All New Alphard HEV

All New Alphard HEV

Starting FromRp1.407.300.000

Explore Get Your Offer
New GR Supra

New GR Supra

Starting FromRp2.237.600.000

Explore Get Your Offer
All New GR 86

All New GR 86

Starting FromRp1.016.800.000

Explore Get Your Offer
New Hilux D Cab

New Hilux D Cab

Starting FromRp448.600.000

Explore Get Your Offer
New Dyna

New Dyna

Starting FromRp398.400.000

Explore Get Your Offer
New Hiace Premio

New Hiace Premio

Starting FromRp659.700.000

Explore Get Your Offer
All New Voxy

All New Voxy

Starting FromRp615.000.000

Explore Get Your Offer
New Hilux S Cab

New Hilux S Cab

Starting FromRp283.700.000

Explore Get Your Offer
All New Vios

All New Vios

Starting FromRp369.900.000

Explore Get Your Offer
All New Avanza

All New Avanza

Starting FromRp239.700.000

Explore Get Your Offer
All New Veloz

All New Veloz

Starting FromRp292.900.000

Explore Get Your Offer
New Camry

New Camry

Starting FromRp809.800.000

Explore Get Your Offer
New Camry HEV

New Camry HEV

Starting FromRp945.400.000

Explore Get Your Offer
New Calya

New Calya

Starting FromRp167.300.000

Explore Get Your Offer
All New BZ4X BEV

All New BZ4X BEV

Starting FromRp1.190.000.000

Explore Get Your Offer
Compare Models

Click Models menu above to close

Models

tc_3604

Sebab Anak Dilarang Mengemudi Mobil Sendiri di Jalan, Risiko Tidak Sebanding Rasa Sayang

Sebab Anak Dilarang Mengemudi Mobil Sendiri di Jalan, Risiko Tidak Sebanding Rasa Sayang

Ada orang tua yang membiarkan anaknya menyetir mobil sendiri di jalan. Padahal, tindakan tersebut sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan masalah serius seperti kecelakaan. Dan itu tidak sebanding dengan rasa sayang kepada anak.

Itulah mengapa ada batasan usia minimal di mana seseorang dinilai sudah layak mengemudi mobil karena jalan merupakan area publik dengan risiko yang besar. Berikut sebab anak usia di bawah 17 tahun belum boleh mengemudi mobil sendiri.

1. Otak Belum Berkembang Sempurna

Elizabeth Sowell, neuropsikolog asal University of California, Los Angeles menulis jurnal Nature Neuroscience tahun 2003 yang mengatakan bahwa ada bagian otak remaja yang belum berkembang dengan sempurna. Bagian otak bernama lobus frontalis kondisi saraf-sarafnya belum sepenuhnya terhubung.

Bagian ini berfungsi untuk mengatur perencanaan, pengorganisasian, dan antisipasi, tiga hal yang sangat penting ketika kamu berada di balik kemudi. Ketika bagian ini sudah sempurna, maka seseorang bisa dapat dengan "bijaksana" dalam mengambil keputusan sehingga dapat melakukan antisipasi yang lebih baik terhadap ancaman-ancaman di jalan.

Itulah alasan remaja sering terlihat menjengkelkan dan egois saat di jalanan dan di situasi-situasi lainnya. Termasuk membuat anak tidak mampu berpikir bagaimana efek buruk dari perilaku salah terhadap orang lain.

2. Belum Punya SIM

Pemilik SIM dianggap sudah paham aturan dan cara mengemudi yang baik dan aman sehingga dapat berperilaku sesuai hukum yang berlaku. Termasuk menyatakan bahwa kamu sah dan diperbolehkan untuk mengemudi karena sudah memenuhi persyaratan hukum.

3. Mental Belum Cukup Matang

Jika berkendara tanpa mental yang mumpuni, konsentrasi dan emosi rentan terganggu. Misalnya baru putus dengan pacar, lalu mengemudi mobil asal-asalan karena galau dan akhirnya tabrakan. Meskipun orang dewasa bisa melakukan kesalahan serupa, tapi diharapkan bisa dicegah jika sudah cukup umur.

4. Fisik Belum Optimal

Anak masih dalam usia perkembangan jadi butuh waktu agar pas duduk di bangku pengemudi. Sangat riskan jika ia tidak dapat menekan pedal rem lantaran kakinya belum sampai. Atau tidak bisa melihat keluar jendela akibat posisi duduk masih terlalu rendah.

5. Di Bawah Tanggungjawab Orangtua

Tanggungjawab hukum anak yang belum cukup umur ada di orang tua. Sehingga orang tua wajib bertanggungjawab jika anaknya melanggar lalu lintas. Kamu juga tidak bisa melepaskan tanggungjawab lantaran membiarkan anak mengemudi mobil dan memicu kecelakaan.

6. Tidak Bisa Klaim Asuransi

Syarat klaim asuransi adalah pengemudi harus cukup umur yang ditandai dengan memiliki SIM yang masih berlaku. Otomatis jika mobil kamu penyok saat dibawa anak, pihak asuransi tidak bisa membayarkan klaimnya.


Back to top