
Travel
08 Sep 2021
Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup di Gerbang Tol Otomatis
Perbedaan Sistem Transaksi Terbuka dan Tertutup di Gerbang Tol Otomatis
By adminConnect
Dengan adanya jalan tol, waktu tempuh perjalanan dapat dipangkas sehingga lebih cepat sampai tujuan.
Meskipun begitu, kamu wajib membayar biaya pemakaian di gerbang tol yang telah disediakan.
Nah, dengan sistem gerbang tol otomatis (GTO) seperti sekarang, terdapat perbedaan sistem transaksi terbuka dan tertutup yang perlu kamu pahami.
Sistem Transaksi Terbuka di GTO
Pada sistem transaksi terbuka, kamu wajib membayar tol pada saat masuk pertama kali sekaligus membuka palang di gerbang tol.
Sistem ini menerapkan tarif yang sama untuk berapapun jarak yang kamu tempuh di dalam jalan tol tersebut.
Ketika ingin keluar, kamu tinggal keluar saja dan sudah tidak perlu membayar ataupun menempelkan kartu e-tol.
Beberapa jalan tol yang menggunakan sistem transaksi terbuka di Jawa Tengah adalah GT Kalikangkung, GT Krapyak 2, GT Manyaran, GT Jatingaleh 1, GT JAtingaleh 2, GT Muktiharjo (Kaligawe), GT Gayamsari, GT Tembalang, GT Banyumanik dan GT Srondol.
Jalan tol dalam kota dan lingkar luar Jakarta juga menganut sistem transaksi terbuka.
Sistem Transaksi Tertutup di GTO
Untuk sistem transaksi tertutup, kamu akan melakukan pembayaran saat berada di GTO tempat ingin keluar.
Jadi saat pertama masuk belum melakukan pembayaran dimana tap di gerbang awal hanya untuk membuka palang atau portal.
Selain untuk membuka portal, ini merupakan langkah identifikasi kendaraan yang nantinya terhubung saat ingin keluar sehingga dapat diketahui berapa tarif tol yang harus dibayar.
Nantinya saldo e-toll kamu akan berkurang saat tap kartu di GTO tujuan akhir.
Kelebihan Sistem Transaksi Terbuka
Sistem transaksi terbuka mempunyai keunggulan dalam hal tap yang hanya dilakukan satu kali sehingga saat keluar jalan tol tinggal keluar saja.
Meski begitu, saat ingin meneruskan melewati tol berikutnya maka kamu harus melakukan tap kembali sebagai tanda masuk.
Untungnya, jika jarak tempuh kamu jauh maka sistem ini terasa ringan di kantong.
Namun, jika hanya jarak dekat seperti Cuma melewati satu gerbang tol memang dirasa memberatkan.
Meskipun tidak disarankan, saat saldo kurang kamu bisa pinjam kartu e-toll pengemudi di belakang.
Namun dengan semakin canggihnya teknologi seperti bisa isi ulang e-toll lewat ponsel, mestinya masalah ini bisa kamu antisipasi.
Kelebihan Sistem Transaksi Tertutup
Untuk sistem transaksi tertutup, tap kartu e-Toll dilakukan 2 kali yakni di gerbang masuk dan gerbang keluar.
Sebelum masuk, kamu bisa dilakukan pengecekan tarif jalan tol untuk memastikan kecukupan saldo kartu e-tol.
Sistem ini terasa lebih ‘fair’ karena tarif ditentukan dari jarak tempuh antara gerbang tol masuk dan keluar.
Sehingga untuk perjalanan jarak dekat terasa lebih meringankan.
Namun hati-hati untuk perjalanan jarak jauh seperti ketika melintasi tol Trans Jawa, saldo kamu bisa terkuras habis jika lupa mengisinya.
Jika tidak bisa mengecek saldo kartu, sempatkan untuk mengeceknya di minimarket yang ada di rest area jalan tol dan isi kalau dirasa tidak mencukupi.
Waspadalah, pada sistem transaksi tertutup kartu e-toll tidak boleh hilang atau berbeda dengan kartu saat tap masuk.
Jadi tap di gardu awal dan gardu keluar harus memakai kartu yang sama.
Jika tidak, maka sistem pada GTO tidak dapat membaca kartu kamu dan dianggap menerobos sehingga akan diberikan sanksi berupa melakukan pembayaran 2x lipat jalan tol dengan tarif yang paling jauh.