakan beruntun justru di lajur kanan yang mestinya kosong dari kendaraan.
Masalah ini sering terjadi akibat perilaku lane hogger, yakni pengemudi mobil yang memaksakan diri untuk melaju di lajur untuk mendahului.
Padahal, dengan alasan apapun, kamu tidak boleh menjadi lane hogger di jalan.
Jalan merupakan fasilitas umum dan ada aturan lalu lintas yang harus kamu patuhi demi ketertiban dan keselamatan bersama.
Salah satu cara menjaga ketertiban dan keselamatan bersama adalah dengan tidak menjadi lane hogger.
Pastikan hanya menggunakan lajur kanan untuk mendahului dan konsisten di lajur kiri atau tengah dengan kecepatan sesuai aturan.
Aturan Lajur Jalan di Indonesia
Di banyak negara, para lane hogger diberikan ketegasan dengan tilang agar jera.
Menilik aturan mengenai lalu lintas yang berlaku, lajur kanan difungsikan hanya sebagai lajur untuk menyalip.
Tertulis dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 108 ayat (2) bahwa:
"Penggunaan lajur jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika: (a) pengemudi bermaksud akan melewati kendaraan di depannya; atau (b) diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk digunakan sementara sebagai lajur kiri."
Secara umum, ada tiga lajur di jalan tol, setiap lajur tersebut ada kecepatannya masing-masing, disesuaikan dengan batas kecepatan.
Misalnya lajur 1 di sebelah kiri kecepatannya 60 km/jam, lajur 2 untuk 80 km/jam dan lajur 3 atau kanan, hanya untuk mendahului dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
Etika mengenai lajur dan kecepatannya sebenarnya sudah banyak diketahui orang, tapi sering diabaikan karena tidak peduli akan ketertiban dan keselamatan berkendara.
Padahal risiko kecelakaan seperti tabrakan dari belakang selalu mengintai pelaku lane hogger yang tidak patuh pada aturan lajur dan kecepatan di jalan.