
Tips
11 Aug 2020
Tidak Hanya Microsleep, Kamu Juga Harus Paham Aquaplaning dan Cara Mengantisipasinya
Tidak Hanya Microsleep, Kamu Juga Harus Paham Aquaplaning dan Cara Mengantisipasinya
By santo
Setelah menjabarkan mengenai potensi bahaya microsleep saat mengemudi di jalan tol, sekarang akan dijelaskan mengenai potensi bahaya lain yakni aquaplaning.
Memang saat ini masih musim kemarau, namun potensi hujan turun masih sangat besar, dan jalan tol punya risiko terjadi aquaplaning saat hujan.
Apa Itu Aquaplaning?
Aquaplaning adalah kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan.
Mobil akan meluncur lurus ke depan seperti kamu terpeleset atau berjalan di atas lapisan es dan mobil tidak terkendali.
Risikonya adalah mobil tidak mau dikendalikan dan kamu mengalami kecelakaan.
Sebab Aquaplaning
Aquaplaning bisa terjadi karena beberapa faktor.
1. Drainase Jalan Tol
Yang pertama adalah sistem drainase di tempat terjadinya genangan air dan untuk ini tidak ada yang bisa kamu lakukan selain meningkatkan kewaspadaan.
Makanya, saat hujan turun kamu diwajibkan untuk menurunkan kecepatan guna mengurangi risiko ban kehilangan grip.
Misalnya bila sebelumnya sekitar 100 km/jam, bisa turun hingga 80 km/jam tergantung kondisi di lapangan.
Dengan menurunnya kecepatan, ban punya waktu lebih banyak untuk membuang lapisan air yang menghalangi penapakan ban sehingga traksinya tidak sampai hilang total.
Kamu juga bisa lebih leluasa memantau kondisi jalan di depan dan punya waktu untuk melakukan upaya menghindar atau mengurangi kecepatan jika ada genangan air.
Selain karena semakin tinggi kecepatan, bakal semakin tinggi risiko aquaplaning.
2. Perilaku Berkendara
Faktor penyebab kedua berasal dari perilaku berkendara saat hujan.
Kamu wajib untuk fokus pada kondisi jalan dan menanggalkan hal lain yang mengalihkan perhatian seperti menggunakan ponsel.
Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan manuver mendadak, apalagi dengan sudut belok tajam.
Ban bisa kehilangan traksi seketika karena manuver itu dan mobil meluncur seperti di atas lapisan es.
Perlakukan mobil secara halus, baik saat mengatur kemudi atau laju kendaraan.
Injak pedal gas secara halus dan bertahap serta tidak melakukan pengereman keras dan mendadak yang bisa membuat ban kehilangan daya cengkeram.
3. Ban Kurang Layak Pakai
Faktor ketiga berasal dari ban mobil kamu sendiri karena sehebat apapun, ban punya keterbatasan kemampuan dalam membuang genangan air.
Ini juga terkait kondisi fisik ban seperti tingkat keausan telapak ban dan tekanan angin ban.
Ban dengan tingkat keausan tidak merata membuat salah satu ban memiliki daya cengkeram yang berbeda dari ban lainnya.
Hal serupa juga terjadi jika tekanan angin ban berbeda sehingga ban jadi mudah tergelincir dan meningkatkan risiko aquaplaning.
Makanya kamu harus memeriksa secara rutin kondisi ban, mulai dari tekanan angin, kondisi telapak, termasuk kondisi dinding ban.
Manfaatkan momen servis berkala di bengkel resmi Toyota untuk mengecek kondisi ban.
Langkah Antisipasi Aquaplaning
Tetap tenang dan fokus mengingat aquaplaning hanya berlangsung sekejap.
Jangan melakukan manuver mendadak seperti pindah jalur yang justru akan memperburuk keadaan karena mobil lebih sulit dikendalikan.
Jangan pula melakukan pengereman mendadak dengan maksud mengurangi kecepatan mobil.
Memang, banyak mobil sudah menggunakan fitur rem ABS.
Tapi fitur ini efektif untuk mencegah potensi ban kehilangan traksi dan tidak punya faedah kalau mobil sudah terlanjur tergelincir.
Pengereman justru membuat ban mobil semakin kehilangan daya cengkeram.
Di mobil terkini juga sudah ada fitur Vehicle Stability Control (VSC).
Namun demikian, butuh waktu beberapa saat sebelum fitur ini efektif bekerja sementara aquaplaning berlangsung sangat singkat.
Cukup Angkat Kaki dari Pedal Gas
Cukup angkat kaki dari pedal gas dan pegang kemudi lurus agar mobil kamu tetap mengarah ke depan.
Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban ‘berusaha‘ mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
Jangan lakukan pengereman yang akan membuat ban kehilangan penapakan lantaran dilakukan di atas genangan air.
Biasanya secara alami kamu bisa merasakan perbedaan kemudi yang hampa karena ban tidak menapak dan saat traksi ban kembali pulih.
Bila gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan.
Lihat sekeliling kamu, kalau semuanya aman, silakan lanjutkan perjalanan.