
Tips
01 May 2022
Sebab, Cara Mengatasi, dan Menghadapi Aquaplaning Untuk Mencegah Kecelakaan Saat Mudik
Sebab, Cara Mengatasi, dan Menghadapi Aquaplaning Untuk Mencegah Kecelakaan Saat Mudik
By salsa
Tradisi mudik Lebaran tahun ini bersamaan dengan musim hujan.
Alhasil, hujan deras masih kerap turun dan membuat jalan basah bahkan menimbulkan genangan air di beberapa titik.
Risiko dari jalan yang basah adalah aquaplaning, terutama saat melaju kencang di jalan tol.
Arti dari Aquaplaning
Aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan.
Mobil akan meluncur lurus ke depan seperti kamu terpeleset atau berjalan di atas lapisan es dan mobil tidak bisa dikendalikan.
Akibatnya mobil tidak dapat dikendalikan dan kamu mengalami kecelakaan.
Masalah berikutnya adalah jika dalam kondisi tersebut kamu menabrak atau ditabrak kendaraan lain yang tidak dapat menghindar.
Sebab Aquaplaning
1. Drainase Jalan Tol
Pertama adalah sistem drainase di tempat genangan air dan untuk ini tidak ada yang bisa kamu lakukan selain meningkatkan kewaspadaan.
Makanya, saat hujan turun kamu diwajibkan untuk menurunkan kecepatan guna mengurangi risiko ban kehilangan grip.
Misalnya bila sebelumnya sekitar 100 km/jam, bisa turun hingga 80 km/jam tergantung kondisi di lapangan.
Dengan menurunnya kecepatan, ban punya waktu lebih banyak untuk membuang lapisan air yang menghalangi penapakan ban sehingga traksinya tidak sampai hilang total.
Kamu juga bisa lebih leluasa memantau kondisi jalan di depan dan punya waktu untuk melakukan upaya menghindar atau mengurangi kecepatan jika ada genangan air.
Panduannya adalah, semakin tinggi kecepatan, akan semakin tinggi risiko mobil kamu terkena aquaplaning.
2. Perilaku Berkendara
Faktor penyebab kedua berasal dari perilaku berkendara saat hujan.
Kamu wajib untuk fokus pada kondisi jalan dan menanggalkan hal lain yang mengalihkan perhatian, seperti menggunakan ponsel.
Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan manuver mendadak, apalagi dengan sudut belok tajam.
Ban bisa kehilangan traksi seketika karena manuver itu dan mobil meluncur seperti di atas lapisan es.
Perlakukan mobil secara halus, baik saat mengatur kemudi atau laju kendaraan.
Injak pedal gas secara halus dan bertahap serta tidak melakukan pengereman keras dan mendadak yang bisa membuat ban kehilangan daya cengkeram.
3. Kualitas Ban Rendah
Sehebat apapun, ban punya keterbatasan kemampuan dalam membuang genangan air.
Ini juga terkait kondisi fisik ban seperti tingkat keausan telapak ban dan tekanan angin ban.
Ban dengan tingkat keausan tidak merata membuat salah satu ban memiliki daya cengkeram yang berbeda dari ban lainnya.
Hal serupa juga terjadi jika tekanan angin ban berbeda sehingga ban mudah tergelincir dan meningkatkan potensi aquaplaning.
Makanya kamu harus memeriksa secara rutin kondisi ban, mulai dari tekanan angin, kondisi telapak, termasuk dinding ban.
Manfaatkan momen servis berkala di bengkel resmi Toyota untuk mengecek kondisi ban.
Cara Menghadapi Aquaplaning
Lantas bagaimana jika ternyata mobil kamu mengalami aquaplaning?
Tetap tenang dan fokus mengingat aquaplaning hanya berlangsung sekejap.
Begitu panik, kamu akan lupa apa yang harus dilakukan dan berujung celaka.
Jangan melakukan manuver mendadak seperti pindah lajur yang justru akan memperburuk keadaan karena mobil lebih sulit dikendalikan.
Jangan pula melakukan pengereman mendadak dengan maksud mengurangi kecepatan mobil.
Pengereman justru membuat ban mobil semakin kehilangan daya cengkeram.
Cukup Angkat Kaki dari Pedal Gas
Cukup angkat kaki dari pedal gas dan pegang kemudi lurus agar mobil kamu tetap mengarah ke depan.
Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
Jangan lakukan pengereman yang akan membuat ban kehilangan penapakan lantaran dilakukan di atas genangan air.
Biasanya secara alami kamu bisa merasakan perbedaan kemudi yang hampa karena ban tidak menapak dan saat traksi ban kembali pulih.
Bila gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan.
Lihat sekeliling kamu, kalau semuanya aman, silakan lanjutkan perjalanan.