
Travel
20 Oct 2022
Pahami Bahaya Microsleep yang Bisa Bikin Mobil Keluar Lajur Hingga Kecelakaan Fatal
Pahami Bahaya Microsleep yang Bisa Bikin Mobil Keluar Lajur Hingga Kecelakaan Fatal
By salsa
Kamu pasti pernah merasa sangat mengantuk selama sepersekian detik saat mengemudi mobil namun mendadak otak dan tubuh jadi lebih segar hanya dalam waktu yang singkat.
Momen tersebut dikenal sebagai serangan microsleep dan merupakan kondisi yang wajar ketika tubuh merasa lelah.
Namun, ketika kamu mengalami microsleep dari balik kemudi, kecelakaan seperti menabrak mobil lain dari belakang dapat terpicu.
Apa Itu Microsleep?
Serangan microsleep adalah kondisi tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu singkat.
Fase ini terjadi karena otak kamu merasa kelelahan namun tetap bertahan agar tubuh terjaga untuk mengemudi mobil.
Biasanya, kamu tidak menyadari ketika tertidur atau akan memasuki kondisi tidur.
Pada saat mengantuk, otak mulai mematikan sementara sebagian aktivitas.
Kondisi ini dinamakan tidur lokal, di mana tubuh masih terjaga, tapi otak tidak berfungsi penuh.
Sementara microsleep adalah fase tidur lokal yang kelewatan sehingga membuat otak lumpuh dan menunggu tubuh mengembalikan kesadaran.
Serangan microsleep bisa berlangsung singkat hanya 1 detik, namun bisa pula hingga tidur panjang sekitar 30 detik.
Bahaya Microsleep Saat Mengemudi Mobil
Microsleep dapat mematikan di jalan karena menyangkut kecepatan mobil saat melaju.
Katakan kamu mengalami serangan microsleep saat kecepatan 80 km/jam.
Dalam 1 detik, mobil akan kehilangan kendali sejauh 22 meter atau sejauh sekitar 66 meter dalam 3 detik.
Dengan jarak tempuh sejauh itu, apa saja bisa terjadi di jalan.
Mulai dari pindah lajur, menabrak pembatas jalan, hingga menabrak kendaraan lain dari belakang maupun dari arah lawan.
Karena tidak sadarkan diri, mungkin sekali tidak ada upaya pengereman ketika kecelakaan.
Bayangkan ketika mobil kamu ‘adu kepala’ dengan bus umum yang penuh dengan penumpang yang juga sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
Risiko ini juga yang membuat adanya pembatasan kecepatan maksimal mobil di jalan.
Sehingga jika ada situasi darurat seperti microsleep, ada harapan mobil masih dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan dampak buruk.